BAB 2

669 44 0
                                    

Ranayya memberikan tetangga sebelahnya buah-buahan karena ia baru pindah rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ranayya memberikan tetangga sebelahnya buah-buahan karena ia baru pindah rumah. Pria paruh baya berumur 59 tahun itu sangat ramah dengan baju kaos pink bergambar Barbie, tak lupa bando pink yang ia gunakan di atas kepalanya.

"Wah, bando nya cocok sekali dengan bajunya. Ini Rayya kasi sebagai tanda tetangga yang baik, semoga kedepannya menjadi tetangga yang baik. Kalau perlu apa-apa, panggil saja."

"Terimakasih pujiannya, saya selalu merasa lebih baik kalau menggunakan bando ini."

"Oh iya, perkenalkan Ranayya Poetri Damares, panggil aja Rayya. Rayya tinggal sama Mbak Agnes." ia mengulurkan tangan dan berkenalan.

Pria itu juga mengulurkan tangan. "Susilo Nafrat, panggil aja Appo."

Mereka berdua melihat sebuah mobil masuk di perkarangan rumah. Pria bernama Appo itu menunjuk mobil masuk.

"Nah itu Tuan saya. Saya disini sebagai Asisten Rumah Tangga."

Senyuman Ranayya langsung sumringah ketika melihat siapa lelaki yang baru keluar dari mobil. Ia langsung melambaikan tangan saat lelaki itu menghampiri mereka berdua.

"Detektif Arthala kan?"

Arthala mengangguk.

"Woah, ternyata kita bertetangga. Ini ada buah, silahkan dimakan. Kalau begitu izin masuk dulu, bye."

Ranayya masuk ke dalam rumahnya setelah berpamitan. Appo dan Arthala juga masuk ke dalam rumah mereka, meletakkan buah itu di nakas.

"Den Artha, mau buah?" tanya Appo.

"Nanti."

"Ruang kerja Den Artha udah selesai di renovasi. Udah Appo bersihin sampai kinclong."

Arthala mengangguk dan naik ke lantai atas. Kamar tamu yang tidak terpakai ia sulap menjadi ruang kerja saja. Karena dilantai bawah juga ada kamar tamu.

Dilantai atas khusus kamarnya dan ruang kerja saja. Jadi saat dia bekerja di rumah, tidak ada yang mengganggu nantinya.

Arthala mengganti pakaiannya dengan baju kaos santai dan celana training. Ia membuka pintu balkon dan berdiri disana.

Di seberang sana Ranayya sedang mengemaskan pakaiannya dan melipat, memasukkan ke dalam lemari.

Arthala terdiam menatap seseorang di seberang sana. "Kemana kamu selama ini? Kenapa muncul tiba-tiba, apa kamu tidak tau betapa khawatirnya aku ketika kamu hilang tiba-tiba."

Ada rasa senang ketika melihat Ranayya baik-baik saja, tapi ada rasa penasaran kemana gadis itu selama ini. Ia yang selalu menemani Ranayya disaat masa susah, tetapi ketika ia susah, Ranayya tak bersamanya. Ia marah, tapi tidak bisa berbuat apa-apa.

Ranayya terdiam saat menatap sebuah kotak bludru, ia mengeluarkan isi kotak itu yang berisikan cincin dengan permata kecil bewarna biru.

"RAYYAAA!! RAYYAAA!!"

MY HEARTBEATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang