.𖥔 ݁ ˖ #02 .𖥔 ݁ ˖

268 22 3
                                    

── ⋆⋅☆⋅⋆ ──

!! Disclaimer/Remember !!

- Gambar terinspirasi dan berasal dari Pintrest, Instagram, Tiktok, DLL

- 12+
(Berisi adegan kekerasan dan juga mengandung kata-kata Kasar/Vulgar)

- Dimohon untuk bijak dalam membaca

- Cerita ini murni dari pemikiran/Otak milik saya. Jadi, tidak ada satupun campur tangannya dengan orang lain. Baik itu cerita maupun ide

- Just fanfiction. And it has nothing to do with the animation !!
(Hanya fiksi-penggemar. Dan tidak ada sangkut pautnya dengan animasinya)

- Mengandung beberapa pengalaman pribadi penulis itu sendiri

- Kalimat typo bertebaran di mana mana.

- Di larang keras menghujat tanpa sebab. Mengutamakan membaca terlebih dahulu sebelum menghujat.

- Jika tidak suka. Silahkan tinggalkan kritik ataupun saran. Agar dapat di perbaiki menjadi lebih baik lagi.

- Kemungkinan besar banyak alur cerita yang terpotong/tidak nyambung.

- Hanya karya cacat yang di buat berdasarkan mood penulisnya.

── ⋆⋅☆⋅⋆ ──

"Tuhan?, Jika engkau ingin mengambil nyawaku, ambil saja. Aku sudah tidak menginginkannya lagi"

**********

"Memangnya semua kakak sulung itu selalu saja salah dimata semua orang ?"

**********

**********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**********

*- Flash back off -*

"Gem ?" sebut Hali yang sedang berada dimeja makan sembari menatap tajam pada sang bungsu didepannya sekarang.

Evander savior solar alias Solar, serta saudara bungsu pertamanya ialah Evander arkama duri atau Duri.

"Iya bang ?, ada apa ?" Saut Gempa yang berada tak jauh dari tempat sang sulung duduk itu.

"Taufan sudah kau bangunkan ?, kebetulan sekali dia tak berada di sekitar sini"

Coretan Pena Sang Sulung - [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang