Part 1 : Me

178 16 10
                                    


Satu hal yang paling aku benci di dunia ini. Wanita bodoh dan licik. -Aiden Kyle

Satu hal yang aku benci di dunia ini. Di acuhkan oleh pria yang kusukai, Aiden. -Kirana Flo

*****

Apakah tiada hari tanpa ketenangan dalam hidupku. Setiap kali aku melangkah kenapa dia selalu mengekori ku.

Itu sangat menyebalkan. Membuatku risih dan sangat tidak nyaman. Apa dia tidak tahu malu terus menerus mengikuti seorang pria seperti ini.

Oh ayolah.

Aku tahu aku tampan. Tapi tidak perlu tetang-terangan begini dengan terus-menerus mengekoriku.

Gadis bebal ini. Ck.

Aiden kyle
-
-
-

"YAAAA... Tidak bisakah kau pergi dari hadapanku?" teriak Aiden pada gadis yang sedang duduk dihadapannya sambil memandangi dirinya dengan senyuman kagum, namun terlihat sok manis dan sangat menggelikan menurut Aiden.

Beruntung posisi duduk gadis itu dengan Aiden dibatasi oleh sebuah meja persegi. Jika tidak entah apa yang akan Aiden lakukan pada gadis ini.

"Rana!" teriak Aiden lagi.

"Kenapa aku tidak boleh disini? Ini tempat umum bukan? hehee." jawab seorang gadis yang akrab dipanggil Rana.

Aiden kesal, ia naik pitam karena pekerjaannya menyelesaikan rangkuman filsafat harus tertunda karena seorang Kirana Flo mengganggunya.

Aiden membereskan semua bukunya. Menutup setiap lembaran buku dengan kesal.

"Aiish. Kenapa cepat sekali marah manusia es ini?" gumam Rana menatap Aiden yang masih dalam atensinya.

Aiden segera memakai ranselnya lalu segera pergi dari gadis yang menurutnya sangat menjengkelkan itu.

"Mau kemana...?" tanya Rana menatap kepergian Aiden namun Aiden tak menjawab bahkan tak menoleh sedikitpun.

Rana mengejar Aiden yang semakin menjauh dari kantin. Langkahnya tak beraturan sedikit berlari sambil menatap punggung Aiden yang masih dalam jangkauan matanya.

Tapi apa daya kecerobohannya yang berlari sambil memasukkan buku kedalam tas membuatnya menabrak-nabrak orang disekitarnya hingga membuat Rana mendapat tatapan tajam bahkan sumpah serapah. Namun Rana sungguh tak peduli. Dalam pikirannya hanya ingin mengejar Aiden.

"Rana." sapa seseorang menahan laju Rana dengan menggenggam pergelangan tangannya.

"Ya." jawab Rana sambil melongok punggung Aiden yang masih sedikit terlihat "Yak. Ya. Emmmm" Rana mempoutkan bibirnya karena Aiden sudah tak terlihat lagi.

"Jangan terburu-buru begitu, kau menabrak semua orang." ucap seseorang yang menahan Rana.

"Gathan.. Kan aku jadi kehilangan jejak Aiden." rengeknya.

Gathan hanya berdecak melempar pandangannya kesisi lain. Jika ada kata yang lebih dari kata muak, Gathan akan mengatakan itu pada Rana.

Bagaimana tidak. Setiap hari hanya Aiden saja yang Rana katakan. Bolehkah Gathan memuntahkan sarapannya ketika Rana menyebut nama Aiden? Tentu tidak. Itu sangat menjijikkan. Tapi jauh lebih menjijikan dan memuakkan ketika ia melihat Rana mengekori Aiden.

Cold BeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang