สิงสาลาตาย - GODDESS BLESS YOU FROM THE DEATH [INDO]

Kasus 8: Kebaikan melawan kepemilikan

Update buat malam ini di drive : LOVE SEA Inggris (Chap 21-28), LOVE SEA Indo (Chap 5), GBYFD Chapter 18. Silahkan cek buat yang sudah punya link :)

* * * * * *

Foto hasil otopsi direlease beberapa jam setelah kejadian mengerikan itu. Sekarang, kedua dokter forensik itu sedang duduk di kantor inspektur, dimana pemilik ruangan itu juga ada disana.

"Sial, aku bertemu hantu!" ujar Darin.

"Hanya ada mayat disana. Dimana hantunya?" bantah Sei.

"Kalau ada mayat, pasti ada arwahnya. Roh orang itu pasti mengikuti tubuhnya, apa kau tahu? "

"Lalu kenapa roh yang kau katakan itu harus mengganggumu? Kenapa dia tidak mengganggu orang yang melakukannya?" Sei mengangkat bahu ke arah temannya yang hendak mulai berteriak.

"Yah ... itu, dia mungkin tidak bisa pergi!"

"Diamlah!" Singha berbicara dengan suara pelan. Tapi matanya masih belum lepas berkas hasil yang dibawa dokter forensik Sei kepadanya.

"Aku benar-benar mengalaminya." Darin duduk dan membanting kursi masing-masing temannya

"Tak satupun dari orang-orang yang akan mempercayai cerita ini." "Jika dia mnegikuti pulang, apa yang akan ku lakukan?"

"Oh ... tidak, tidak ada apa-apa." kata Thup lirih. Namun hal itu tetap menarik perhatian mereka bertiga dan menoleh untuk melihat.

"Apanya, Nong?"

"Tidak ada yang mengikuti dokter."

"Benarkah?" Darin beranjak dari kursi di depan meja Singha untuk duduk di sebelah Thup sampai menempel. Pria muda itu mengangguk bingung, sebelum melirik pria yang lebih tua, " Bagaimana kau tahu? "

"Dia bilang, dia melihat hantu ."

Shay tertawa pelan. Hidupnya selalu didasarkan pada prinsip Sains, jadi hal-hal yang tidak dapat dibuktikan seperti ini, berada di luar keyakinannya.

(Wint3r : Penulisan nama SEI, ahli forensik temannya SIngha ternyata seharusnya Shay. Jadi mulai chapter ini aku ganti ya. Maafkan dakuh.)

"Benarkah?!"

Tapi, bagi sebagian orang yang memilih untuk percaya, mereka percaya tanpa keraguan sedikitpun, seperti yang Darin percayai.

"Apa kau benar-benar melihat hantu, Thup? Aku aku benar-benar diganggu hantu?"

"Emh... Itu..."