Don't be mad at me, Alpha

652 84 5
                                    

Hi..

Jay seharusnya tahu bagaimana Jungwon tiba-tiba dilanda rasa panik ditengah pesta reuni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jay seharusnya tahu bagaimana Jungwon tiba-tiba dilanda rasa panik ditengah pesta reuni. Teringat sang omega yang belum juga menelpon untuk dijemput.

Jay juga seharusnya tahu bagaimana dia mengendarai mobilnya seperti orang kesetanan, dan rasa cemas serta takut memenuhi kala dia sampai didepan tempat kerja Jay dan tak menemukan siapapun di sana. Satpam yang baru saja menutup gerbang dan hendak pulang mengatakan bahwa semua sudah pulang sedari tadi dan itu makin membuat Jungwon tambah tak tenang.

Mencoba menghubungi Jay tetapi tak ada satupun pesan maupun panggilan suara yang dibalas. Ditambah alat pelacak yang Jungwon simpan tak berfungsi entah mengapa.

Seharusnya omega itu tahu, sang alpha hampir gila mengkhawatirkan dia dan penuh rasa bersalah. Bagaimana sepasang mata berwarna biru miliknya tiba-tiba mengeluarkan air mata kala dia merasa kalau dia adalah alpha yang buruk untuk beberapa alasan.

Hampir saja serigala nya keluar dan lakukan suatu hal yang tak diinginkan. Kalau saja Jay tak menelponnya dia mungkin saja pergi ke tempat itu, tak segan-segan membantai semua makhluk haus darah. Karena sejujurnya saat Jay tak bisa dihubungi, pikirannya langsung melayang. Berpikir jika mereka telah menemukan Jay.

Jungwon membuka pintu dan menemukan sang kesayangan tengah duduk di sofa menunggunya sembari menonton televisi, buat Jungwon hembuskan napas leganya.

Ternyata hanya pikrian buruk yang singgah, nyatanya Jay masih bersamanya.

"Kenapa--"

"Ponselku mati, tau!" Jay dengan cepat berucap membela diri sebelum Jungwon selesai bertanya.

"Kamu bisa menggunakan telpon umum, jangan jadi alasan."

"Mana kepikiran mencari telpon umum!"

Jungwon menutup pintu utama dengan kencang, mampu membuat tubuh ringkih itu bergetar tersentak. Sepasang mata coklat milik Jungwon berubah jadi biru.

"Mulai berani membantah? Ada apa dengan nada bicaramu, hah?" Napasnya terdengar memburu, Jungwon mati-matian menahan diri.

Jay tertunduk dalam, sembunyikan cemberutnya.

"Aku sudah bilang, telpon aku kalau kamu sudah selesai! Kenapa harus naik taksi? Tidak tahu rumor yang beredar? Itu berbahaya, omega!"

Bentakan dari Jungwon buat Jay mengepalkan tangannya diam-diam. Memberanikan diri untuk mendongak menatap sang alpha yang entah sejak kapan sudah berdiri di hadapannya dengan tatapan mata setajam samurainya.

Sejujurnya Jay takut, tapi dia tak suka diatur begini.

"Apa masalahnya, aku hanya pulang naik taksi. Lebih bahaya jika aku harus menunggu sendirian di pinggir jalan dua jam. lagi."

"Jangan mengungkit masalah yang sudah."

"Yasudah! Maaf."

Jungwon menggeram kesal, wajahnya benar-benar memerah marah dan nyali Jay jadi menciut. Dia benar-benar takut pada alpha dominan itu.

Dunia Milik Kita [WonJay]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang