HAPPY READING 💐💐💐
٭
٭
٭
Matahari mulai terbit, di mana langit sudah mulai terang, memancarkan sinarnya menyilaukan setiap mata yang memandangnya.Perlahan seorang perempuan yang masih terbaring mulai membuka matanya, menormalkan penglihatannya yang terkena cahaya matahari.
"Ughh"
Dia melihat ke segala arah, ruangan ini bukan kamarnya, bau yang sangat menyengat ini membuatnya sangat jengkel.
Sekarang Lia berada di rumah sakit.
"Akhhh" rintihnya merasakan sakit di bagian perutnya.
Lia meremat perutnya yang semakin sakit, memejamkan matanya kembali untuk meredakan sakit yang semakin sakit, dan mencoba mengingat kenapa dia bisa berada di rumah sakit.
FLASHBACK ON
Lia tengah kebingungan menunggu kakaknya yang tak kunjung kembali sejak tadi.
"yaelah bocah udah tuir aja kerjaannya ngilang mulu,mana lama banget lagi telpon gue juga ga dijawab sama sekali" menggigit jari adalah kebiasaannya ketika tengah khawatir.
Berdiri dari duduknya,dia menyimpan uang beberapa lembar dibawah bill diatas meja,lalu melenggang pergi keluar dari restoran untuk mencari kakaknya.
"Kemana sih lo kak sebenernya,gue khawatir banget" wajah resahnya sekarang semakin kentara sekali.
Pada situasi yang lain,Adel tengah tertawa riang setelah sekian detik berpelukan dengan sang kekasih saat hendak pulang dari restoran tersebut.
"um kamu pulang sekarang aja yaa" dirinya khawatir takut adiknya itu melihat ia tengah bersama lelaki ini.
"kamu ngusir aku ceritanya?kenapa?oh aku tau kamu mau jalan sama cowo lainkan?ngaku!!!" kata-kata yang terakhir sungguh membuatnya kaget,karena intonasi suaranya yang cukup tinggi.
"Bukan gitu sayang,adek aku nungguin di dalem,aku takut dia nunggu aku kelamaan,bisa gawat" jelasnya dengan penuh kesabaran.
"Ya emangnya kenapa,toh dia adek kamu bukan orang lain" pria itu semakin merasa kesal.
"Kamu kayak ga tau Lia aja, emang kamu mau kena omel? ".
"Emm gapapa sekalian kenalan sama adek ipar" Dilan tertawa dengan ucapannya sendiri, merasa geli.
DRTT DRTT DRTT HAYYA YA
Merasakan ponselnya yang berbunyi Adel segera melihat nama yang tertera di dalam layar ponsel tersebut, benar saja adiknya sudah menelfon beberapa kali.
"Tuh nelfon lagi anaknya kamu pulang aja" mohonnya sudah sangat malas dengan pria di depannya ini, susah sekali di suruh pergi.
"Aku anter kamu pulang, adek kamu nanti aku suruh temen aku yang jemput".
"Ga bakal mau Dilan sayangkuuu" sungguh Adel benar benar lelah.
"Ya udah aku bakal di sini terus" perkataannya tidak ingin di bantah.
"Ck iyadeh ayo ahh, Tuhan tolong bawa manusia satu ini".
"Kamu mau aku mati? " ekspresi yang di buat buat imut itu membuat Adel agak geli.
Dengan cepat Adel menaiki motor kekasihnya, Dilan pun langsung melajukan kuda besinya itu.
"STOP"
KAMU SEDANG MEMBACA
SIDE 5 OF LIFE
Novela Juvenil"ketika kehidupan yang berbeda-beda saling berdampingan,akankah berakhir dengan kemenangan atau bahkan kematian?" 5 perempuan yang tangguh dengan kisah cinta mereka yang tidak sesuai keinginan mereka. Saling menguatkan, memberi saran namun sendirin...