Baskara Nalapati Bimantara, mahasiswa terkenal di salah satu kampus di Kota Bandung, Universitas Padjadjaran, laki laki tampan yang memiliki kulit putih, tinggi dan memiliki sifat yang dingin.
Banyak di kagumi dan disukai mahasiswi di kampusnya.
Nar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.......
Pagi hari yang cerah di kota Bandung, semua orang yang sudah melakukan aktivitas untuk berangkat sekolah, kuliah dan kerja. Namun, ada satu gadis yang masih berada di dalam alam mimpinya, dia adalah Naraya Nareswari Maisadipta. Di kamarnya yang rapi dan indah, Naraya masih berada di bawah selimutnya.
Kringgg....
Suara alarm yang berdering membuat Naraya harus membuka matanya. Samar samar dia melihat jam sudah menunjukkan pukul tujuh. Naraya yang sudah mengumpulkan nyawa setelah bangun, menuju kamar mandi untuk mencuci muka, kemudian turun untuk ke bawah untuk melihat apakah orang tuanya sudah berangkat.
"Eh, sayangnya mamah udah bangun, kok belum siap siap?"
"Mamah, iya ma, soalnya pagi ngga bisa, jadi dosennya minta siang, papah udah berangkat?"
"Baru aja berangkat, mamah udah selesai, mamah berangkat dulu ya, kamu jangan lupa makan, hati hati dirumah, kalau keluar juga hati hati ya."
"Iya ma, mamah hati hati ya."
"Iya sayang, bye raya."
"Bye mamah."
"Non."
"Iya bi, ada apa?" tanya Naraya ke salah satu pembantunya
"Non nggak merasa kesepian gitu setiap hari makan sendiri?"
"Kesepian sih bi, tapi mau gimana lagi, pada sibuk semua."
"Iya juga sih non."
Ting Tong
"Bibi buka dulu ya non."
"Iya bi."
Naraya berdecak kesal, siapa yang bertamu sepagi ini dan mengganggunya menikmati sarapannya.
"NARAYAAAA"
Dari ruang makan pun, Naraya sudah mengenali suara tersebut, suara tersebut adalah milik sahabatnya yang selalu berteriak memanggil dirinya saat sedang bertamu di rumah Naraya, namun Naraya sudah memaklumi hal tersebut.
"Apa sih, masih jam berapa ini?"
"Gue bosen tau Ray."
"Kenapa lo?" tanya Naraya
"Ya biasalah."
"Apa yang mau lo harepin, ngga bakal bisa sya, orang tua lo sibuk banget."
"Ngaca ya lo Ray."
"Haha ... ya udah sini makan dulu, lo pasti belum makan kan." ujar Naraya mengajak Asha untuk sarapan bersamanya
