Klik bintang jangan lupa hihi!
enjoy!
»»——⍟——««
Arista menutup ponselnya dan menarik nafas gusar. Entah mengapa ada sedikit rasa kecewa disana. Tapi segera ia tepis perasaan itu. Arista pun fokus melihat mereka yang sedang latihan. Melihat kearah rafael yang tersenyum kearahnya. Arista hanya membalasnya dengan menaikkan alisnya dan membuang nafas.
Disaat semuanya beristirahat Arista naik ke tribun dan duduk sendirian di bangku depan. Ia masih termenung memikirkan apa yang ernando bicarakan, sekaligus apa yang temannya tadi bilang.
"Sendirian aja gue liat liat"Ucap Jeje datang
"Eh bang, engga ini gabut aja gue"Ucap Arista tersenyum
"Gue liat liat lo deket tuh sama rafael?"Tanya jeje
"Ah engga bang. kebetulan doang itu. kemaren juga kan sendiri ternyata masih ada si el disini, jadi ya bareng baliknya. bang jeje liat di ig pasti"Ujarnya
"Hahaha iya gue sempet liat di ig, diceritain justin juga kalo kalian deket"Ucapnya
"busett kenal juga baru bang"tawa arista
Tak berselang lama, Rafael datang dengan menenteng botol minum beserta handuk kecil di pundaknya.
"what you guys talking about? can i join?"Tanya rafael duduk di sebelah kiri Arista
"ah ya, we just talk about work"Ucap jeje melihat kearah arista
"Ahahaha ya, thats right"Tawa arista canggung. Rafael menatap mereka bingung.
"I have to go now, take a rest ya guys"Ucap jeje beranjak pergi.
Hanya tersisa Arista dan Rafael disini. Terdiam tanpa ada sepatah kata yang keluar dari mulut mereka berdua. Arista menatap lapangan dan sesekali mengscroll sosmednya. Sedikit menunjukan tingkah tak nyaman. Rafael pun bertanya
"Whats wrong? you look confused? is there anything wrong hm?"Ucap Rafael sedikit memajukan tubuh nya melihat ke arah arista
"What? what do you mean rafael?"Tanya Arista mengernyitkan alisnya.
"hah? you call me rafael really? whats wrong with you ? tell me"Paksa rafael
"Stop bothering me. Do your job and i will do mine" Ucapan Arista yang lumayan menusuk hati rafael. Membuatnya sedikit bingung. Ada apa gadis ini tiba tiba berubah.
"Wait, Tell me whats wrong. Please?"Ucap Rafael menahan pergelangan Arista yang akan beranjak pergi. Arista melihat pergelangan tangannya yang di pegang oleh rafael dan matanya tak sengaja melihat kearah Noa yang akan menaiki tangga bersama ibunya rafael.
"i said, stop bothering me. i will do my job, nothing more. And i dont wanna be friend. Dont make people misunderstand about us. I just know you yesterday. Please do your job and dont bothering me anymore" Tegasnya melepaskan tangan rafael. dan pergi menjauh.
Rafael kaget. Ada apa fikirnya? kenapa sangat mendadak sekali?. Tak lama lamunan rafael terbuyar, tepukan pelan dipundaknya membuatnya menoleh. Ada ibunya dan Noa. Sepertinya rafael sedikit mengerti kenapa Arista mendadak berubah.
"wanna eat something?" Tanya Noa
"Mama why you bring her here?"Tanya Rafael tidak suka. Ibunya diam dan terlihat bingung.
"No, Mama not bring me here. i came here alone and we meet"Ujar Noa. Rafael menatap Noa nyalang.
"i didnt ask you. And why you must here? Who the f are you?"Marahnya

KAMU SEDANG MEMBACA
SOLITUDE (Rafael Struick)
Teen FictionBisa kita bertukar? Aku jadi kamu, Kamu jadi aku. Sebentar saja. - ? -×- Sebuah cerita tentang aku yang mencintainya dan dia yang masih terbayang masalalunya. . Long Story. Update tengah malem >~< Rafael Struick x Readers