1. Drama

51 10 1
                                    


HAPPY READING

٭
٭
٭

"LO BUTA HAH!" .

Kegaduhan di tengah teriknya matahari itu menyita perhatian murid Excelsior High School yang berada di koridor sekolah.

"Ma-maaf hiks kak aku gak sengaja aku di panggil kak Aksa kak hiks".

Ia memutar bola matanya malas mendengar isakan perempuan itu.

"Veronika Ratu Orlando" Ucapnya dalam hati membaca nama perempuan yang sekarang berada di depannya.

"Kalau gak ada yang sakit ga usah nangis njing drama banget" ucapnya lalu pergi meninggalkan perempuan itu tak lupa dia menyenggol bahunya.

Ratu bergegas pergi tanpa menghapus air matanya yang sempat keluar,berjalan menuju tempat dimana iya akan mendapatkan sesuatu yang di inginkan.

Gothca!

Akhirnya dia menemukan seseorang yang di cari di tengah-tengah kantin yang begitu ramai di isi berbagai macam jenis manusia.

Di meja pojok yang di isi 5 orang itu tengah asik bercanda tanpa menghiraukan seorang perempuan yang berdiri diantara mereka.

"ka Aksa hiks hiks..."

Suara isakan itu mulai terdengar,hingga mengganggu aktivitas orang-orang di sekitar meja tersebut.

"ini ada suara mba kunti dimana sih,ganggu banget elah" omel Noval Aditama

"bulu ketek gue sampe berdiri dengernyaa,hih ngerii cok" timpal Arifky Jho Andres

Namun candaan mereka terhenti dikala merasakan sesuatu yang tajam menghunus pandangan mereka,apalagi selain tatapan maut seorang Aksara Brawijaya.

"hehe bercanda pak bos,yakkan pal"

"pal pala lo peyang njir,nama gue Noval pake v bukan p" jengkel sekali sepertinya.

Saat Arifky hendak menjawab kembali lawan bicaranya,tapi terpotong oleh suara rengekan yang ah sudahlah bisa kalian tebak.

"kamu kenapa nangis hm?" lembut sekali suaranya kawan.

"hiks aku,tadi aku hiks"

"coba tenangin dulu,siapa yang udah bikin kamu nangis kaya gini?coba bilang sama aku" mencoba untuk tetap sehangat yang dia bisa.

"ka Zeana,dia bully aku tadi dilapangan hiks"

Tuduhan itu bisa langsung di percaya karena terdapat bukti,rambut beserta bajunya yang terlihat kotor terkena sedikit jus alpukat tadi.

"Zeana, waketos cantik itu?yakali wajah bak bidadari gitu kelakuan kaya iblis" Timpal Fauzi Robert Lawter

"tampang ga menjamin dia punya hati yang baik,buktinya dia ganggu cewe gue terus,sialan" dia beranjak dari duduknya.

"ikutin" instruksi singkat Raka Ashley Kendrick mampu membuat manusia yang tersisa ikut beranjak.

Tak Tak Tak

Suara langkah kaki menggema di koridor yang sepi,dan terhenti tepat di depan ruang osis.

Brakk

"Anjing".

"Kodok lompat".

"Babi".

Umpat mereka kaget dengan gebrakan pintu yang begitu keras.

"MANA ZEANA!!"

tidak ada satupun orang yang menjawab,mereka semua tidak ada yang berani menyaut apalagi dengan tampang ketos mereka yang sedang marah, mereka lebih memilih menyibukkan diri dengan kertas di tangan mereka masing-masing.

"gue tanya sekali lagi,DIMANA ZEANA ANJING,LO SEMUA TULI HAH!"

suara langkah kaki seseorang dari belakang,mampu membuat semua orang mengalihkan pandangan.

"gue disini,ada apa lo nyari gue" berusaha untuk tetap cool dihadapan crush.

"neng zea kiw kiw,abang disini neng" perusak suasana,siapa lagi kalo bukan Arifky.

