5. El Salvador

9.8K 103 2
                                    

Setelah seharian ikut Henry bekerja, Loanna lalu pulang. Ia memilih menuju kamar dan tidak mau bergabung makan malam.

"Apa yang terjadi? Mengapa setelah pulang dari kantor mu Anna menjadi irit bicara?"

"Kita bahas nanti."

Makan malam dilewati tanpa kehadiran Loanna. Sangat sunyi tidak ada obrolan kecil sebelum menyantap makanan. Henry hanya memakan dua potong daging sisanya hanya diacak-acak.

"Kau bisa cerita sekarang," ucap Betaria yang tidak tahan dengan sikap suaminya.

Sejak tadi Betaria memperhatikan suaminya seperti memikul beban berat, meski biasanya Henry bersikap demikian tetapi kali ini Betaria merasa ada yang disembunyikan oleh Henry.

"Anna ingin dilibatkan dalam misi."

"What!" Betaria melotot tajam, "Apa aku tidak salah dengar?"

"Ya, dia mendengar semuanya. Tentang team yang gagal dalam misi juga beberapa korban yang jumlahnya bertambah setiap tahunnya."

"Aku tidak setuju! Anna adalah putri kita satu-satunya jadi aku tidak akan mengizinkannya pergi!"

"Kau fikir aku setuju hah!"

"Lalu apa masalahnya?"

"Betaria! Kau tentu tahu bagaimana sifat Anna. Dia sangat berambisi dalam mengejar apa pun yang dia inginkan!"

Betaria tidak bisa berkata-kata, dia hanya bisa menutup wajahnya. Membayangkan bagaimana Loanna menginjakkan kaki dinegara paling berbahaya, terjun langsung dan bergabung para pelaku kejahatan dan banyak sekali hal-hal terjadi tentunya. cukup setiap hari jantungnya berdebar saat suaminya pamit bekerja jangan ada lagi anggota keluarga yang mengikuti jejak pekerjaan suaminya.

"Kau bujuk dia untuk tidak terlibat dalam kasus berbahaya ini."

Tiba-tiba suara dari arah tangga, "Tidak dadd, aku tetap pada pendirian ku."

Loanna berjalan kearah meja makan, "Ku mohon,"

"Akan daddy pertimbangkan."

"Are you sure?"

"Hmm."

Loanna memeluk tubuh ayahnya sambil mencurahkan air mata.

"Bolehkan aku ikut daddy ke kantor lagi?"

"Tidak, sebaiknya kamu di rumah. Hari ini daddy akan kesuatu tempat."

"Hmm baiklah, tapi daddy janji tidak akan mengingkarinya?"

"Anna, daddy kamu baru akan mempertimbangkannya bukan berarti sudah menentukan keputusan." usul Betaria.

"Tapi aku melihat keyakinan dari mata daddy, dadd please,"

"Sudah sudah daddy akan berangkat, jangan lupa sarapannya okay,"

Sepeninggal Henry tersisa ibu dan anak, Betaria menghela nafas panjang melihat wajah putrinya. Gadis ceria itu kini berubah menjadi pendiam, tidak lagi antusias belajar padahal sebentar lagi akan ada ujian masuk universitas kedokteran. Betaria memegang tangan sang putri.

"Anna, apa yang membuat mu yakin terjun menjadi seorang intel?"

"Karena mereka momm,"

Kedua alis Betaria terangkat, "Siapa?"

"Team yang telah gugur juga masyarakat yang telah menjadi korban."

"Sweetheart agen khusus tidak kekurangan orang-orang pintar dan berpengalaman, mereka pasti akan menangkap penjahatnya."

"Sampai kapan? Bukankah ini sudah memasuki tahun ke sepuluh misi itu dibentuk. Tapi belum ada satu orang pun yang berhasil mom."

"Kamu tahu dari mana mereka tidak berhasil?"

El SalvadorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang