Tak terasa sudah satu bulan mereka menikah dan hidup bersama, tapi sikap tian pun masih terlihat dingin dan acuh ke chika. Meski mereka tinggal
Satu atap namun tidak ada kedekatan diantara mereka.Pagi pun tiba telihat seseorang yang Terbaganun dari sindar matahari yang menembus masuk dibalik gorden membuat dia meresa terganggu dan terbangun dari tidurnya.
Tian pun mengerjapkan kedua matanya, dengan perlahan dia membuka mata menatap kearah sebuah jam yg terpampang di dinding kamarnya.
Dia melihat jam yang sudah menunjukkan jam 7, dia ingat bahwa hari ini ada meeting dengan klien jam 9 nanti.
Dengan segera dia masuk ke kamar mandi dan membersihkan badannya. Didalam dia memikirkan seseorang yang selama ini sudah menyita hati dan pikirannya, ya siapa lagi kalau bukan muthe sang model cantik dan sexi itu.
Dia tampak berpikir muthe selalu menomersatukan pekerjaannya dibandingkan dirinya, dia selalu mengalah dari pada dia harus bertengkar dengan wanita yang sangat dia cintai.
Namun terkadang tian pun ingin, muthe bisa mengerti dan memahami akan perasaannya ini tapi tetap saja muthe yang keras kepala dan tak mau mengalah dia tetap dengan pendiriannya itu untuk melanjutkan cita citanya yang menjadi seorang model terkenal.
Beberapa menit kemudian dia tersadar dari lamunannya, segera tian keluar dari kamar mandi dan bergegas menuju ke lemari untuk mengambil setelan baju beserta jas dan dasi yang akan dia pakai hari ini
Setelah selesai, tina keluar dan turun ke ruang makan. Di meja makan sudah ada berbagai macam makanan yang sudah tertata rapi. Tian pun duduk di kursi makan.
Chika keluar dari dapur dengan membawa sebuah kopi yang memang sudah dia siapkan untuk tian, lalu dia berjalan dan segera duduk di sebuah kursi yang berada di samping tian.
Ini minumnya tuan, saya sudah buatkan tuan kopi." Ucap chika sambil meletakkan kopi itu di atas meja
Tian pun segera menyesapnya dan meminumnya. Tampak Tian menikmati kali buatan chika itu tapi dengan sadar dia langsung menjatuhkan cangkir yang berisi kopi itu hingga membuat lantai kotor penuh dengan kopi dan pecahan cangkir. Dia lakukan itu semua agar chika tidak merasa dirinya menyukai kopi itu.
Prank....
"Kopi macam apa ini yang kau buat untukku??? " tanya Tian dengan tatapan elangnya yang membuat chika tersentak dengan kaget.
Segitu dulu yaa
Maaf yaaa baru buat lagii soalnya sibuk hehe
Bersambung......
Jangan lupa vote yaaa
Mohon bantuannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu Dalam Diam Ch2
RandomMaaf baru pertama kali kalau gak suka skip aja