"Diem gak lo, si Aksa udah keluar tanduk njir jangan mulai dulu, " berbisik untuk memperingati

"Lo, kenapa lo nge bully ratu lo sebagai wakil ketua OSIS harusnya berperilaku baik kenapa lo malah kayak berandal kurang didik, " ucapnya menunjuk muka zea.

Zeana yang bingung dengan situasi sekarang terdiam beberapa saat.

"Gue? Sejak kapan gue bully... Siapa tadi, ratu? Kenal aja kagak njir, "

Sungguh sekarang zea tidak ada mood untuk meladeni drama yang memuakkan ini, lagian dia merasa tidak pernah membully kenapa tiba-tiba Aksa menuduhnya.

"Gak usah ngelak, lo ngebully cewek gue, gak mungkin dia bohong".

Deg

What? Dia tidak salah dengar bukan Aksa barusan bilang 'cewek gue'

"Sialan, berarti selama ini gue nge crushin cowok orang ahhh Bajingan, " batinnya

"Heh bukti kalau gue yang bully ada? Jangan asal nuduh".

Zeana sebenarnya tidak ingin meladeni Aksa namun karna dia di tuduh yakali bukan dirinya sekali pikirnya.

"Ratu..., "

Ratu yang di panggil pun menunjukkan dirinya dengan kondisi yang agak mengenaskan, seperti gembel.

"Hiks kak aku takut, " adunya kepada Aksa.

Seisi ruangan kini menoleh yang tadinya ingin bodoamat sekarang merasa akan ada pertunjukan yang hebat akan terjadi.

Zeana sangat malas meladeni,namun pahlawan tak di undang datang untuk menggantikan dirinya berbicara panjang lebar,sungguh drama yang menarik.

"Ekhem permisi kakak cantik nan ganteng yang MasyaAllah, permisi maaf mengganggu saya mau ngumpulin laporan, " ucap seseorg perempuan yang baru saja memasuki ruangan OSIS.

"Emm maaf tadi saya denger kalau kak Zea ngebully Ratu? " tanyanya namun tak ada yang merespon, dia meringis dengan semua ini.

Karena merasa perkataannya di abaikan dia memutuskan untuk memberikan kertas laporan dan segera pergi, Namun langkanya terhenti saat seseorang bersuara.

"Lo tau dari mana" tanya Aksa kepada perempuan itu

Perempuan itu yang ditanya pun menggaruk kepalanya salah tingkah Karna Sekarang semua orang sedang melihat ke arah nya

"Anu itu emm saya.. liat kejadian nya"ucapnya sambil melirik ke arah zeana

Ratu yang mendengar itu pun tersentak kaget karena ada yang melihat kejadian nya

Ratu mulai panik karena takut ketahuan bahwa dia sedang berbohong

"Kak... Udh gapapa, aku udah maafin kok. Mungkin kak zeana gak sengaja"ucap ratu sambil memegang tangan aksa

Zeana yang mendengar perkataan Ratu merasa sangat jengkel ingin sekali rasanya zeana mencakar wajah perempuan itu.

"Pfth, drama yang sangat memuakkan, " ucap perempuan yang tadi memasuki ruangan OSIS.

"Maksud kamu apa Lia? " tanya Ratu yang sudah sangat panik.

"Emm buat kak Aksa, jangan cepet ambil kesimpulan dari cerita 1 orang soalnya gak semua manusia itu berhati manusia. Lagian kak zea gak ada tuh bully Ratu drama, apaan banget nuduh keren lo begitu dasar titisan Fir'aun," cerocosnya panjang lebar.

"udah ga ada urusan lagikan sama gue?" zea angkat suara namun tidak ada yang menyahut.

"Ganggu orang rapat aja," ucapnya sembari menutup ruang osis rapat-rapat.

"sialan" batin ratu yang kesal setengah mati.

Setelah drama selesai,semua yang menonton dengan sangat antusias pergi membubarkan diri dengan mulut yang tidak berhenti berceloteh.

SIDE 5 OF LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang