.
.
.Lelaki bersurai putih itu duduk di sebuah kursi dan melepaskan haori nya. Semilir angin menyibakkan surainya yang lembut seperti sutra.
"Ternyata seragam Shinazugawa-san tidak berlengan ya..." Celetuk Tanjirou.
"Wah... Lihat itu, ototnya terbentuk dengan sangat bagus. Aku sangat iri..." Zenitsu memperhatikan lengan kekar Sanemi yang terekspos.
"Juga kalau dilihat-lihat sebenarnya dia sangat tampan, hanya saja dia mengerikan..." Tambahnya sambil mengusap rambutnya yang tadi dijambak.
Sanemi mempersiapkan air di ember dan mengambil pakaian Yuka di sebelahnya. Sebelum ia memasukkannya ke air ia menghirup dalam-dalam aroma Yuka yang tertempel di pakaian itu sambil memejamkan matanya.
Ia benar-benar merindukan wanitanya dan ingin memeluknya.
Trio Kamaboko itu tertegun melihat Sanemi yang seperti itu.
"Shinazugawa-san ternyata juga punya sisi seperti itu ya..." gumam Tanjirou.
"Tentu saja, kalau tidak mana mungkin Yuka-san bisa hamil?" Sahut Zenitsu.
Memangnya apa yang dia lakukan? Batin Inosuke.
Setelahnya mereka memperhatikan Sanemi yang sibuk mencuci pakaian dan menjemurnya.
"Tak kusangka dia juga bisa mencuci baju dengan benar..." Ucap Zenitsu tak percaya.
"Hei, kenapa wanita itu ada disini?" Tiba-tiba Inosuke menunjuk seseorang yang tak jauh dari mereka, ia juga tampak sedang mengintip Sanemi.
Seorang perempuan bersurai coklat tua dan bernetra hijau emerald.
"Eh? Yuka-san? Apa yang dia lakukan?" Gumam Tanjirou.
Setelah selesai mencuci dan menjemur, Sanemi duduk di engawa dan bersandar di sebuah tiang. Ia memejamkan matanya, menikmati angin sepoi-sepoi yang lewat hingga tertidur.
Yuka yang mengintip dari kejauhan perlahan mendekati Sanemi dan duduk di sebelahnya sambil meletakkan sepiring camilan.
Ia memandangi Sanemi lekat.
Helaian surai putihnya tampak lembut diterpa angin, wajahnya tegas dengan garis rahang yang kuat, bulu matanya begitu lentik dan indah, dan juga dada bidangnya terlihat kokoh.
Rasanya ingin memeluknya, memeluk dan mengusap surainya yang seperti sutra. Pastilah rasanya akan hangat dan nyaman, bukan?
Sayangnya ia tidak berani. Meskipun tahu pasti kalau sebelumnya ia dan Sanemi sering bersentuhan, tapi kini ia tidak berani karena tidak memiliki ingatan tentang semua itu.
Bagaimana ia dan Sanemi akhirnya bertemu dan tinggal bersama, bagaimana awal dari kehamilannya, dan banyak lagi. Meskipun ia mengetahuinya karena Shinobu yang menceritakannya, itu tetap terasa berbeda karena ia tidak punya ingatan-ingatan itu.
Sungguh menyedihkan.
Helaan napas berat keluar dari mulutnya. Ia bangkit berdiri dan melangkah pergi sambil mengusap perutnya, memberikan kasih sayang yang besar pada anak yang sedang bertumbuh di dalam dirinya, anak dari seseorang yang sangat dicintainya.
Sementara itu, Trio Kamaboko yang mengintip dari kejauhan hanya terdiam melihatnya.
.
.
.Netra ungu pucat itu terbuka dan mendapati dirinya masih berada di engawa belakang kediaman kupu-kupu. Pandangannya tertuju pada sebuah piring di sebelahnya dengan beberapa jenis camilan tertata rapi di atasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAZEBASHIRA-SAMA ( Shinazugawa Sanemi [ KnY ] FanFiction )
RomanceKawamura Yuka. Seorang gadis berumur 20 tahun yang bekerja sebagai kakushi di Korps Pemburu Iblis. Ia menyembunyikan identitas aslinya karena suatu hal dan memakai nama Katako sebagai samaran. Penyamaran ini ia lakukan karena sebuah hal yang sangat...