Acara

308 16 0
                                    

Pagi pun tiba. terlihat sudah orang orang yang berjalan kesana kemari dengan sibuknya. Halaman belakang yang tak seberapa luasnya disulap sedemikian rupa. Dengan hiasan bunga yang menjadi pemanisnya.

" Cantiknya anak mama " puji sang mama melihat begitu cantik gadis kecilnya, sedangkan sang anak hanya bisa mengulas senyum sarat akan makna.

" Apa engga masalah wonie pakai ini,…" Arah pandang sang mama kini tertuju pada kursi roda yang menjadi alat bantu sang anak untuk berjalan.

" Ga papa sayang " Ucapnya sambil menatap paras ayu sang anak di pantulan cermin. Pujian itu seakan menjadi obat menenangkan rasa resah dalam diri si manis.

Tok tok tok,

Pintu pun terbuka " Mba acaranya sudah mau di mulai, ayoo kesana " Ucapnya membuat kedua mereka saling tatap.

" Bantu mba jun " Balasnya, ya orang itu adalah adik dari sang mama. Renjun tante jungwon. Sang mempelai wanita.

Helaan nafas gusar yang menjadi pelampiasan rasa gugup terus saja meluap mengiringi langkahnya. entah kenapa nyalinya menjadi ciut sekarang.

Sesampainya ditempat acara. semua mata tertuju padanya. Entah kenapa rasa gugup makin menjadi. Senyuman kebahagiaan terlihat jelas dari raut wajah mereka.

Jay, laki-laki itu tampak jelas berbeda.Tatapan mata yang ia berikan seakan berbicara. ketulusan terpancar jelas di sorot matanya. membuat keduanya tak bisa berbicara.

××××××××

Tak lama acara yang penuh khitmat itu telah selesai. menandakan ia sudah bukan lagi tanggung jawab kedua orang tua nya.

Kini pikirannya mulai melayang jauh dengan ekpektasi yang akan terjadi selanjutnya. Seharusnya ia tak harus memikirkan soal itu dihari bahagianya sekarang bukan.,… Akhh…Apa ia bisa mengakui ini adalah hari bahagianya??

Memang acara pernikahan mereka tak memakan waktu lama. Karena hanya dihadiri oleh kedua keluarga saja. dan tak mengadakan pesta mewah.

Keduanya kini berada di dalam kamar. Entah kenapa kedua orang tua mereka mengizinkan berduaan di dalam satu kamar.

" Bukannya harus ada izin tapi memang sudah hak nya, hak sepasang suami istri tidur satu kamar. bukankah begitu " kata Papa.

" Loe mau kemana, Gue mau ganti baju " Ucapannya barusan membuat langkah jay yang tadinya akan keluar terhenti.  dan kini ia berbalik menatap sang istri bingung.

" Gue mau keluar biar loe bisa ganti baju " Balas jay tapi lagi lagi ia tak menginginkan jay pergi. ia  menggelengkan kepala membuat jay makin bingung.

" Emm,…Jay… Tolong ambilin kruk itu " Ucapnya menunjuk tongkat bernama kruk yang tergeletak dilantai.

Bukannya mengambilkan benda yang sang istri pinta. tapi jay malah berjalan menghampiri sang istri.

" Sini " katanya.

" Ehh, ~~" Pekik si manis kaget. Tak sadar ia mengalungkan kedua tangan ke  leher jay. suaminya.

" Pakai kruk malah buat loe capek. mau ambil baju yang mana. Biar gue yang ambilin." Katanya sambil  menggendong badan sang istri ke arah kursi dekat walk in closed milik mereka.

Sedangkan sang empu terdiam mendapat perlakuan yang bisa dibilang manis itu dari sang suami.

" Duduk disini aja. Nanti loe tinggal tunjuk mau pakai yang mana " Ucap jay berjalan ke arah lemari pakaian.

" Udah di rapihin mama tadi, mau pilih yang mana,? " Kata jay sambil menatap wajah sang istri yang dari tadi hanya diam.

" Mau pakai drees itu. yang ada gambar bunga mawar merah " Ucapnya sambil menunjuk dress yang ia mau.

" Ini " jungwon hanya mengangguk saat sang suami mengambil satu baju.

Ia lihat sang suami masih berdiri di hadapan nya dan tak kunjung pergi , membuat ia mencebik bibirnya kesal.

Kenapa ia jadi plin plan begini. Bukannya tadi ia tak ingin ditinggal. Tapi kenapa ia malah kesal.

" Loe ganti baju aja, gue engga akan lihat, nih gue hadap sini " Katanya sambil berjalan menjauh. Jay tampak berbalik badan. tapi itu tak mengurangi rasa kesal dan malu sang istri. Ya rasa malu yang ternyata memdominasi.

Tak mau berlama lama ia pun langsung bergegas berganti pakaian dengan posisi badan juga berbalik. dengan sekuat tenaga ia mencoba cepat hanya sekedar ganti baju dengan menahan rasa sakit tentunya. Untung hanya dress simpel.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu mengalihkan atensi mereka berdua. Tentu saja membuat ia panik.

" Gue belum selesai, jangan balik badan dulu " Ucapnya.

" Iya, cepetan " Saut jay.

" Sabar. Kaki gue buat berdiri sakit nih " Balasnya

" Gue bantuin sini kalau susah "

" Kaga, Awal loe balik badan " Omelnya 
 
" Sayang, ayoo keluar dulu. Mama papa mau ngomong " suara sang mama terdengar dari balik pintu.

" Iya ma sebentar " Serunya. seraya melanjutkan kembali kegiatannya dengan buru-buru.







































Segitu dulu lah ya tambahan part nya.
next bakal lebih panjang lagi kok tenang aja.

AKU DAN KAMU || JAYWON ✅ 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang