bab 2

8 1 0
                                    

Dua hari telah berlalu, pada suatu hari, Zion diminta oleh kakaknya untuk mengajak Cleo membeli kue di Fins'Cake. Saat tiba di toko kue, Zion terkejut melihat Finka yang akan melayani mereka. Finka menyambut Zion dan Cleo dengan ramah, menunjukkan pelayanan terbaiknya.

"Halo, Kak Finka," sapa Cleo pertama kali pada Finka.

Terdiam sejenak, Zion menyadari bahwa namanya adalah Finka, sesuai dengan kecantikan dan keramahan orangnya.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya Finka, mematahkan lamunan Zion.

Cleo menarik tangan Zion untuk mendekat ke arah Finka.

"Om cari yang manis-manis, Kak," jawab Cleo mendahului.

"Ya, saya cari yang manis," kata Zion, sambil tatapannya tertuju pada Finka, membuat Finka merasa sedikit salah tingkah.

"Semua di sini manis-manis kok, Kak," ucap Finka dengan senyuman malu.

Zion tersenyum tipis, "Saya tahu," dengan makna yang lebih dalam, membuat Finka sedikit terkejut namun tersenyum malu.

Cleo lalu berlari ke rak etalase penyimpanan kue-kue, memilih beberapa jenis untuk dibeli. Zion dengan ramah membantunya mengambil kue-kue dari rak yang lebih tinggi.

Finka mengikuti mereka dari belakang, "Tumben nggak pilih rainbow cake?"

"Di rumah masih ada, aku sekarang mau beli yang lain," jawab Cleo.

"Oh, mau Kakak bantu pilihkan?" tawar Finka dengan senyum.

"Boleh, coba apa saja kue yang banyak strawberry-nya?" tanya Cleo.

"Ini," kata Finka sambil mengambil kue yang berbahan dasar strawberry.

Zion sibuk memperhatikan Finka, merasa sayang jika kecantikan dan keramahannya tidak diperhatikan. Perasaan Zion yang terpesona membuatnya terdiam sejenak, menyadari keistimewaan yang dimiliki Finka di mata Zion.

Pertemuan di toko kue tidak hanya membawa kebahagiaan bagi Cleo yang memilih kue-kue favoritnya, tetapi juga menunjukkan kehangatan dan keramahan dari Finka yang selalu siap membantu.

"Terima kasih, Finka," ucap Zion dengan tulus.

"Sama-sama, ..." Finka tersenyum ramah.

"Zion, nama saya Zion," ujar Zion sambil memberikan senyuman hangat.

"Sama-sama, Zion," balas Finka dengan ramah.

"Terima kasih juga, Cleo, sudah datang," ucap Finka pada Cleo.

"Anytime, Kakak Cantik," jawab Cleo sambil tersenyum manis.

Zion dan Cleo perlahan meninggalkan toko kue dengan perasaan gembira. Di balik langkah mereka yang meninggalkan Fins'Cake, terdapat kehangatan dan keceriaan dari pertemuan yang singkat namun penuh makna. Kisah pertemuan antara Finka, Zion, dan Cleo di toko kue menjadi titik awal dari hubungan yang penuh kebaikan dan kehangatan di antara mereka.

-

Pukul 9 malam, Finka tiba-tiba merasa lapar dan memutuskan untuk pergi keluar membeli nasi goreng di tempat biasanya. Namun, sayangnya, penjual nasi goreng tampaknya tidak membuka dagangannya malam itu. Finka harus pulang dengan tangan kosong, namun sebelum pulang, ia melihat gerobak ketoprak yang terlihat enak.

Finka memutuskan untuk membeli ketoprak tersebut sebagai pengganti makan malamnya. Saat sedang antri, Finka tiba-tiba bertemu lagi dengan Zion, yang duduk di meja dengan temannya.

Mereka saling melempar senyum, dan setelah teman-teman Zion pergi meninggalkan mereka, Zion memulai percakapan.

"Sendirian?" tanya Zion dengan basa-basi.

"Iya, kamu sudah selesai makan?" balas Finka.

"Baru saja, mau saya antar?" tawar Zion.

"Gausah, nanti ngerepotin," tolak Finka.

"Ngga sama sekali," jawab Zion dengan tulus.

"Beneran?" tanya Finka.

"Iya," jawab Zion.

"Kalau begitu, terima kasih," ucap Finka dengan senyuman.

Motor Zion membelah jalanan malam bersama Finka, membawanya dengan santai. Mereka menikmati perjalanan pulang bersama, seolah menggunakan waktu dengan sangat baik untuk lebih lama bersama di malam yang tenang dan penuh kehangatan. Perjalanan mereka bersama menjadi momen yang menyenangkan dan membawa keceriaan di tengah malam yang sunyi.

"Terima kasih, Zion, sudah mengantarkan aku," ucap Finka dengan tulus.

"Anytime," jawab Zion sambil tersenyum.

"Kalau begitu, aku masuk dulu ya. Kamu hati-hati pulangnya," ucap Finka.

Zion mengangguk sebagai tanda pengertian, lalu ia pergi meninggalkan rumah Finka. Perpisahan itu membawa rasa hangat dan kebaikan hati di antara mereka, menandai akhir dari perjalanan malam yang penuh kejutan dan keceriaan. Meskipun singkat, pertemuan mereka di malam itu meninggalkan kesan yang manis dan membawa kebahagiaan di hati keduanya.

Saat Finka masuk ke dalam rumah, ia melihat sang mama tengah menunggu dengan wajah yang menggoda.

"Hayo, abis diantar siapa?" tanya sang mama.

"Om-nya Cleo mah, langganan mama itu," jawab Finka sambil tersenyum.

"Emangnya Cleo punya om?" tanya sang mama dengan rasa penasaran.

"Gatau, Finka juga baru tau," ungkap Finka.

Finka dan sang mama memilih untuk menikmati ketoprak yang dibeli oleh Finka. Mereka duduk bersama dan menikmati hidangan tersebut dengan penuh kenikmatan, sambil berbagi cerita dan tawa. Suasana hangat dan kebersamaan di antara Finka dan sang mama membuat malam itu menjadi lebih berkesan dan penuh kebahagiaan.

the DEFINITION of 831Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang