Bab 8 ~ Awal Masalah

220 12 0
                                    

Dilarang keras menjiplak karya ini. Ketahuan menjiplak atau copy paste? Karma otw for you!

Happy reading

.

.

.

.

.

Mata Hallan membulat mendengar pertanyaan Bella. Namun, dengan cepat ia menyembunyikan rasa terkejutnya. Ia menggeleng, "aku bukan hantu Bella. Coba pegang tanganku. Rasakan. Apa bisa hantu disentuh?"

Bella menggeleng, "tentu tidak Hallan. Aku ada teman namanya Serena. Dia suka sekali ikut campur masalah orang. Saat pulang sekolah kita sempet jalan bareng. Dia bilang punya kemampuan melihat hantu atau indigo gitu. Terus dia bilang kamu hantu", cicitnya.

"Sepertinya dia hanya asal ngomong saja Bella. Mungkin dia tidak senang kamu punya kekasih. Apakah pernah aku bertemu dengan dia? Kan tidak sayang.

Bella masih tertunduk sedih. Entah kenapa ucapan Serena malah membuatnya kepikiran. Padahal dirinya tidak dekat dengan gadis itu.

Tanpa aba-aba, Hallan mengangkatnya dagu Bella hingga kedua manik mata mereka bertemu. Tangannya memegang kedua pipi Bella. Lalu ia menyatukan bibir keduanya.

Bella terkejut dengan ciuman mendadak ini. Satu kata yang mendeskripsikan rasa bibir Hallan. Dingin. Bibir pria pirang ini terlampau dingin.

"Bagaimana sayang masih percaya aku adalah hantu?", tanya Hallan setelah melepaskan ciuman mereka.

Pipi sang darah memerah. Rasa malu menjalar ke seluruh tubuhnya. Ia menggeleng, "sudah-sudah. Aku percaya kamu bukan hantu kok. Ugh kenapa kamu menciumku tiba-tiba sih?"

"Habisnya kamu lebih percaya dengan Serena dibandingkan kekasihmu sendiri. Yah ku kira dengan kita berciuman kamu bisa merasakan sendiri. Memangnya bisa hantu berciuman?", jawab Hallan dengan senyum jahil.

"Ayo aku antarkan pulang. Ini sudah malam Bella besok kamu masih sekolah."

Sehari setelah insiden ciuman pertama mereka, Bella jatuh sakit. Tubuhnya lemas sakit. Dirinya memutuskan untuk tidak bersekolah selama dua hari.

"Kok aku seperti tidak memiliki tenaga yah? Padahal aku enggak ngapa-ngapain. Hanya pergi ke sekolah dan bimbel saja", keluh Bella.

Bella memutuskan untuk menghubungi Hans memberitahukan akan izin sakit selama dua hari. Sekedar memegang handphone saja dirinya tidak kuat.

Hans

Hei Hans. Tolong izinin ke Bu Sandy dong aku enggak masuk sekolah dua hari. Badanku lemas, pusing, dan pengen muntah.

Kamu sakit Bella? Yaudah istirahat di rumah dulu aja yah. Nanti aku bilangin ke Bu Sandy. Inget tar kamu harus kasih surat izin pas masuk.

Iye iye itu mah enggak lupa. Sebenernya bakalan suntuk di rumah aja, tapi aku takut pingsan kalau ke sekolah.

Yaudah jangan dipaksain Bella. Lagian kamu izin dua hari bukan dua bulan. Masih batas wajar kok. Get well soon nyed. Ratna kangen berat tuh.

Pacarku Hantu BelandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang