Satu malam berlalu Arindira masih saja tida bisa berenti mengeluarkan air matanya, entah kenapa rasanya begitu menyakitkan saat ia sadar bahwa kehadiran diri nya masih saja kurang untuk Satria
replace
"Itu isi cht nya udah lama rin, aku lupa hapus karna aku ga inget aku pernah chttingan sama cewe lain. ""Apa satria beneran lupa ya pernah chttingan se intens itu sama tu cewe? tapi kalo lupa sama isi cht nya ga mungkin dong Satria lupa sama orangnya?. " Ucapnya sesegukan
Tak lama terdengar suara decitan pintu, ya Sherin datang menghampiri Arindira yang sedang menangis di ranjang nya
*Cittt(Decitan pintu)
"Rin? lo kenapa kok lo nangis sih?. "Ucap Sherin memeluk Arindira
Arindira menceritakan semua yang terjadi pada dirinya kemarin kepada sherin
" Anjir?Rin serius lo di giniin Satria? memang cowo biadab brengsek gatau malu.Masih untung tu cowo masih lo terima tapi balasannya? malah nyakitin lo kaya gini sialan memang. "Ucap Sherin penuh amarah
" Kenapa gue banyak kurangnya si sher? kenapa gue gabisa jadi sempurna?." Ucapnya menangis
"BIG NO, waktu lo yang berharga bakal kebuang kalo lo pake untuk nangis, ngerasa ga worth it, insecure dan ngerasa dunia ga adil. Lo harus hidup dalam hal baik, masih banyak hal yang perlu lo syukurin rin. Terlepas dari salah nya Satria atau bukan lo harus bisa tumbuh sendiri tanpa harus ngerasa sakit hati sama apa yang terjadi. "Ucap Sherin tegas
Arindira tersenyum sembari berkata
" Lo bener sher ternyata masih banyak hal yang bisa gue syukuri salah satunya gue punya lo di hidup gue, tengs a lot ya lo selalu ada di saat gue butuh, gue mau belajar buat menerima apa yang udah terjadi. "
"Nah gitu dong sialan lo. "
Arindira dan Sherin tertawa bersama
Beberapa jam kemudia Sherin pergi meninggalkan Arindira karna Sherin ada kelas di kampusnya, berbeda dengan Arindira yang hanya mrnanggur dan bekerja jika dia ingin. Waktu berlalu begitu cepat hingga Arindira tak sadar bahwa sudah 10 jam chat Satria belum ia balas, melihat itu Arindira bergegas segera membalas cht dari Satria
*pesan masuk
Satria:Rin? gimana keadaan perasaan kamu sekarang apa suda membaik?
Arindira:Sbb ya gue baru sempet buka hp, iya gue udah mendingan kok
Satria:Syukur kalo kamu udah membaik, mumpung belum terlalu malem boleh ketemu sebentar? ada yang mau gue obrolin
Arindira:Sekarang banget?
Satria:Aku nyampe kesana jam 09.00 nanti aku tunggu di depan
Arindira:Emm, ok
Satria:Seeu rin
Read
Arindira bertanya tanya kepada dirinya sendiri, "Kira kira Satria mau ngobrolin apa ya? atau jangan jangan dia mau ngejelasin hal yang kemarin? kalo pun iya , gue udah punya jawaban dan gue bakal maafin dia karna gue tau itu pure kesalah pahaman. "
Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 09.00 Satria sudah menunggu Arindira di ruang tamu
"Ko tumben datangnya tepat waktu?. " Tanya Arindira sebal
"Emang ya ga boleh ya? yaudah deh aku mau pulang lagi. " Ucapnya cemberut
"Dih apaan si lo baperan hahaha. " Ucap Arindira
"Hahahah , yauda ayo pergi keluar. " Kata Satria
"Emangnya kita mau kemana si? ko lo ga ngasi tau sblumnya?. Tanya Arindira penasaran
" Gue mau ajak lo ke taman depan komplek, lo mau?. " Tanya Satria penuh harapan
Arindira mengangguk, Mereka bergegas untuk pergi ke taman dan saat sudah sampai di taman mereka berdua duduk di kursi bersebelahan dengan air mancur. Mereka duduk dan mengobrol
"Jadi? apa yang mau lo omongin? tapi kayanya gue tau deh, lo pasti mau minta maaf kan?. Tanya Arindira penasaran
" Iya, aku mau minta maaf soal kemarin, aku bener bener engga tau kalo chattingan sama cewe lain masih ada di Dm ig aku, maaf udah bikin hari hari kamu ga nyaman. "Ucap Satria menunduk
Melihat itu entah kenapa Arindira merasakan perasaan yang belum pernah ia rasakan, karna itu adalah kali pertama Satria meminta maaf atas perbuatannya secara langsung dengan nada bicara yang lembut
Arindira tersenyum dan mengelus tangan Satria, "Its ok aku tau kok, maaf juga kalo aku terlalu overthinking kemarin. "
Satria memeluk Arindira, "Tetep kaya gini dulu ya, aku kangen di peluk sama kamu kalo bisa kita pelukan sampe dipisahin warga. "
Mendengar itu Satria dan Arindira tertawa bersama, tak lama Satria melepaskan pelukannya dan Satria mengecup bibir Arindira
Arindira hanya terkujur kaku saat Satria mengecup bibirnya, pikiran Arindira menjadi tidak pokus dan Arindira di buat salah tingkah oleh perlakuan Satria
"Rin, tatap mata aku. Ayo kita balikan, kita perbaiki semuanya dari awal, kita mulai perbaiki apa yang rusak, kita saling janji buat bareng bareng terus apapun keadaannya kita buka lembaran baru lupain masalah kemarin, entah siapa yang salah intinya kita perbaiki dan mulai dari awal cerita dengan versi terbaik kita, dan kita coba lagi. "Ucap Satria penuh harapan
Arindira tersenyum karna merasa sangat senang dengan apa yang baru saja Satria ucapkan
Arindira mengangguk , " Aku mau Satria, Aku sangat mau, ternyata sebahagia itu ya bisa berkomunikasi lagi sama kamu setelah sekian lama kita asing. "
Mendengar itu Satria pun hanya bisa tersenyum sembari terus memeluk Arindira dengan senyuman manis di wajah Satria.
Saat mereka merayakan kebahagiaan barunya, ada orang lain yang tidak senang melihat mereka kembali, dan orang itu Liam. Sudah sedari awal saat Satria dan Arindira pergi ketaman Liam diam diam mengamati mereka di balik jendela kamarnya
HAHAHAHA jangan lupaa buat staytuned teruss ya mentemen jangan lupaa votee trimakasiiii
KAMU SEDANG MEMBACA
3726 mdpl
Teen Fiction"Aku menulis mu, supaya nanti, riwayatmu tidak hilang. Mereka tahu pada jauh, jauh setelah kita tidak ada. "