UKS

162 10 0
                                    

Gafrian meringis kesakitan tatkala Fabizhar menekan lukanya terlalu keras.

"Aduh pelan pelan dong, kamu kalo benci sama aku-"

"Mana mungkin aku benci kamu ih! " potong Fabizhar yang tengah sibuk mengobati luka di wajah sahabat kesayangannya itu.

Gafrian yang mendengar itu tertawa. Ada perasaan bahagia yang meletup letup di dalam hatinya mendengar perkataan Fabizhar tadi.

"Aku juga ga benci sama kamu, aku ga takut juga buat temenan sama kamu. Bi, janji sama aku kita bakal sama sama terus ya? " Gafrian tiba tiba mengeluarkan jari kelingkingnya.

Seketika, Fabizhar mereka dirinya flasback ke masa SD mereka dahulu. Sama persis, kondisinya Gafrian jatuh dari sepeda karena membonceng dirinya untuk pertama kali, dan Fabizhar mengobati lukanya.

Gafrian saat itu menanyakan hal yang sama seperti yang baru saja orang itu ucapkan. Mengingat itu, Fabizhar tersenyum dan menghubungkan kelingkingnya dengan milik Gafrian.

"Iya aku janji" jawab Fabizhar. Gafrian tersenyum senang, persis seperti saat ia masih kecil dulu.

Fabizhar yang sudah selesai dengan agenda mengobati luka Gafrian, membereskan barang barang yang tadi ia ambil.

Kemudian, ia memandang wajah Gafrian sambil terdiam. Mata, hidung, mulut, pipi, telinga, alis, semua Fabizhar perhatikan.

"Why Gaf... Kamu kenapa berantem sama orang yang ngejelekin aku? " tanya Fabizhar mengelus pipi Gafrian dengan lembut.

"I don't know.. Mungkin karena aku gasuka aja kalo ada yang gangguin kamu" jawab Gafrian mengelus tangan Fabizhar yang ada di pipinya.

"Makasih... Makasih banyak" jawab Fabizhar secara emosional. Dia menahan air matanya agar tidak menangis lagi.

"Hey don't cry... Gapapa Bi, aku gapapa" jawab Gafrian panik ketika air mata turun dari mata indah Fabizhar.

"Oke oke aku ga nangis. I just, feel loved" ujar Fabizhar.

"You'll always be loved, Bi" balas Gafrian.

Fabizhar terkekeh kecil. Kemudian, ia beranjak dari kasur UKS yang ditempati Gafrian. Tapi, Gafrian malah menarik Fabizhar dan menyebabkan lelaki itu duduk di pangkuannya.

"Begini dulu please, 10 menit" pinta Gafrian memeluk dirinya dari belakang.

5 menit kurang, tiba tiba terdengar suara pintu UKS dibuka, menandakan ada yang baru saja masuk.

Gafrian melepas pelukannya dan ia membiarkan Fabizhar untuk menaruh kembali obat dan peralatan yang tadi ia pakai untuk mengobati Gafrian.

Fabizhar keluar dari tirai yang menutupi Gafrian dan mengembalikan kotak obatnya.

"Kak Fabizhar" namun, seseorang yang baru masuk tadi memanggil namanya. Fabizhar reflek menoleh, dan mendapati orang yang lebih tinggi sedikit darinya ini wajahnya dipenuhi luka.

Dapat ia pastikan kalau pasti orang ini adalah orang yang sama yang mengata-ngatai dirinya dan berakhir ribut bersama Gafrian.

Gafrian dari balik tirai mendenga  suara familiar itu. Jadi, ia keluar dari balik tirai dan benar saja, ini orang yang tadi ia pukuli.

"Ngapain lo kesini? Mau ngata ngatain fabizhar lagi? " tanya Gafrian galak.

"Engga bang... Aku kesini mau minta maaf sama abang dan kak Fabizhar" ujarnya.

Gafrian memasang raut wajah kebingungan. Ia melihat bet nama yang ada di baju orang itu.

Tertulis, nama orang ini adalah Galuh Ardian.

[BL] We Can't Be Just Friend - GeminiFourth ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang