6. 21+ Monster

44.6K 112 1
                                    

Tak berselang lama kedua bola mata Loanna mendelik merasakan sesuatu yang menyakitkan. Jejak air mata terus mengalir dari sudut. Rupanya Nick telah menyuntikan sesuatu ke lengan Loanna hingga gadis itu perlahan menutup mata. Ada senyum mengembang melihat gadis didepannya sudah tidak sadarkan diri. Nick mengamati wajah yang tenang itu, dielusnya kedua pipi dengan gerakan sensual.

"Bagaimana bisa ada seseorang yang lolos dengan suntikan mematikan ini," ucap Nick membelai wajah Loanna.

Diantara sepuluh wanita yang datang bersama Loanna tadi, hanya gadis ini yang memiliki wajah bersih kulit mulus terawat. Nick lalu membuka perekat yang membungkam mulutnya. Ditatapnya lekat-lekat bibir tipis ini, Nick mengagumi bibirnya, membayangkan mereka beradu saliva dan menggigitnya akan menambah gairah sensual.

Argh! Membayangkan saja membuat Nick tidak sabar ingin merasakan milik gadis didepannya ini. Untuk apa si Nick menunggu? Biasanya semua wanita yang baru datang akan langsung dicicipi oleh Nick sebelum mereka dijadikan budak sex dengan keadaan tidak sadarkan diri. Tapi mengapa hanya gadis didepannya ini yang masih dipertimbangkan?

Nick melepas tali yang melilit tangan dan kaki, mengendus tubuh gadisnya. Aromanya sangat berbeda dengan gadis lain, sangat wangi dan membangkitkan gairah. Tanpa berlama-lama Nick langsung melucuti pakaian Loanna dan mulai bergerak aktif memainkan gunung kembar itu. Meski ukurannya tidak sesuai yang diinginkan tetapi ada nilai plus tersendiri. Nick mulai mencecap bibir yang sejak tadi diidamkan lalu turun ke area leher dan menggigit kecil telinganya.

Ada jejak kissmark yang tertinggal sebagai bentuk kepemilikan. Ini pertama kali Nick meninggalkan kissmark untuk wanita barunya. Biasanya ia tidak pernah memberikan tanda merah untuk menghindari kecurigaan sebab mereka tidak akan ingat apa pun setelah sadar nanti.

Ungghhh... Meski dalam kondisi tidak sadar tetapi Loanna bisa merasakan kenikmatan. Buktinya dia sedikit mengangkat tubuh saat Nick mencecap gunung kembar itu.

"Nice baby,"

Ciuman lalu turun ke perut bermain-main lama disana dan turun lagi kebawah. Sayangnya celana jeans itu menghalangi bibir Nick. Ia melucuti celana yang dipakai. Tapi tunggu! Sebelum jeans tersebut benar-benar terlepas, Nick melihat ada benda kecil yang terdapat di lubang gesper. Nick mencabutnya menatap cukup lama benda kecil tersebut.

"Shit!" rupanya benda tersebut adalah alat pelacak, seseorang sengaja menaruh benda itu untuk mengetahui lokasinya saat ini.

Nick sangat marah ia merusak benda kecil itu dengan membantingnya. Otomatis benda itu terbelah menjadi beberapa bagian. Arah matanya tertuju pada Loanna, dengan hunter eye nya iya menatap cukup lama seperti ingin menerkam. Bukan karena nafsu tetapi karena dendam.

Bisa-bisanya gadis didepannya ini membodohi Nick, untung saja Nick langsung menyuntikan obat tidur sehingga semua bisa terbongkar dengan cepat. Nick yang masih dikuasai amarah kembali naik keatas ranjang dan mencengkeram wajahnya. Cengkeraman itu cukup kuat hingga memberikan kemerahan.

"Siapa yang menyuruh mu memata-matai ku huh!"

Nick berucap pada gadis yang tidak sadarkan diri, ia langsung melepas tangannya dan menjauhi si gadis. Nick lalu keluar ruangan bersiap mengadakan rapat dengan para anak buahnya.

Brak... Pintu terbuka keras dari luar para anak buah Nick langsung menunduk melihat bos besar mereka datang.

"Hubungi tuan Davinore sekarang juga!"

Tangan kanan Nick langsung menghubungi orang yang dimaksud bosnya. Dalam beberapa menit sambungan terhubung.

"Hallo tuan Salvatore, bagaimana apa anda puas dengan pengirimannya?"

El SalvadorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang