Ruang tamu terasa mencekam. Semuanya terdiam membisu. Zacky telah menjelaskan semuanya kepada bunda nael dan bunda hanya diam syok mendengarkan segala penjelasan zacky. Orang tua mana yang tidak syok bahwa anak perawannya sudah tidak perawan lagi.
Zacky melihat nael turun dari kamar dengan keadaan lebih segar setelah mandi. Nael berjalan mendekati sofa tempat duduk bunda dan zacky.
" bunda harus tau kita ngelakuin itu atas dasar sama sama mau bunda jadi bukan salah om zack, bunda jangan marahin om zack ya."
Bunda yang mendengar anaknya berbicara mengalihkan pandangannya. Pandangan matanya langsung tertuju pada leher nael yang terdapat banyak kissmark. Bunda seketika memijat kepala, pusing seketika menyerangnya.
" astaga kalian bikin bunda pusing." Bunda merebahkan punggungnya pada sandaran kursi.
" bunda tau kalian udah tunangan tapi bunda ga nyangka kalian bakal sejauh ini." Nael sedih saat melihat bundanya berucap seperti itu.
" maaf bunda... maafin nael udah buat bunda kecewa sama nael." Air mata yang turun tidak terelakan lagi. Nael terisak dipelukan bundanya. Mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur. Bunda tidak bisa menyalahkan siapa-siapa saat ini.
" maaf bunda ini salah zacky, seharusnya zacky bisa lebih nahan... maafin zacky bunda." Bunda yang melihat zacky tertunduk dengan raut bersalah pun merasa iba. Bunda bisa melihat ketulusan dimata pemuda itu untuk anaknya.
" bawa keluarga kamu secepatnya buat nemuin bunda ya nak zacky, kita tentuin tanggal pernikahan kalian." Nael yang mendengar ucapan bundanya merasa tak percaya. Bundanya dengan mudah menerima zacky zacky untuk menjadi pendamping anaknya.
Zacky tidak kalah terkejut, semua spekulasi buruk yang berkecamuk di kepalanya pergi menghilang tidak tersisa. Dirinya merasa lega mendengar ucapan bunda.
" zacky bakal bawa ayah sama ibu secepatnya buat nemuin bunda.." zacky bergerak untuk memeluk bunda.
" makasih banyak bunda... makasih udah mau nerima zacky yang banyak kurangnya ini.. zacky janji bakal selalu bahagiain nael...zacky sayang bunda."
" Tapi bunda punya syarat...."
Baik nael maupun zacky terdiam mendengar ucapan bunda.
" sampai waktu pernikahan kalian di tentukan, kalian tidak boleh saling bertemu... terutama kamu nael jangan coba-coba nyari kesempatan buat nemuin nak zacky."
Nael terdiam menganga mendengar ucapan bundanya. Tidak boleh bertemu satu sama lain? Yang benar saja nael bisa mati karna rindu.
" bunda ga bisa gitu doooongg....." nael merengek pada bundanya.
" yasudah kalo tidak mau.. tidak usah menikah saja kalian.."
" bunda mahhhh....."
" nael bunda ada benernya lebih baik kita jangan ketemu dulu ya, biar saya bicara sama oramg tua saya dulu oke,"
" oke om... tapi jangan lama-lama ya"
Bunda tersenyum menyaksikan bagaimana manjanya nael pada zacky. Kini ada sosok lelaki untuk tempat bersandar anak nya, dan bunda lega lelaki itu zacky.
**
Nael sedang mengantar zacky untuk pulang di depan pintu rumahnya. Sungguh dirinya merasa tidak bisa pisah terlalu lama dengan zacky. Huhhh.. dia kesal sekali dengan bundanya.
" om emang harus banget ya kita ga ketemu... kalo nael kangen gimana? Kalo nael mau peluk om gimana? Kalo nael mau kiss kiss gimana?ihhhh ommm....."
Astaga zacky sangat gemas. Bagaimana bisa naelnya semenggemaskan ini. Sejujurnya zacky pun tidak bisa berjauhan terlalu lama dengan nael tapi demi memperbaiki keadaan dan bisa segera meminang nael menjadi istrinya, zacky harus rela berjauhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU
Teen Fiction"naellll......naelll kamu sayang kan sama saya?" "naelll saya ga bisa tidur mau peluk kamu" "naelll mau nenen" "nael ayo kita bikin anak" Itu lah ocehan yang di dengar nael setiap harinya. Entah dosa apa dirinya hingga harus di jodohkan dengan om-om...