Kereta ini melaju terlalu cepat

3.6K 26 0
                                    

*pesan masuk

089***
"Hi rin, gue Liam tetangga sebelah lo sbelumnya sorry gue dapet kontak lo dari sherin . "

"o-oh hai juga Liam ." Balas Arindira

"Save back kontak gue ya thanks ." Jawab Liam

" Ok,kok gue gatau ya kalo kita tetanggan? ."Tanya Arindira

"Gue jarang keluar soalnya hehe tapi gue udah kenal lo dari lama ,oh iya besok lo bakal ikut Sherin nonton basket di lapang deket Komplek cemara ga?. " Tanya Liam, lagi.

"Hahaha gue baru kenal lo hari ini,Sherin belum ada ngajak tu, tapi kalo pun iya ada gue bakal nonton soalnya gue tertarik juga sama basket".Ujar Arindira

" Hahaha parah bangett, btw tadi Sherin udah nyuruh gue sih buat ngajakin lo, Jadi yauda besok gue jemput lo jam 4 ya Rin gapapa kan?. "Tanya Liam ragu

" Duh bener bener ya tu sherin malu-maluin banget hufttt, hmm yaudah okey Liam . " Jawab Arindira

"See u. " Jawab Liam

Keesokan harinya Liam datang menjemput Arindira untuk menonton basket bersama

*suara ketukan pintu
(Tok-tok-tok)

Arindira membuka pintu"Hai Liam , k-kita langsung kesana kan?. "Tanya Arin ragu

" Hai, santai aja kali gausah grogi gitu. "Jawab Liam sambil tertawa gemas

" Hehe. "Arindira hanya terkekeh

" Yaudah ayo ."Ujar Liam

Arindira mengganguk

*Di lapang basket

Saat sedang menonton pertandingan basket,tak sengaja kepala Arindira terkena bola dan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat sedang menonton pertandingan basket,tak sengaja kepala Arindira terkena bola dan..

(dug) "Aduhhhh." Arindira memegang kepalanya

Liam spontan langsung memeluk Arindira untuk memastikan kalo Arindira tidak kenapa-napa

"Rin, lo gapapa?. " Tanya Liam sembari khawatir

"Gue, Gue gapapa aduh kepala gue sakit. " Ucap Arindira

"Ayo kerumah gue, biar gue obatin kepala lo. " Ajak Liam

Arindira pun meng iya kan ajakan Liam karna kepalanya sudah benar-benar terasa pusing

*Sampai di rumah Liam

"Lo tunggu sini ya Rin, gue ambil p3k dulu, dan ini lo harus minum dulu ini udah gue sediain. "

Arindira hanya terkejut oleh perlakuan Liam, di dalam hatinya ia bertanya-tanya apa yang sebenrnya terjadi, "makasi ya Liam . "

Liam hanya tersenyum, tak lama Liam datang membawa p3k

"Rin, gue izin obatin lo ya lo jangan takut gue bakal hati hati dalam ngobatin lo. " Ucap Liam tersenyum

Entah kenapa Arindira tiba-tiba merasakan sesuatu pada hatinya, jantungnya berdegup kencang tak karuan, tapi saat kepala Arin sedang di obati, tiba-tiba Arindira tersadar bahwa di pikirannya yang terlintah hanya Satria. Arindira pun menjauhkan kepalanya dari Liam

"Kenapa rin?. " tanya Liam

Arindira bergegas pergi sambil berkata"G-gue harus pulang. "

*Pesan masuk

Liam

"Rin? gue ada buat salah ya sama lo? lo kenapa tiba-tiba pergi saat gue obatin? apa lo ngerasa ga nyaman sama apa yang gue lakukn?tolong buat bilang biar gue tau kesalahan gue dimana. " Tanya Liam hati-hati

"No.Liam lo ga buat salah sama sekali kok gue cuman lagi ga enak badan aja tadi jadi gue gamau makin ngerepotin lo makanya gue pulang. " Ujar Arindira

"Rin, maaf bukannya gue lancang atau gimana gue tau kalo gue bilang ini lo pasti bakal jauhin gue, rin jujur gue udah lama suka sama lo bahkan dari pertama kali lo pindah ke sini. 15 tahun loh rin meski lo ga ngeh kehadiran gue di kehidupan lo gue selalu mandangin lo pacaran di taman sama Mantan lo, sorry kalo terkesan kaya lo di awasi sama gue tapi jujur gue ga tega ngeliat lo nangis sendirian setelag lo putus sama mantan lo. Rin, gue tau gue gatau diri tapi apa boleh sekali ini aja gue gantiin posisi mantan lo? gue bisa bikin lo lebih bahagia dari pada lo sama mantan lo. "

"gue gaakan pernah biarin lo nangis sendirian kaya yg mantan lo lakukn ke lo, gue janji rin gue bakal sembuhin hati lo gue janji, lo mau kan baca buku baru sama gue??. " Di pertegas Liam

Arindira pun hanya menatap ponsel nya dengan tatapan kosong

"Rin?. " Tanyan Liam

"Lo beneran nunggu gue dari kecil? selama itu?. " Tanya Arindira penasaran

"Iya rin bahkan Sherin juga tau perasaan gue ke lo, Jadi gimana masih mau milih baca buku lama atau buku baru. " Tanya Liam

Arindira terdiam sebentar. "Buku lama ".

" Kenapa orang tertarik membaca buku yang sama walaupun sudah tau endingnya?. "

"Karena gue suka buku itu, gue gak bosen-bosen baca buku itu. Karna apa? karena perasaan yang gue rasain waktu baca buku itu gak gue temuin di buku lain, tapi ini bukan tentang buku. "

"Jadi gue sebagai buku baru gaada harapan rin?. "

"Ternyata bener ya, orang lama selalu jadi pemenangnya. "

"Maaf Liam. " Ujar Arindira

"Rin, kalo orang baru datang dan lebih baik kenapa harus orang lama?. " Tanya liam untuk meyakinkan

"Karena cinta habis di orang lama itu beneran nyata, dan itu terjadi di gue. Mau sebaik apapun orang baru, tetep orang lama yang jadi pemenangnya. "

"Rin mungkin gue emang orang baru di hidup lo, tapi lo orang terlama yang ada di hidup gue, setelah lu nyatain apa yang lo rasain gue emang gabisa menang rin. lo sama sekali ga ngasih izin hati lo buat nerima orang baru. " ucap Liam kecewa, mengutarakan kekalahannya.

"Rin, gue tau lo sering kan mengabadikan tulisan lo buat Satria? gue sering baca cerita lo. dan gue sadar ternyata pemenangnya emang cowo yang lo tulis di novel. "

"Gimana ya rasanya? ditulis di dalam novel, dibuat abadi, lalu tulisan itu dikenal banyak orang. Lo berhasil menerapkan cara mencintai paling hebat yang engga main-main. "

"Gue iri sama cowo itu, Rin...... "

"Liam, gue gak pernah bisa memulai cerita baru. Karena masih ada bagian dari cerita lama yang belum selesai. "

"Jadi rin, menurut lo bener kalimat tentang, orang lama selalu jadi pemenangnya?. "

Arindira membalas"Bener, Liam. "

Liam hanya membaca tanpa membalas lagi pesan yang di kirim Arindira

3726 mdplTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang