3. S5OL

26 9 1
                                    

HAPPY READING💐

٭
٭
٭


Setelah drama di kantin  selesai,semua orang kembali ke aktivitas masing-masing dengan sesekali bergosip ria

Di tempat lain,seorang perempuan yang tak lain adalah Zeana baru terbangun dari tidurnya itu kini tengah termenung memikirkan banyak hal yang berkecamuk dalam pikirannya.

Kejadian di kantin tadi sungguh membuatnya terkejut,perlakuan Aksa pada Ratu sungguh berbanding terbalik dengan perlakuan Aksa pada dirinya.

Dia tersenyum sambil meringis merasakan perih di ulu hatinya, sungguh miris pikirnya.

Pintu UKS terbuka memperlihatkan sesosok pria tampan dengan postur tinggi membawa tas berukuran kecil milik Zeana.

"ngapain lo kesini?" tanya Zeana dengan sangat ketus.

"pulang,aku anterin" jawabnya penuh kelembutan.

"gue bisa sendiri" tolaknya lalu beranjak dari duduknya namun karena kurang keseimbangan berujung dirinya hampir terjatuh namun ditahan oleh tangan kekar tunangannya.

"jangan ngeyel honey,aku ngga suka kalo kamu sampe luka gini" matanya menelisik setiap inci wajah perempuannya,terlihat bekas air mata yang mengering disana.

"aku juga ngga suka kalo kamu nangisin cowo brengsek itu na" ucapnya sembari mengusap setitik air mata yang baru saja meluncurkan diri di pipi mulusnya.

Setelah percakapan yang di dominasi laki-laki tersebut berakhir,mereka memutuskan untuk keluar dari UKS, suasana sudah sangat sepi karena jam pulang sudah lewat beberapa menit yang lalu.

Selama di perjalanan tidak ada yang membuka suara sedikitpun,hanya diisi oleh isakan dan suara guyuran hujan diluar mobil.

Suara dering telepon terdengar begitu nyaring,namun dari mereka enggan menerima telepon yang entah dari siapa.

"Halo del,ada apa?" suara serak itu berusaha dia tutupi agar sahabatnya itu tidak curiga dan berujung menceramahinya dengan kurun waktu tujuh abad lamanya.

"lo lagi sama dia kan?om bara nanyain kalian,cepet balik!".

TUT

Telepon di akhiri secara sepihak tanpa basa-basi sedikitpun,hembusan nafas keluar begitu saja menandakan bahwa mereka benar-benar lelah.

"bunda nanyain kamu terus na,kapan katanya main kerumah,bunda kangen masak bareng kamu lagi" jelasnya sambil sesekali melihat ke arah Zeana.

"Kapan-kapan ya,gue titip salam sama bunda".

Itu bukan jawabannya yang ia inginkan,diposisi seperti ini bukanlah kemauannya,cinta sepihak yang sudah dia jalani selama bertahun-tahun ini rasanya begitu sulit.

Mobil mereka sudah masuk ke pekarangan rumah Zeana,tanpa ucapan apapun kekasihnya keluar dari mobil lalu memasuki rumahnya tanpa memberikan seutas senyuman seperti yang dirinya harapkan.

"rasanya aku mau nyerah aja na,tapi aku selalu kalah sama rasa cinta aku yang besar banget buat kamu".

Hujan yang begitu deras membasahi bumi yang kering,membuat aroma tanah menyeruak masuk ke rongga hidung setiap manusia,disisi lain seorang pria tengah berdiri memperhatikan gerak-gerik seorang perempuan cantik yang sedang tertawa riang.

"lo selalu cantik Lia,tapi sayangnya gue gapernah bisa nyentuh lo barang sedetikpun" senyuman penuh arti itu luntur setelah suara yang dia kenal itu muncul menghampiri kekasihnya,ah ralat mantan kekasihnya.

SIDE 5 OF LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang