Dilarang keras menjiplak karya ini. Ketahuan menjiplak atau copy paste? Karma otw for you!
Happy reading
.
.
.
.
."BRENGSEK KALIAN SEMUA!", seorang gadis tengah meronta-meronta. Teman-temannya berusaha menahan.
Apa yang terjadi hingga keadaan sekeos ini?
"Bel, Hallan itu bukan manusia. Kamu sadar enggak sih?", Ratna menangis. Prihatin melihat kondisi sahabatnya.
"Kalian jangan ikut campur percintaanku dengan Hallan. Memangnya kenapa kalau aku pacaran sama dia? Itu enggak ngeganggu kalian kan?!!", bentak Bella.
"Kamu sadar enggak udah dimanipulasi sama dia? Dia ngehancurin pertemanan kamu dan Hans atas dasar perasaan cemburu. Oke lah laki sama laki. Tapi kamu enggak dibolehin temenan sama perempuan juga? Yang benar saja!", Ratna sudah habis kesabaran.
"Ratna ini susah banget nahan si Bella gila tenaganya besar banget", ucap Serena yang tampak kepayahan menahan kaki Bella. Dibalas anggukan oleh yang lainnya sebagai tanda setuju dengan ucapannya.
"Pak pendeta tutup saja mata batinnya", pinta Ratna. Ia ingin ini semua berakhir dan sahabatnya kembali seperti dulu
"Enggak! aku enggak mau!!! Kenapa sih orang-orang enggak ngizinin aku bahagia dengan caraku sendiri? Setiap aku bahagia pasti diganggu. Kalian semua jahat", Bella menggelengkan kepalanya ke kanan dan kiri, menghindari tangan pendeta yang hendak menutup mata batinnya.
Pendeta yang dipanggil oleh Ratna pun membaca doa-doa pelindung agar Hallan tidak bisa menganggu Bella lagi, disertai ritual penutupan mata batin.
"Awas saja kamu Ratna dan Serena. Tunggu pembalasanku!", Hallan geram melihat kekasihnya diperlakukan tidak baik. Apalagi mereka sampai dipisahkan secara paksa.
Empat bulan lamanya Bella menangisi kekosongan hidup tanpa sosok Hallan. "Hallan aku kangen. Aku pengen bisa lihat kamu lagi. Kamu ada di mana sih?", racau Bella dalam tidurnya.
Semenjak ritual penutupan mata batin itu, Bella seringkali tertidur sambil memanggil nama kekasih hantunya.
"Cah ayu, mau ibu bantu bisa lihat dia lagi tidak?", ucap seorang wanita paruh bayah ketika Bella sedang menangis di makam Belanda.
"Maaf, ibu siapa?", tanya Bella seraya menghapus air mata.
"Tidak penting siapa saya, tapi saya bisa memahami kesedihan kamu. Tanpa kamu bercerita pun saya sudah tau apa yang terjadi."
"Kamu mencintai dia kan?", tanya ibu tersebut yang dibalas anggukan oleh Bella.
"Ibu bisa bantu bisa lihat dia lagi. Kebetulan kemampuan kamu itu sudah ada sejak lahir, jadinya mudah untuk dibuka kembali."
Rasa rindu yang menggebu-gebu ini terbalaskan juga. Empat bulan lamanya mata batin Bella ditutup agar dirinya bisa lepas dari jeratan Hallan, hantu dari makam Belanda. Namun, karena besar rasa cintanya ia memberontak. Bella berusaha keras agar bisa melihat Hallan lagi.
"Akhirnya aku bisa melihatmu lagi Hallan..."
Selasa, 21 Mei 2024, Pandeglang
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacarku Hantu Belanda
Romance"Jika aku bisa meminta pada Tuhan, aku ingin terlahir kembali sebagai manusia agar bisa bersama denganmu sampai kapanpun. Ketahuilah Bella, aku sangat mencintaimu hingga aku rela berbuat apa saja untuk kita tetap bersama. Kamu milikku dan aku milikm...