Lonely

136 10 0
                                    

Fabizhar mengetuk pintu rumah yang hanya beda belokan dengannya itu. Seperti yang ia harapkan, yang keluar adalah Gafrian.

Jam sudah menunjukan hampir pukul 7 sekarang, pasti Arina sudah di kantor jam segini.

"Yuk lah langsung berangkat" ajak Gafrian. Ia melihat raut wajah tidak menyenangkan diwajah Fabizhar. "Jangan cemberut gitu dong, hari lagi cerah gini" tambahnya.

"Harinya cerah, perasaan akunya lagi suram" jawab Fabizhar. Ia naik keatas motor besar Gafrian setelah pemilik motor itu mengizinkannya.

Mendengar ucapan Fabizhar tadi, Gafrian tertawa kecil. "Suram kenapa sih Fabizhar? " tanya Gafrian dengan nada mengayun.

"Suram karena kamu gak sekolah 2 hari ini" jawab Fabizhar jujur. Gafrian tersenyum kecil, kemudian tangannya mengulur kebelakang untuk memegang pipi Fabizhar.

"Gausah sedih ya? Aku cuma 2 hari kok, ga lama itu. Kamu juga masih bisa main sama Ethan atau Bartha kok" balas Gafrian.

Fabizhar terlihat mengangguk kemudian menyingkirkan tangan Gafrian dari pipinya.

Setelah itu, sekitar setengah jam lebih, motor Gafrian berhenti didepan gerbang sekolah. Tidak masuk kedalam parkiran karena hari ini ia hanya mengantarkan Fabizhar saja.

"Nih ya Bang uangnya" ucap Fabizhar menyerahkan uang berwarna hijau pada Gafrian, menganggap Gafrian seakan akan tukang ojek.

"Apa? Kamu manggil aku apa? " tanya Gafrian jail. Fabizhar jarang memanggil Gafrian Abang, padahal Gafrian lebih tua sebulan lebih dari Fabizhar.

"Abanggg, Gafrian abang ojek, ini uangnya ambil" Fabizhar mengulangi perkataannya.

Gafrian dan Fabizhar kemudian sama sama terkekeh. Gafrian mengambil uang itu dan memasukannya kedalam kantong yang ada di baju Fabizhar.

"Simpen aja, buat kamu jajan. Tapi jangan dipake makan mie" ucap Gafrian. Fabizhar tersenyum teduh.

"Makasih ya udah nganterin, padahal kamu bisa tidur sampe siang jam segini, tapi malah bangun pagi pagi dan nganterin aku" ucap Fabizhar.

"Kata siapa aku bangun pagi pagi? Ini aja aku baru bangun loh, belum mandi belum cuci muka, belum gosok gigi" ujar Gafrian bercanda.

"Idih jorokkk, dah ah aku masuk! Bye!" ucap Fabizhar kemudian melambai kearah Gafrian sambil berjalan masuk kedalam gerbang.

Gafrian ikut melambai, sampai sampai saat Fabizhar sudah menghilang dari pandangannya, baru ia berhenti melambai.

Saat hendak memakai kembali helm-nya, seseorang memanggil namanya yang tentu saja menyebabkan yang punya nama menoleh.

"Nak Gafrian, ga sekolah nak? " itu satpam sekolah mereka, Pak Somat.

"Oh lagi di skors pak, kemaren terlibat perkelahian sama anak kelas 10" jawab Gafrian jujur. Kedua manusia yang umurnya berbeda sangat jauh itu berbincang sejenak.

"Yasudah kalo begitu saya pamit pulang ya pak ya, permisi pak" akhirnya setelah sekitar 15 menit Gafrian baru berpamitan.

-

Tidak banyak yang dilakukan Fabizhar disekolah hari ini. Ia hanya mengerjakan tugas, makan, dan tidak banyak mengobrol dengan seseorang. Mungkin, beberapa kali ia bermain bersama Ethan dan Bartha, namun setelah permainan selesai ia kembali menyendiri.

Hingga akhirnya jam sekolah berbunyi. Fabizhar menjadi yang keluar lebih dulu dari gerbang, dan ternyata, sahabat sejatinya itu sudah ada di depan gerbang sana.

"Hai, udah lama disini? " tanya Fabizhar basa basi.

"Iya udah lumayan lama, udah mau 3 tahun sih saya disini, bentar lagi lulus tapi" jawab Gafrian. Fabizhar menanggapinya dengan berdecak.

[BL] We Can't Be Just Friend - GeminiFourth ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang