37. Misteri

2.5K 71 4
                                    

Justin mencoba menenangkan dengan mengusap kepala, hal ini biasa dilakukan jika Loanna sedang menangis.

"Aku akan menunggu sampai kau siap untuk bercerita."

Pelukan pun terlepas, Loanna menghapus jejak air matanya tetapi Justin mencegah. Pria itu membantu Loanna menghapus butiran air mata yang telah menganak sungai.

"Kamu terlalu cantik untuk menangis,"

"Justin, maafkan aku."

"Untuk apa?"

"Aku selalu bersikeras menghindari mu tapi berakhir seperti ini, aku terlalu naif untuk mengatakan tidak membutuhkan mu,"

Justin menempelkan jarinya pada bibir Loanna, "Sssttttt Anna, aku masih Justin yang dulu. Datanglah pada ku apa pun keadaan mu, aku siap menjadi sandaran luka mu."

Sekali lagi Loanna memeluk Justin, mengucapkan terima kasih karena berkat Justin hatinya selalu merasa tenang.

"Kamu sudah makan?"

Loanna menggeleng, dia lupa kapan terakhir kali makan. Sebab rentetan kejadian dirumah Nick membuatnya hilang ingatan untuk sesaat.

"Baiklah, aku akan memesan makanan cepat saji. Kamu tunggu disini."

"Hmm."

Justin meninggalkan Loanna seorang diri didalam ruangannya, tak lupa Justin juga mengunci dari luar agar Marteen mengira ruangan itu memang kosong. Justin hanya takut jika ayahnya tahu ia masih berhubungan dengan Loanna. Ayahnya pasti akan berbuat diluar kendali.

Menunggu Justin memesan makanan, Loanna berbaring di sofa. Ia ingin memejamkan mata tetapi tidak bisa, rasanya setiap kali matanya terpejam bayangan akan penembakan itu selalu menghantui.

Loanna menjadi parno, takut sekali untuk tidur. Akhirnya ia putuskan duduk didepan meja kerja Justin. Sesaat bola matanya tertuju pada laci yang terbuka. Loanna menutup laci tersebut tetapi isi didalamnya membuat ia penasaran.

Didalam laci tersimpan foto mereka berdua dan gambar tersebut diambil beberapa hari sebelum mereka putus.

"Dia masih menyimpannya?" Loanna tersenyum sekilas menatap foto tersebut.

Tidak hanya satu foto melainkan empat foto dengan latar waktu dan tempat berbeda. Loanna tidak menyangka Justin masih menyimpan foto mereka berdua dengan sangat rapi. Bagaimana jika Solena tahu, apa yang akan Justin katakan?

Loanna kembali menyimpan foto itu lagi kedalam laci, masih ada satu benda lagi yang membuatnya lebih penasaran. Mengapa ada laptop didalam laci?

Ah! Loanna ingat, laptop tersebut pernah ia buka dan wallpapernya adalah foto dua anak kecil yang mirip sekali dengan yang ada di laptop milik Nick.

"Aku harus segera memeriksanya." Loanna bergerak cepat membuka laptop tersebut.

Sialnya memerlukan login dan Loanna tidak tahu angka rahasia yang sering dipakai oleh Justin. Ia mencoba beberapa angka dari mulai tanggal lahir Justin, tanggal jadian mereka, hingga tanggal lahir Loanna. Semuanya tidak bisa membuat laptop terbuka.

Hanya ada satu deretan angka yang pernah Loanna lihat ketika Nick mengetik angka tersebut. Loanna mulai menekan beberapa nomor dan berhasil!

"Shit!" kedua matanya melotot tidak percaya, bagaimana mungkin angka yang pernah ia lihat dilaptop milik Nick bisa juga untuk membuka laptop milik Justin.

"Sebenarnya ada hubungan apa antara Nick dan Justin?"

Menunggu beberapa detik, wallpaper itu muncul. Foto yang pernah ia lihat saat itu masih ada dan anehnya sama persis dengan laptop milik Nick.

El SalvadorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang