3

420 24 0
                                    

Klik bintang jangan lupa hihi!
enjoy!

»»——⍟——««

  Setelah makan siang, mereka bersantai sembari bercanda dan berbincang. Pemikiran Arista yang awalnya berfikir bahwa mereka akan kaku dan banyak diamnya ternyata tidak. Sangat seru disini, dapat dirasakan pula kehangatan kekeluargaan. Tapi memang masih lumayan kaku untuk beberapa teman teman naturalisasi.

  "Arista, can you sing? Lets sing with us!" Panggil Coach Shin

Arista kikuk, ia tak bisa bernyanyi.

"No, i cant" Ucapnya Malu malu sembari terkekeh kaku

"Ohh Come on mannnnnnnnnnn" Coach shin menarik Arista untuk bergabung ke tengah.


  Sebenaranya tak hanya dirinya seorang yang Perempuan. Ada pula beberapa istri dan anak dari pejabat dan staff penting dari team ini. Setidaknya Arista tak perlu merasa sangat kaku dan memiliki teman ngobrol. Yaaa, walaupun itu ibu ibu dan Anak smp :D


"ga papa gabisa nyanyi, joget aja nak asikin kaya ibu" Ucap seorang ibu ibu dengan pakaian layaknya istri pejabat saat olahraga.

"Ahahah saya malu bu"Ucap arista terkekeh kecil sembari menutup wajahnya malu.

︶꒦꒷♡꒷꒦︶

Disisi lain, ditempat yang sama. Rafael sama sekali tidak melepas pandangannya dari gadis yang berdiri di kerumunan orang yang sedang bernyanyi dan tertawa di depan. Ia berfikir seperti tidak asing dengan tingkah laku gadis ini. Ya, seperti Noa fikirnya. Caranya tersenyum dan berbicara. Seperti Noa.

"Whats wrong rafa? why u looking at her like that?" Tanya Jusa(Justin Hubner). Rafael membuyarkan lamunannya. ia melihat kearah jusa dengan tatapan bingung.

"What? what do you mean? im not just looking at her"Jawab Rafael pura pura gatau.

"HMMMMMMMMMMM, its not like you brooo. i know youuu" Jawab jusa. Jusa menaik turunkan alisnya dan kembali berbicara.

"i know what you think about her. she remind you about noa right?" Setelah jusa mengatakan hal itu. Rafael sedikit melebarkan matanya sembari mengernyitkan alisnya, ia bingung.

✯ ━━━━━━ ✿ ✫ ✿ ━━━━━━ ✯

Waktu menunjukan pukul setengah 6 sore. Hari pertama yang melelahkan untuk orang seukuran Arista. Dia kali ini berada di gedung staff. Bersama rombongan yang lain untuk mengambil perlengkapan yang tertinggal dan setelah itu mereka dapat pulang.

Arista berjalan menuju ruangan Jeje, disana ada tas dan pouch bag nya. Menuju koridor, ia bertemu dengan Pria yang memang seharian ini menatapnya seolah tak suka (?). Berusaha pura pura tidak tahu dengan memainkan ponselnya sembari berjalan lurus menuju ruangan diujung koridor.

Dugg...

  Kesalahan terbesarnya memainkan ponsel saat berjalan. ia tidak tahu bahwa Rafael ternyata sengaja berjalan berlawanan dan berhadapan dengannya. Alhasil ponsel yang sedari tadi ia pegang hampir terjatuh bila rafael tidak menangkapnya.

"ehh? Sorry i didnt see you" Ucap Arista ingin mengambil ponselnya dari tangan Rafael. Arista menatap tak suka ketika tangan Rafael mempermainkannya. Rafael mengangkat tangannya sehingga Arista kesulitan untuk mengambil ponselnya. Pria tampan dengan tinggi yang menjulang hampir 190cm ini menatap gadis dihadapannya dengan sedikit senyuman tipis.

'she is cute, more than noa'

"Can you please give my phone back?" Ucapnya dengan berani menatap pria dihadapannya ini.

SOLITUDE (Rafael Struick)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang