Terhitung sudah dua minggu Sherra mengikuti latihan pencak silat itu. Ketika ia sampai di tempat latihan, Sherra melihat satu temannya yang asing, Sherra mengira bahwa ia adalah siswa baru, Sherra yang tak sengaja saling bertatapan mata tersenyum untuk sebuah sapaan padanya.
Sherra dan teman temannya itu sudah lumayan akrab namun Sherra masih malu malu dengan mereka. Tak seperti biasanya Sherra begitu, bahkan dulu Sherra suka sekali bermain bersama laki laki, entah bermain sepakbola, entah bersepeda dan memanjat pohon.
"Sherra, lo kas ga?". Tanya Glen
"Oh iya lupa, bentar gue ambil dulu".
"Kas lo bolong 2 Sherr, sama kemarin waktu lo ga masuk".
"Iya, nih sekalian besok pas latihan, malas gue kalau bayar besok".
"Dih bilang aja lo malas bayar kas".
"Sotoy lu monyet". Ketus Sherra
Tak lama kemudian kakak pelatih datang, Sherra dan teman-temannya langsung bergegas mengganti pakaian mereka.
Tak lama latihan di mulai. Sebelum memulai latihan ia dan teman teman melakukan pemanasan terlebih dahulu agar tidak ada yang keram.
Pemanasan telah selesai, siswa yang bersabuk hitam dan kuning di pisah."Untuk yang hitam silahkan ikuti kak Akbar, kak Aurora dan kak Mira". Ucap Askara
Sherra dan yang lain mengikuti Akbar, tak lupa dengan murid baru itu.
***
Pukul 16.40 semua siswa di istirahatkan, dan tak lupa juga perkenalan, semua siswa dan pelatih perkenalan tak lupa dengan siswa baru itu.
"Assalamu'alaikum, perkenalkan saya Laksamana Alkean Danuardja atau kerap di panggil aksa." ucap Aksa yang sedang memperkenalkan diri
"Oh, jadi itu yang namanya Aksa". Guman Sherra dengan pelan.
Setelah perkenalan Sherra dilempar kerikil kecil oleh aksa.
"Aduh". Ucap Sherra pelan sambil menoleh ke Aksa dengan tatapan bertanya.
"Panggilin Glen tolong". Ucap Aksa dengan cengiran nya
Sherra menghiraukan dan langsung memanggil Glen.
"Glen". Panggil Sherra sambil menyolek lengan Glen
"Apa?". Tanya Glen
"Di panggil itu". Sambil menunjuk Aksa
"Kenapa Sa?".
"Besok pulang sekolah mancing yok". Ucap Aksa
"Sama siapa aja?". Tanya Glen
"Kaya biasa".
Sherra menggelengkan kepalanya sambil bermain batu kerikil kecil yang ada di sebelahnya.
"Ngga heran lagi sama cowo, kalau ga mancing ya motoran hobinya". Batin Sherra.
***
Sepulang latihan Sherra langsung mandi, karna seluruh badannya sangat lengket dipenuhi keringat.
Selesai mandi dan berganti pakaian Sherra langsung bercerita kepada Lena.
"Maa, tadi pas latihan ada siswa baru namanya Aksa". Ucap Sherra mulai cerita
"Iyakah?". jawab Lena dengan penasaran
"Iyaa Maa, tapi dia udah dapet sabuk, sabuk hitam juga".
"Loh kok udah dapat sabuk?". Tanya Lena bingung
"Iya Ma, soalnya dia udah pernah ikut latihan tapi dia keluar masuk terus, trus dia harus ngulang dari sabuk hitam lagi". Jawab Sherra
"Kenapa keluar masuk latihan terus?".
"Ga tau aku Maa".
"Kamu ga tanya?"
"Enggak, malu aku Maa, tapi dia manis loh Maa, lumayan ganteng, tapi emang ganteng sih". Ucap Sherra sambil tertawa.
"Fokus latihan dulu ga usah macam macam". Ucap Lena memperingati.
"Iyaa Maa iyaa, Sherra cuma becanda kalii". Ucap Sherra agak sedikit kesal
Satria yang mendengar percakapan Lena dan Sherra hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala.
"Ayah, ga mau ngelatih ke tempat latihan gitu?". Tanya Sherra
"Kapan kapan aja ya, Ayahkan sibuk nanti kalau Ayah udah ga sibuk Ayah ikut". Jawab Satria memberi pengertian
"Yaudah lah, gapapa". Jawab Sherra dengan sedikit lesu
"Ini jarinya kenapa?". Tanya Lena sambil menggenggam tangan putrinya
"Tadi push up mengepal Ma trus tangan Sherra lecet". Jawab Sherra sambil memperagakan tangan mengepal
"Mama obati ya?". Ucap Lena dengan nada sedikit khawatir
"Gausah Ma, lecet sedikit doang". Jawab Sherra dengan santai. "Ya udah ya Yah Ma, Shera mau ke kamar dulu. Capek" Ucap Sherra dengan nada lelah.
Setelah itu, Sherra langsung pergi menuju kamarnya, ia ingin istirahat karna besok sherra masih harus sekolah
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Awal & Akhir
Teen FictionSherrania Angel La Lubis atau Sherra, gadis baik, manis, suka bikin emosi orang lain, anak tunggal dari Satria Wijaya dan Lena Hanata, yang ingin mengikuti salah satu organisasi pencak silat, karena melihat sang ayah yang juga mengikuti salah satu o...