Bab 9

332 24 0
                                    

Di mana hari yang tunggu tunggu pernikahan tian dan akan di laksanakan dan chika maminya keluar bersama, dan kini mereka berdua di dalam mobil menuju gedung pernikahan.

Di sebuah gedung mewah sudah banyak para tamu undangan yang telah hadir di acara pernikahan tian dan chika.

Chika sudah bersiap siap diruang pengganti yang telah disiapkan untuknya. Menunggu acara ijab kabul dimulai.

"Sah... Sah" suara Penghulu dan para undangan yang hadir terdengar hingga ke ruang pengantin aku hanya bisa menangis, air mata ini sangat sulit untuk ku bendung.

Aku berjalan turun dibantu oleh mami, mami terus menggenggam erat tanganku dan menguatkan aku.

Aku terus melangkah hingga berada di depan penghulu, aku duduk di sebelah tian. Tapi aku tidak memandang wajahnya, aku hanya tertunduk.

Tian memasangkan cincin pernikahan di jari manis chika, begitu sebaliknya. Kini tiba waktunya aku mencium tangannya untuk yang pertama kali, chika mencium tangan tian.

Tian ingin mencium kening chika, tapi chika menunduk hingga tian hanya mencium pucuk kepala chika.

Setelah acra ijab kabul selesai, tian dan chika melakukan foto bersama.

Banyak para tamu undangan yang mengucapkan selamat pada kedua mempelai termasuk ollan sang Asisten pribadinya tian.

"Selamat yaa tuan muda, nona muda. " ucap ollan

"Hmmmm" jawab tian

"Terima kasih ollan" ucap chika sambil tersenyum

Setengah jam kemudian para tamu undangan sudah mulai pulang, begitu juga dengan tian dan chika yang sudah mulai gerah karena sudah 2 jam lebih mereka berdiri diatas pelaminan. Lalu tian ijin kepada kedua orang tuanya dan mertuanya untuk membawa chika pulang ke rumah yang sudah di belinya sebulan sebelum mereka menikah.

"Bun yah tian duluan yaa" kata tian sambil mencium tangan kedua orang tuanya dan dibalas dengan anggukan oleh bunda ayahnya

"Tian ayah minta tolong kamu jga chika yaaa selama dia berada disamping kamu, karena dia anak ayah satu satunya. " ucap papi chika dengan memohon pada tian

"Baik pih" jawab taon singkat langsung bergegas masuk mobil

Namun disisi lain chika masih berada di luar memeluk maminya karena mulai hari ini dia akan tinggal dengan tian suaminya.

"Chika jadilah istri bmyang baik buat suami kami, dan jangan pernah kamu membantah setiap ucpanya. " ucap mami sambil memeluk anaknya

"Sayang bunda yakin kamu bisa meluluhkan hati tian dan dia pasti akan mencintai kamu cepat atau lambat, pesan bunda kamu harus tetap ada disisinya suka maupun suka. " ucap bunda tian

"Iya bun, chika berangkat dulu yaa. "

Singkat cerita beberapa jam kemudian mereka berdua sudah sampai di sebuah rumah yang besar, dengan dinding yang bercat putih, pagar menjulang tinggi berwarna hitam, memberi kesan yang sangat mewah.

Rumah tian dan chika kira begini rumah mereka

Rumah tian dan chika kira begini rumah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mencintaimu Dalam Diam Ch2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang