BAB 2

1 1 0
                                    

##

Pagi yang sangat cerah, sudah waktunya sherra berangkat sekolah, tak lupa juga sera sarapan bersama ayah dan mama nya..

Selesai sarapan sherra langsung berangkat sekolah, sesampainya di sekolah sherra di sambut hangat oleh teman temannya.
Grisella Revalina (grisella) teman sherra yang sangat lemot. Aina Kaivanda (aina) teman sherra yang pemalu. Agatha Zhea (zhea) teman sherra yang menyesatkan teman temannya. Namun ketiga teman sherra itu sangat sangat aktif sekali, entah mungkin sherra akan stress menghadapi mereka bertiga.

"Hai, sherra". Sambut temannya

"Hai, gaiss". Jawab sherra

"Ayo sher kita ke kelas". Ajak grisela

"Kita ga di ajak nih sel?". Ucap zhea dengan sedikit kesal

"Hehe, iya ayok gaiss kita ke kelas". Jawab grisella dengan semangat.

##

Bel istirahat pun bunyi, sherra dan teman temannya menuju ke kantin, mereka membeli makanan dan tak lupa mereka saling bertukan cerita.

"Sher, sherra". Zhea memanggilnya

"Hem?". Jawab sherra

"Dih sok cuek lo". Ketus zhea

"Gue masih ngunyah makanan bodoh, lu mau gue mati apa?". Jawab sherra dengan sedikit sebal

"Enggak sher enggak, becanda doang aelah".

"Mau ngomong apa?".

"Disini katanya ada bakso lo mau ga?".

"Besok besok aja lah, tawarin aja tu yang lain". Jawab sherra

Zhea pun menganggukan kepalanya dan bertanya kepada teman temannya

"Kalian mau bakso ga?". Tanya zhea

"Wih mau gue, lo yang bayar ya zhe?". Jawab grisella

"Boleh juga tu zhe, sesekali traktir kita orang". Ucap aina

"Dih, siapa juga yang mo bayarin kalian, gue mau nawarin aja, kalau mau ya gue pesenin tapi bayar sendiri". Ketus zhea

Teman temannya pun tertawa terbahak bahak di kantin.

###


Sepulang sekolah Sherra istirahat dan makan untuk nanti agar latihan dia tidak pingsan.

Sore pun tiba, Sherra di antar mamanya ketempat latihan, disitu sherra mulai latihan. Salah satu pelatih Sherra bertanya.

"Kamu siswa baru?". Tanya Askara Wilson atau kerap di panggil Askara. Pelatih paling tegas dan kejam, namun terkadang ia lemah lembut.

"Iya, mas". Jawab Sherra dengan senyuman

"Kalau di tempat latihan panggilnya kakak ya jangan mas/mbak, kalau di luar boleh panggil mas, mbak, atau memanggil nama". Ucap Askara.

"Iyaa kak, maaf". Jawab Sherra dengan malu.

"Ayo semua kita mulai latihannya, untuk yang baru boleh mengikuti yang lain". Ucap Askara.

"Iya kak". Jawab Sherra dan teman temam lainnya.

Istirahat latihan, semua teman teman dan pelatih Sherra berkenalan satu persatu.
Setelah perkenalan selesai, Sherra tak sengaja mendengar percakapan askara dengan temannya, yakni pelatih juga..

"Aksa kalau ga keluar keluar sudah jadi warga barengan yang kuning ini". Ucap Askara

"Ajak masuk lagi aja, dia kan adik keponakan lo". Jawab Akbar, teman Askara.

"Ntar gue coba tanya lagi". Ujar Askara.

Sherra kebingungan siapa Aksa itu? Apakah ia memiliki wajah yang tampan?. Lalu kenapa harus keluar masuk latihan?. Sherra merasa kasihan sekali.

####

Awal & AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang