•[AWAL]•

274 12 2
                                    

Brakk

"Anjing" umpat seorang gadis yang di kagetkan oleh sebuah buku yang tiba tiba saja jatuh menimpa kepalanya.

Gadis itu adalah HAZELLA QUEENA VVANDERLUIZ, yang sekrang tengah berada di dalam perpustakaan sekolah nya.

ia adalah mostwanted di sekolah nya, dan ia dikenal sebagai gadis badgirl yang hebat nya memiliki segudang prestasi.

Hazel pun mendesis saat merasakan sakit di kepalanya akibat buku yang nenimpa nya itu  "shh, setan dasar buku sialan" umpatnya.

Setelah selesai mengusap kepalanya yang sakit Hazel pun mengambil buku itu, lalu mengeryit kan dahi nya "loves for Alana" gumam nya saat melihat buku tersebut yang ternyata adalah sebuah novel bergendre harem.

"Hmm, menarik" smirk nya sembari melenggang pergi keluar dari perpustakaan dengan membawa novel tersebut.

Hazel yang lapar pun melangkah kan kaki nya ke arah kantin " woy, ga" teriak nya saat ia melihat sang sahabat tengah berjalan bersama sahabat nya yang lain.

Arga yang mendengar teriakan tersebut pun menoleh kan kepala dan melihat sosok Hazel yang tengah berlari ke arah nya.

"Dari mana?" Tanya nya disaat Hazel sudah tiba di hadapannya.

" perpus"

"Kantin kuy" lanjut nya.

Yang hanya di balas deheman oleh sang empu.

Hingga, Saat tiba di kantin, banyak teriakan tidak jelas dari para siswa/siswi SMA DIRGANTARA disaat mereka melihat para mostwanted nya yang memasuki kantin secara berbarengan.

Hazel cantik  bet gile, Badas pula

Hazel aku padamu

Arga senyum dong, datar mulu

Genta manis bet ahkk,

Rayan jadian kuy

Ga akan mau rayan sama modelan babon kayak lo

Jahat bet omongan lo

Dibta aku mau ko jadi pacar ke 199 kamu

Yang ada dibta nya yang ga mau sama lo

Hahaha

Gelak tawa dari para murid pun terdengar di saat mereka mendengar kalimat terakhir yang di lontarkan oleh salah satu siswi.

Hazel dan ke empat sahabat nya pun tak menghiraukan teriakan tersebut, dengan santai nya mereka berjalan ke arah pojok kantin, dimana itu adalah tempat yang hanya mereka lah yang bisa menduduki tempat tersebut.

" yan, pesen" perintah Arga tanpa terbantah kan.

"Mau pesen apa? "

"Gue Mau bakso sama es teh" jawab Hazel yang di angguki oleh rayan.

"Kalian? "

"Samain semua biar ga ribet" datar genta.

Lalu setelah nya Rayan pun pergi untuk memesan makanan dengan menarik tangan dibta.

Keheningan pun kini terjadi di meja tersebut, tak ada yang berniat membuka suara, hingga akhirnya perkataan Hazel mengalihkan perhatian kedua sahabat nya yang lain.

"Gue nitip markas dan yang lainya ke kalian berdua ya" ucap nya.

"Maksud lo" datar Arga.

" gatau, gue pun ga ngerti, tapi gue ngerasa gue bakal pergi jauh dari kalian" lirih Hazel.

"Ga usah ngaco" sarkas genta dengan tatapan tajam nya yang tertuju pada Hazel, entah lah tapi perasaanya mendadak tidak enak saat mendengar perkataan Hazel tadi.

Keheningan pun terjadi lagi di antara mereka. hingga, suara rayan pun berhasil memecah keheningan yang terjadi.

"Nih pesenanya" tiba tiba rayan dan dibta datang mambawa pesanan dengan meletakannya di meja.

Dan setelah nya mereka pun hanya sibuk dengan makananya masing-masing tanpa ada yang mengeluarkan sepatah kata pun, hingga bel masuk berbunyi dan mengharuskan mereka segera pergi dan memasuki kelas masing-masing.

***

Kini Hazel dan keempat curutnya tengah berada di parkiran sekolah, sebenarnya bel sekolah sudah berbunyi satu jam yang lalu, tapi di karenakan mereka ber lima memiliki urusan penting  mengharuskan mereka harus pulang terlambat hari ini.

"Mau langsung ke markas? " tanya dibta.

"Hari ini gue ga akan ke markas" jawab Hazel yang berhasil membuat ke empat sahabatnya mengeryit bingung.

Hazel yang mengerti pun menghembuskan nafasnya lelah" gue cape, gue mau istirahat aja di rumah, mungkin besok gue baru ke markas" jelasnya yang di angguki oleh mereka.

Mereka pun kini tengah memakai helm fullface nya dengan menghidupkan motor sport nya masing masing lalu melenggang pergi dari kawasan sekolah.

Saat berada di pertigaan jalan Hazel berpisah dengan yang lainya, jika Hazel berbelok ke arah kiri, maka teman temanya berbelok ke arah kanan,karna letak markas dan rumah Hazel memang tidak searah.

Di pertengahan jalan, Hazel kini tengah menghentikan motornya di depan mini market untuk membeli beberapa camilan dan minuman soda.

Ia berencana akan membaca novel sembari memakan camilanya nanti malam.

Dan setelah selesai membeli apa yang ia ingin kan, Hazel pun berjalan ke kasir untuk membayar nya.

"Totalnya dua ratus lima puluh ribu, kak" ucap sang kasir dengan tersenyum ramah ke arah Hazel.

Hazel mengeluarkan tiga lembar uang  seratus ribu lalu memberikanya "ambil aja kembalianya" ucapnya lalu melenggang pergi ke parkiran.

Di luar minimarket, Hazel melihat ada orang berpakaian serba hitam yang bersembunyi di belakang tiang listrik yang berada di sebrang jalan.

Namun, Hazel pun bersikap acuh dan memilih untuk segera pergi dari sana.

***

15 menit berlalu, kini motor yang Hazel kendarai sudah sampai di halaman depan sebuah mansion yang terlihat begitu mewah dan elegant, Hazel memarkirkan motornya dan masuk kedalam.

"Assalamu'alaikum" salam nya yang tidak mendapatkan jawaban.

Hazel pun menghembuskan nafas nya lelah "huft, seperti biasa, sepi" gumam nya.

Hazel pun melanjutkan langkah nya yang sempat terhenti menuju kamar yang terletak di lantai dua.

Tibanya di kamar, Hazel membersihkan dirinya lalu kembali turun ke lantai satu untuk memasak makanan, jujur saja perutnya begitu sangat lapar sekarang.

Dan ia pun terpaksa harus memasak makanannya sendiri, tanpa ada siapapun yang menyiapkan nya.

di mmansion ini,  Hazel memang tinggal sendirian karna kedua orang tuanya yang sudah meninggal akibat kecelakaan beruntun yang menimpa nya 5 tahun lalu.

Mungkin sebab itu lah Hazel tumbuh menjadi gadis yang nakal dan tidak bisa di atur, tumbuh tanpa kasih sayang, didikan dan hadirnya orang tua membuat Hazel menjadi seperti sekarang.

Hazel juga tidak memiliki keluarga maupun kerabat, dikarenakan keluarga besar nya yang telah meninggal akibat pembantaian yang di lakukan oleh musuh bisnis kakek nya 6 tahun lalu.

Waktu itu, hanya ia dan kedua orng tuanya yang selamat.

namun naas, kedua orang
Tua nya pun harus ikut pergi meninggalkan nya 1 tahun setelah pembantaian itu.

Dan kini hazel hidup sebatang kara, namun ternyata ia masih memiliki sedikit keberuntungan karna masih memiliki harta yang takan ada habisnya juga sahabat yang selalu ada untuk nya.

***

" Jangan lupa vote and comment, guys"
  -Rayan.

HAZELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang