" Tae, bisakah kau menjauhi Jungkook? ".
Pemuda mungil dengan tatapan memohonnya mencoba membujuk sang dominan yang menatap nya datar saat ini.
" Kenapa kau ingin? ".
Taehyung berucap dengan dingin, mencoba untuk tidak berbuat kasar pada seseorang dihadapannya.
" Aku takut dia menjadi pengusik hubungan kita! ".
" Apa maksudmu, Jimin? ".
Taehyung sedikit menyentak pemuda manis di hadapannya, lantas mendapat tatapan tak percaya dari si manis tersebut.
" Tae, kau membentakku? ".
Mata sabit itu mulai berkaca-kaca.
Taehyung menatap menyesal pada pemuda manis dihadapannya, dan langsung menarik tubuh mungil itu untuk ia dekap.
" Maaf, aku tidak bermaksud melakukan itu~".
Jimin sedikit terisak, namun tetap membalas pelukan Taehyung dengan erat.
" Aku hanya takut kau pergi dari ku, tae~".
" Tidak akan Jimin, percayalah! ".
Taehyung mengusap punggung sempit itu lembut, guna menenangkan pemuda yang berada di dekapannya.
" Aku sangat mencintaimu, Taehyung! ".
Taehyung hanya mengangguk, tanpa membalas ucapan pemuda mungil itu.
Pelukan terlepas, lalu dengan lembut Taehyung menghapus aliran bening di pipi pemuda mungil, menatap mata nya dengan hangat, lalu memberikan senyuman tampannya yang membuat si manis tersipu.
" Baiklah, ayo kembali ke kamar kau harus istirahat! ", titah Taehyung yang langsung di angguki oleh Jimin.
" Temani aku, Tae~ ",
Taehyung mengangguk, lalu segera menggiring pemuda itu menuju kamar.
Jungkook yang ingin mengambil minum di dapur, namun malah terhenti kala retinanya melihat dua sosok berbeda postur tubuh itu, seketika ia merasa menyesal.
Dengan datar ia menatap keduanya hingga menghilang tepat ketika pintu salah satu kamar tertutup rapat.
Wajah nya berubah dingin, lalu beranjak kembali untuk menuju kamar.
" Sialan! ".
➹➹➹
Pagi ini semua berkumpul di meja makan, dan Jungkook datang paling akhir.
" Selamat pagi~! ", sapa pemuda kelinci dengan gembira.
Dengan riang yang lain pun membalas sapaan manis itu.
" Tidur mu nyenyak, Kookie~? ".
Hoseok dengan senyum cerah nya bertanya dengan gemas pada sosok terlampau manis itu, dan Jungkook membalas nya tak kalah riang.
" Tentu saja, Hyung~ ".
Tangannya mengepal menunjukkan betapa semangat nya ia hari ini.
" Wuahh~ kau manis sekali hari ini, Koo~? ",
Seokjin mengusak surai pemuda itu dengan gemas, dan membuat Jungkook sedikit merengutkan bibirnya.
" Ishh~ hyung!, jangan merusak tatanan rambutku! ".
Semua tertawa kala mendengar rengekan manis tersebut, dengan Taehyung yang mengepal erat menahan gemas.
Junghwa tersenyum hangat menatap adik kesayangan nya tersebut, namun hidup bertahun-tahun bersama sang adik jelas membuat nya paham bahwa sebenarnya saat ini si manis sedang tidak baik-baik saja.
" Baiklah, sekarang makan sarapanmu! ".
Jungkook menurut dan langsung melahap dengan semangat pancake yang sudah tersedia di piringnya.
Semua sarapan dengan tenang, sesekali candaan terlontar karena si manis Jungkook yang sangat menggemaskan saat makan.
Jimin menatap tak suka, dia merasa iri sebab Jungkook selalu berhasil menjadi pusat perhatian.
" Oh ya~ Tae! Aku ikut dengan mu yaa? ", rengek Jimin sengaja dan mengalihkan semua atensi padanya.
" Hm~ ", Taehyung menjawab seperlunya.
Ketika Jimin melirik ke arah Jungkook ia dengan jelas melihat pemuda itu nampak sangat tenang, bahkan tak ada raut cemburu sama sekali.
" Koo~ kau berangkat dengan hyung! ".
Junghwa selesai dengan sarapannya, lalu menyeka bibir nya menggunakan serbet.
" Tidak perlu, Hyung! Aku akan berangkat bersama teman ku hari ini ", ucap Jungkook semangat dengan binar bintang dikedua matanya.
Taehyung menoleh dengan menatap tak suka ke arah Jungkook.
" Siapa Koo~? " Tanya nya sedikit mendesis.
Jungkook menatap Taehyung dengan tenang, lalu mencetak senyuman manis setelahnya.
" Rahasiaa~ ", jawab Jungkook sedikit terkikik.
Taehyung menatap nyalang, namun tidak ada yang menyadari.
" Baiklah, hati-hati! Hubungi hyung jika terjadi sesuatu! ".
Setelah nya Jungkook benar-benar pergi dari sana.
" Ayo berangkat! ".
Semua beranjak dengan salah satu dari mereka mengepalkan tangan erat.
➹➹➹
Jungkook sudah sampai di sekolah nya menggunakan taxxi online, ia berbohong akan berangkat bersama temannya, Jungkook tidak sedekat itu dengan siapapun yang baru ia kenal.
Melewati koridor dengan riang, mengabaikan pekikan gemas dari yang terus menatapnya.
Seketika terhenti kala seseorang mencekal tangannya.
Menoleh lalu tersenyum manis mendapati Taehyung lah yang menghentikan langkahnya.
" Ungh~ taetae hyung? ". Sedikit memiringkan kepalanya sehingga membuat nya lebih terlihat imut.
Taehyung tersenyum, mengusak surai legam itu gemas lalu mencubit pipi gembul itu lembut.
Semua yang ia lakukan tak luput dari pandangan siswa lain.
" Setelah jam istirahat dimulai, langsung temui hyung, oke! "
Jungkook menatap ke arahnya dengan bingung, pipinya mengembung lucu, lalu mengangguk dengan rambut yang ikut bergoyang.
" Oke! ".
Taehyung terlampau gemas, dengan cepat ia mencium singkat bilah cherry milik Jungkook.
Tentu saja hal itu mendapat teriakan gemas dari seluruh siswa.
Jungkook bahkan dengan polos tetap bersikap tenang seolah tidak terjadi apapun.
Taehyung berbalik lalu segera beranjak dari sana setelah mengucapkan selamat tinggal pada simanis.
Jungkook mengedikkan bahunya acuh, lalu kembali melanjutkan langkah nya yang sempat tertunda.
" Kali ini aku tidak akan mengalah ".
" Kelinci gemas "
" Akan kubuat perhitungan kau Jungkook! "
_ _ _
Tbc......
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Fanfiction" Mengambil kembali apa yang sejak awal sudah menjadi milikku, bukan lah hal yang sulit "_jjk ~TAEKOOK