Bab 4 ~ Celaka

230 15 0
                                    

Dilarang keras menjiplak karya ini. Ketahuan menjiplak atau copy paste? Karma otw for you!

Happy reading

.

.

.

.

.

Malam minggu adalah waktu yang paling ditunggu-tunggu orang pacaran. Mereka akan mengajak pacar untuk makam di luar, cari angin, buat anak (eh :v), dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk kaum jomblo hanya bisa gigit jari di pojokan.

"Duh malam mingguku sepi banget sih", gerutu Bella padahal baru saja jam tujuh.

TING

Hans

Bel, jalan yuk. Dari pada gabut mendingan kita coba kedai makanan Korea di deket Taman Kenanga. Katanya enak lho.

Mau banget. Aku mau ke situ tapi enggak ada waktu. Aku sharelock yah rumahku

Siap nona. Dandan yang
cantik yah

Mendapatkan ajakan dari Hans, Bella terlonjak kegirangan. "Asikk akhirnya malam mingguku enggak suram."

Dengan cepat ia menyambar handuk untuk mandi. Kalau malam minggu emang Bella sedikit ngaret untuk mandi. Setelah mandi ia berdandan secantik mungkin.

Hans sudah menunggu di depan rumah. Mereka pun pergi menuju kedai Korea yang dimaksud.

"Gimana makanannya enak?", tanya Hans.

"Enak banget ih. Seumur hidup aku belum pernah makan makanan Korea", jawab Bella antusias sambil mencicipi dessertnya.

"Katanya suka kpop kok enggak pernah makan. Kpoper gadungan yah?", Hans tersenyum jahil.

"Enak aja! Aku ini kpopers sejati tau. Masa dinilai dari pernah makan makanan Korea apa enggak?", Bella mencubit pinggang Hans.

Setelah selesai puas berjalan-jalan, Hans mengantarkan Bella pulang. Mereka melewati makam Belanda itu. Semula mereka bercanda gurau tiba-tiba hening. Suasana menjadi mencekam. Hans menambah kecepatan motor.

Tanpa diduga, ada sosok perempuan kisaran remaja menyebrang jalan. Hans terkejut, ia tidak bisa menghentikan motornya. Alhasil sosok tersebut tertabrak, tapi menembus mereka.

"AAAAAAA"

Brakkk

Sosok wanita itu membuat Hans beserta Bella terjatuh dari motor. "Aduhh sakitt. Periiih", Bella mengaduh kesakitan.

"Itu lah akibat karena kamu sudah membuat kakakku patah hati. Rasakan itu", ucap sosok perempuan itu kemudian ia pergi.

"Bella, Bella, kamu baik-baik saja?", Hans menghampiri Bella.

Bella menggeleng, "kayanya kaki aku luka deh Hans awhh."

Tiba-tiba ia merasa janggal. Seperti ada yang basah di keningnya. "Hans, keningku berdarah. Sepertinya kena sesuatu yang keras entah itu batu atau apa."

Pacarku Hantu BelandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang