"Menarik. Gw suka ditantang, tapi kalau gw menang Lo harus nurutin satu permintaan gw, deal?..",
"Deal".
•
•
•
•
•
Setelah pergi dari kelas Zell, Amora memutuskan untuk pergi ke kantin menemui circle nya."Busett, baru pertama kalinya ada yang berani nantang lu Ra..", ujar Riki kagum.
Amora menceritakan semua yang terjadi saat ia menemui Zell tadi pada teman-temannya.
"Iya!, Dan gw ngerasa ini gak akan mudah. Jadi gw minta tolong banget ya... Tolong bantu gw buat nerror Zell..", ucap Amora memohon.
"Duh kalo soal itu keknya gw gak ikut, gw bener-bener gak mau cari masalah Ama Zell", ucap Raksan angkat tangan.
"Oiya! Kemarin ditelepon lu mau bilang apa?, Kenapa lu kayak agak takut gitu Ama Zell??", Tanya Mahen penasaran.
Raksan mendekat kan kepalanya menginstruksikan agar yang lainnya juga ikut mendekat "Sebenarnya ya.. Gw ngerasa ada yang gak beres Ama Zell... Gw ngerasa kayaknya dia gila deh."
"Hah?..Lu jangan ngaco deh! Yakali Zell ganteng ganteng sinting!", Ucap Amora tak terima
"GGS dong"
"Serius!... Kayaknya dia punya penyakit mental atau semacamnya deh. Soalnya waktu itu gw ngeliat Zell bunuh kucing disamping rumahnya!."
"Lo yakin itu Zell?," Tanya Riki merasa ini serius.
"Seratus persen yakin bang!, Dan gak cuma ngebunuh Zell juga siksa habis-habisan kucing itu!." Sambung Raksan dengan nada serius.
"Mungkin Zell alergi kucing kali, atau mungkin saja kucing nya itu rabies, makanya dibunuh ama Zell." Ucap Amora berpikir positif.
"Kalo emang kucing nya rabies ya.. tinggal dibunuh aja dong, gak perlu disiksa juga!"
"Udahlah gausah mikirin aneh-aneh!, Yang penting lo tetep harus bantu gw buat nerror Zell!" Ucap Amora menuding Raksan.
"Lah apa apaan?.. gw kan udah bilang gak mau ikut campur"
"Tapi lo itu yang paling berpeluang buat nerror Zell san!, Kan rumah lu didepan rumah nya Zell." Ujar Amora.
"Tapi-...." Udah gausah tapi tapian, pokoknya lu juga harus ikut bantu!" Sela Amora skakmat.
****
Katakan kalo Amora sudah gila, karena dia memang gila. Lihat saja sekarang Amora diam diam mengikuti Zell kedalam toilet, lalu setelah Zell masuk kedalam salah satu bilik toilet Amora menulis menggunakan liptin Asha di kaca dengan tulisan "AYO IKUT OLIMPIADE ITU ZELLAINO".
Memang tidak terlalu seram tapi tenang saja itu hanya permulaan. Dan karena keadaan toilet sedang sepi itu menjadi kesempatan untuk Amora.
Saat keluar dari bilik toilet nampak dari mimik wajahnya bahwa ia sedikit terkejut tapi sedetik kemudian kembali datar "Gini doang? Ck, serem apanya." Ucap Zell meremehkan. Lalu ia bergegas mencuci tangan dan keluar dari toilet.
Amora dan yang lainnya yang sedari tadi menunggu Zell keluar sambil bersembunyi, kini mengikuti Zell yang menuju perpustakaan.
Zell mengambil beberapa buku yang ingin ia baca lalu mendudukkan dirinya di meja paling pojok.
Amora yang melihat itupun langsung berpikir "gw tau!..".
Amora mengambil salah satu buku lalu menempelkan foto seram di salah satu halaman dengan tulisan "MASIH TIDAK MAU MENYERAH? OKE INI BARU PERMULAAN" Dengan tinta merah tentunya.
"Ki tolong lu jatuhkan buku ini tepat dirak belakang Zell ya?.. seolah-olah bukunya kayak jatuh sendiri. Tapi harus terbuka tepat dihalaman ini ya!." Riki mengangguk lalu berjalan mengendap-endap, dengan sangat hati-hati ia menjatuhkan bukunya lalu langsung berlari pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASKETBALL PROBLEM
Fiksi PenggemarBagaimana perasaan kalian ketika tau crush kalian membenci sesuatu yang kalian sangat sukai?? Ya seperti itulah kisah percintaan ku. kita berdua memang sangat berbeda, dari kesukaan bahkan kehidupan kami pun sangat berbeda. aku pikir karena kita sa...