part 9 : big liar

13 2 3
                                    

Halloooo..... Ini bintang. Lama ya gak update. Akun ini sekarang dihandle aku. Aku mau lanjutin yang ini. Mau coba buat sampai tamat. Semoga aja bisa dan gak ada halangan lagi seperti sebelumnya 🤗

Semoga masih nge feel yaa... Selamat membaca...
.
.
.
.

Hari berjalan begitu cepat. Kisah cinta Rana dan Aiden berakhir bahagia.

Benarkah ini sebuah akhir kisah cinta yang bahagia?

Rana pun bertanya dalam hati. Tapi akhirnya dia memang bahagia disisi Aiden. Pria idamannya sejak lama.

Tidak ada yang berubah sejak dulu. Aiden masih selalu berjalan didepannya, bukan disisinya.

Tapi Rana tetap bahagia, karena dimana Aiden akan menghentikan langkahnya, disitulah Rana berada disisi Aiden.

Senyum Rana selalu indah saat bersama Aiden. Namun sang pria idaman seringkali menunjukkan wajah datar khas nya.

Rana tak masalah dengan itu, toh Aiden memang terkenal pria pasif yang dingin juga sosiopat.

Rana duduk disebelah Aiden yang sudah lebih dulu mendaratkan tubuhnya di atas rumput hijau.

"Kamu lelah ya?" Tanya Rana menatap mata sipit dan bibir tipis yang menghela nafasnya berat seolah tengah kelelahan.

Aiden membalas tatapan Rana tanpa ekspresi "ya, aku lelah."

Rana tersenyum membuka tas miliknya dan ia ambil sebuah Tumbler berisi air minum yang masih penuh.

"Mau minum?" Tawar Rana.

"Tidak perlu. Aku hanya butuh ketenangan." Jawab Aiden menatap Rana.

Rana mengangguk-anggukkan kepala seolah mengerti perkataan Aiden. Ia pun segera menyamakan posisinya bergabung dengan Aiden diatas rumput hijau yang teduh itu.

Aiden mengernyit heran. Begitu poloskah kekasihnya ini? Yang ia maksud adalah dia ingin sendiri.

Aiden segera terbangun, ia tak habis pikir kalau Rana tak mengerti maksudnya.

Rana yang melihat Aiden bangun reflek langsung ikut bangun juga.

"Kenapa?" Dengan polosnya Rana bertanya pada Aiden.

Aiden menarik nafasnya dalam dan menghembuskannya perlahan "aku ingin tidur sendirian dan membolos untuk kali ini saja." Jelas Aiden.

"Tapi itu tidak baik." Jawab Rana.

Aiden membelai pipi Rana dan tersenyum amat manis "hanya kali ini saja, aku ingin sendiri. Sebentar lagi jam pelajaran berikutnya akan dimulai. Jadi kamu masuklah." Jelas Aiden dengan sabar dan terus terang.

Rana mengangguk, ada sedikit rasa kecewa didada namun ia harus mengerti. Ia tidak bisa memaksa orang lain untuk terus disisinya, ia berfikir bagaimana jika terus berada disini justru akan membuat Aiden muak.

"Baiklah kalau begitu, aku masuk kelas ya." Jawab Rana berbesar hati.

Aiden tersenyum ada rasa puas karena merasa berhasil mengusir Rana tanpa menyakiti hatinya.

Aiden mengecup dahi Rana lalu tersenyum dan hal itu cukup membuat Rana berbunga-bunga.

Rana meninggalkan Aiden sendirian yang kembali tertidur diatas rumput.

Ia berjalan dengan hati yang berbunga, senyumnya tak pudar karena kecupan Aiden tadi.

Ditengah perjalanan menuju kelas, Rana berpapasan dengan Gathan. Rana semakin melebarkan senyumnya bertemu dengan sahabat dekatnya itu.

"Gathan.." sapa Rana yg berlari kecil lalu memeluk Gathan.

Gathan tersenyum kecil "sepertinya bahagia sekali." Ucap Gathan dipelukan Rana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cold BeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang