Chapter 17 udah upload di GDrive, plus tambahan LOVE SEA (Versi Inggris Chap 10-15, Versi Indo baru chap 4). Thanks buat yang nraktir di tanggal tua.
**************
Suasana di dalam mobil begitu sunyi sampai yang terdengar hanyalah helaan napas dua orang. Thup melihat ke arah depan sebelum dengan cepat melihat ke bawah pintu.
Pintu masuk candi dihiasi dengan pola lukisan yang indah beserta tulisan 'Wat Santitham Wararam' namun, yang dilihat mata Thup bukanlah itu.
Ditempat baik, tidak serta merta seluruhnya dipenuhi dengan hal baik.
Ibarat maut, para roh merayap dan melayang-layang di depan mobil. Tapi saat mobil perlahan masuk, roh-roh ini secara bertahap mundur, hingga mobil berhenti di depan kuil. Atap emas kuil berkilauan dengan cahaya. Kuil ini sangat cantik dan merupakan sebuah kuil besar di area ini
"Mau tunggu di mobil? " tanya Singha sambil melepas sabuk pengamannya, meninggalkan pemuda yang duduk bersamanya. Thup secara perlahan mendongak, sebelum mengulurkan tangan untuk meraih ujung kemeja inspektur muda itu. Meski AC di dalam mobil sejuk, namun kening dan pelipis Thup bercucuran oleh keringat.
"Inspektur ... bolehkah aku meminta sesuatu? " Tangannya gemetar. Dan Ekspresi ketakutan Thup membuat Singha khawatir.
" Apa "
"Bisakah kau tidak meninggalkanku? " Pemuda itu mengangkat kepalanya dan menatapnya. Singha dengan tatapan memohon.
"Jika kau tidak segera mengikutiku, aku benar-benar akan meninggalkanmu." Singha selesai berbicara dan keluar dari mobil. pemuda itu melemparkan sabuk pengaman dengan seluruh nafasnya, sebelum bergegas mengejarnya. Dia berlari hingga berhasil menyusul inspektur muda itu dan terus berjalan sambil memegangi kemeja pria di depannya.
Tidak banyak orang di area kuil pada sore hari. Ketenangan dan tempat keagamaan berjalan beriringan. Angin bertiup melalui dedaunan yang saling bergesekan hingga mengeluarkan suara mendesis.
Kuil dianggap sebagai tempat mendapatkan ketenangan pikira bagi masyarakat yang membutuhkan perlindungan. Namun kuil juga merupakan tempat terakhir bagi orang yang meninggal. Sepanjang perjalanan di Wat Thup, Thup hanya bisa melihat ke bawah, karena jika dia mengangkat kepalanya, dia bisa melihat roh-roh yang menolak pergi ke akhirat dan terlahir kembali, berada di seluruh area kuil. Beberapa roh itu merangkak di lantai dan beberapa melayang tanpa henti. Luang Pu sering mengatakan jika jiwa yang masih berkeliaran di dunia adalah jiwa yang belum menemukan kedamaian. Mungkin ada hal-hal yang masih mengkhawatirkannya atau mungkin ada kekotoran batin yang tidak dapat diputus.
Namun beberapa roh masih berkeliaran karena keinginan untuk balas dendam, sehingga dia menolak untuk dilahirkan kembali. Dan Thup harus menghindari roh berbahaya seperti ini.
Karena jalan dengan menundukan kepalanya, dia tidak menyadari jika SIngha tiba-tiba berhenti berjalan, menyebabkan sosok itu menabrakkan wajahnya ke seluruh punggung lebar di depannya. Anak muda membelai ujung dagunya yang menabrak pria yang lebih tua itu.
"Aw... maaf."
"Jika kau berjalan tidak sedekat ini, kau tidak akan berada tepat di belakangku."
"Inspektur, jangan berkata terlalu keras seperti itu ! Jika ada ... jika mereka mendengarnya, itu akan menjadi masalah."
"Omong kosong, Thup. Tubuhku adalah tubuhku. Seandainya di dunia ada roh seperti yang yang kau katakan, coba kita lihat, apa mereka juga mempunyai energi yang sama jika aku mengganggunya? Atau paling tidak, tunjukan padaku!"
Thup hanya bisa berkedip karena dia belum pernah melihat orang mengutuk hantu sebelumnya.
"Anak muda, apa yang sedang kau lakukan? " Seorang bhikkhu berusia sekitar empat puluh tahun berjalan keluar sebelum menyapa mereka berdua.

YOU ARE READING
สิงสาลาตาย - GODDESS BLESS YOU FROM THE DEATH [INDO]
Mystère / ThrillerTERJEMAHAN RESMI dari Novel Thai yang berjudul สิงสาลาตาย karya MTRD.S, The copyright of this novel under ARN BOOK as the publisher and MTRD.S as original author.