You're mine, Omega.

1.3K 115 5
                                    

Hi..

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

....

Dibawah sinar temaram lampu jalanan, rerumputan yang bergoyang kerana angin jadi saksi. Dua insan yang katanya saling membenci itu kini menjadi satu dalam ikatan suci yang sampai kapanpun tak akan bisa dipisahkan. Bahkan sampai maut memisahkan raga mereka, jiwa mereka tetap menyatu.

Jungwon melihatnya dengan jelas, sepasang mata tajam yang biasa menatapnya penuh kebencian itu kini menatapnya lembut. Memelas. Begitu tak berdaya, bersandar pada pundaknya.

Jungwon suka. Amat suka dengan pemandangan di depannya, bagaimana tangan kurus itu meremas pakaian yang dia pakai dan bagaimana bibir mungil yang merah itu memanggil namanya dengan lirih.

"Jungwon... alpha."

Dia berhasil menaklukan hati omega itu, kini dia jatuh pada pelukan Jungwon. Jungwon mengukir senyum tipis di wajah tampannya, mengusap darah yang keluar dari bibir bawah sang omega dengan lembut.

"Aku di sini."

Jungwon suka tiap kali omega itu lemah dan memanggil meminta perlindungan dari dia sebagai alpha. Jungwon menyukai bagaimana sepasang tangan itu memeluk lehernya erat dan suara isak tangis mulai masuk kependengarannya. Mengalun indah bagai musik ditelinga.

Jungwon membalas pelukannya, dengan senyum yang melebar tercetak di wajahnya. Dia janji, biarkan rembulan yang bersinar di langit malam ini jadi saksi. Dia berjanji akan menjaga omeganya, omega miliknya. Jungwon tak akan pernah membiarkan siapapun menyentuh miliknya. Karena mulai malam ini dan seterusnya, omega dipelukannya adalah milik Jungwon sepenuhnya.

Akan dia lakukan apapun untuk sang omega. Cintanya yang dipendam selama bertahun-tahun akhirnya terbalas, doa yang selalu dia panjatkan tiap malam akhirnya terkabulkan.

Meski harus lewat kejadian yang tak mengenakkan. Tetapi mungkin dengan cara seperti ini omega itu akan sadar bahwa Jungwon adalah takdirnya.

 Tetapi mungkin dengan cara seperti ini omega itu akan sadar bahwa Jungwon adalah takdirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jay."

Jay menoleh ke arah pintu, menemukan Jungwon berdiri di sana dengan nampan berisi semangkuk bubur dan segelas air. Tampak tak menarik, Jay kembali melihat ke arah jendela. Pemandangan halaman belakang yang dipenuhi tanaman dan bunga-bunga cantik sepertinya lebih menarik daripada kehadiran Jungwon.

Jungwon melihatnya hanya bisa tersenyum pedih. Mungkin dia masih butuh waktu. Jungwon tahu bukan hal yang mudah untuk melupakan dan mengikhlaskan apa yang sudah terjadi. Namun, Jungwon yakin, lambat laun seiring berjalannya waktu dia juga akan mengerti dan menerima takdirnya sebagai omega. Omeganya Jungwon.

"Kamu belum makan dari pagi."

Jungwon meletakkan sarapan yang dia bawa di atas meja kecil di sisi ranjang. Jam dinding menunjukkan pukul 11, memang lebih cocok disebut makan siang daripada sarapan.

Melihat Jay yang tak merespon membuatnya hanya bisa kembali tersenyum. Tangannya terangkat naik mengusap rambut Jay yang agak berantakan.

"Orangtuamu akan sampai nanti sore, kamu tidak mau menyambut mereka yang baru pulang dari singapura?"

Jay meliriknya sekilas, mengingat orangtuanya membuatnya sakit hati. Mereka tak ada saat dihari wisudanya dan kemarin saat dia sakit mereka pun tak mau sekadar menjenguknya. Bukan maksud ingin marah tapi mengapa saat dia membutuhkan orang yang dia sayang malah tak ada, dan sekarang dia malah terjebak dengan orang yang paling dia benci.

Parahnya sekarang mereka mate. Jungwon menandainya malam itu, malam saat dia mengalami kejadian paling tak mengenakkan selama hidup, saat dia hampir diperkosa mantannya yang sudah gila di gang sepi, Jungwon datang bagai pahlawan menyelamatkan dia.

Jay berpikir dia sudah bebas, tetapi malah Jungwon mengikatkan sebagai mate.

"Jay," Jungwon kembali memanggilnya. Kesal dengan sang omega yang hanya diam sedari tadi, dia menggeser duduknya dan membalikkan tubuh Jay agar menghadap ke arahnya.

"Lepas!"

"Mau sampai kapan?"

Jungwon mencoba tak melukainya atau membentaknya. Dia tak suka diabaikan sebagai seorang alpha.

"Mau sampai kapan kamu mengabaikanku seperti ini?"

Jungwon semakin mengikis jarak diantara mereka, Jay menahan pundaknya tetapi dia tak bisa melakukan apapun lagi untuk menahan Jungwon mendekat dan mulai menyatukan bibir mereka.

Meski hati masih dendam atas apa yang terjadi di masa lampau, tetapi jiwa omega dalam dirinya memberontak. Ingin membalas pelukan sang alpha, ingin membalas ciumannya.... karena sejujurnya mulutnya saja yang mengatakan benci, jauh di dalam hati kecilnya dia mencintai Jungwon.

Omega dalam dirinya menuntun dia untuk membalas semua yang dilakukan Alpha padanya. Tangan Jay perlahan terangkat memeluk leher Jungwon, dan matanya memejam menikmati ciuman mereka dan setiap sentuhan yang Jungwon berikan membuatnya melayang.

"You're mine, omega."

Dunia Milik Kita [WonJay]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang