•[KEAJAIBAN]•

131 8 1
                                    


Di ruangan ber bau obat obatan yang menyengat, sekumpulan remaja tengah berkumpul menunggu seorang gadis yang tengah tertidur lelap untuk segera terbangun.

Entah apa yang gadis itu impikan, hingga ia tak kunjung membuka mata indah nya kembali.

Begitu banyak do'a dan tangisan yang terdengar di ruangan itu, hati para remaja itu begitu sakit saat melihat wajah menyebalkan gadis itu kini tengah terlihat Damai dengan tubuh terbaring lemah di atas brankar.

Luka goresan dan perban di kepala gadis itu, sudah menunjukan betapa buruk kondisi nya saat ini.

Tetapi tak urung ada sedikit kebahagiaan di hati mereka, keajaiban yang terjadi kepada sang gadis mampu membuat mereka sedikit lega. 

gadis yang tengah terbaring lemah di atas brankar itu adalah hazel,dan keempat sahabatnya serta beberapa anggota geng motor yang Hazel pimpin sedang menunggu di ruangan milik nya.

Beberapa jam yang lalu, gadis itu telah di nyatakan meninggal. Tetapi sang Maha Kuasa masih memberikan nya kesempatan untuk tetap hidup.

Tadi, disaat genta memasuki ruangan Hazel dan menangis sejadi-jadinya, tiba-tiba saja jari tangan Hazel bergerak, genta yang menyadari hal itu pun memanggil dokter.

Hazel yang tadinya akan di pindahkan ke ruang pengurusan mayat pun di batalkan, saat dokter menerima panggilan dari genta.

Dan alangkah sangat bersyukur nya dokter itu ketika saat memeriksa kembali kondisi Hazel, ia dapat mendengar dedak jantung Hazel yang mulai beraturan.

Sejak saat itu Hazel dinyatakan hidup kembali, walau sekarang ia sedang dalam keadaan koma.

Flashback on!~

"Dib, kok perasaan gue ga enak ya?" ucapan tiba-tiba rayan mengalihkan atensi ke 3 sahabatnya dari benda pipih yang mereka mainkan.

"Gue kira, cuma gue yang ngerasain" ucap dibta dengan memegang dada nya, detak jantung nya mendadak tak karuan sekarang.

"Gue tiba-tiba kepikiran sama Hazel dib" raut wajah rayan berubah sendu.

Genta dan arga pun merasakan hal yang sama dengan kedua sahabatnya itu, tetapi mereka memilih diam membisu menetralkan detak jantung nya yang mendadak tak beraturan.

Keheningan pun terjadi, hingga suara deringan telpon membuyarkan lamunan mereka.

Drrtt

Drttt

Drrtt

Genta mengambil handphone miliknya dan mengernyitkan kening nya saat mendapati nomor tak di kenal di layar handphone nya.

"Siapa?" ucap arga.

"Nomor gak di kenal" jawab genta.

"Angkat aja ta, siapa tau penting" dibta pun angkat bicara, dan di balas deheman oleh sang empu.

Kini telpon pun sudah ter sambung, dan genta dapat mendengar suara seseorang di sebrang sana.

"... "

"Hm, siapa? "

"... "

"APA?" Dada genta naik turun dengan nafas yang mengebu gebu.

Tutt, tutt, tutt.

Genta memutuskan sambungan teleponya secara sepihak dan berdiri memakai jaket nya dengan membawa kunci motornya.

Entah kabar apa yang genta Terima, hingga raut wajah sendu dan khawatir terlihat jelas di sorot matanya.

"Mau kemana lo?" rayan mencekal pergelangan tangan genta yang hendak pergi, sahabatnya yang lain pun ikut berdiri dari duduk nya.

"Hazel kecelakaan" lirih genta lalu pergi meninggalkan ke tiga sahabatnya.

Deg

Perkataan genta mampu membuat mereka bertiga mematung dengan perasaan yang bercampur aduk, tanpa pikir panjang mereka pun pergi menyusul genta dengan diikuti anggota yang lainya.

***

kini genta dan yang lainya telah sampai di rumah sakit tempat Hazel di tangani, mereka yang baru saja sampai di depan ruang penanganan Hazel pun langsung mengerubungi sang dokter yang baru saja keluar dari ruangan tersebut.

"Dok, gimana keadaan sahabat saya" ucap dibta.

Dokter yang mendapat pertanyaan seperti itu pun menundukkan kepalanya dengan raut sendu dan kecewa.

Ekspresi sang dokter mempu membuat hati mereka tergores dengan pikiran yang menerka nerka sesuatu yang buruk.

"JAWAB SIALAN!! " genta yang kesal karna sang dokter tak kunjung bicara pun berteriak dengan tangan yang menarik kerah baju dokter itu.

"Maaf, saya tidak bisa menyelamatkan nyawa nona hazel" sendu dokter itu, ia sangat kecewa kepada dirinya sendiri sekarang.

"Jangan ngaco, sialan" arga melayangkan tatapan tajam nya kepada sang dokter yang kini tengah ketakutan.

"Maaf, tetapi apa yang di katakan dokter Gerald memang benar adanya. Hari ini, 14 april 2021,nona Hazel dinyatakan meninggal dunia" ucap seorang suster yang berdiri di belakang dokter Gerald.dan,

Deg

bagaikan tersambar petir di siang bolong,  perkataan suster itu membuat mereka semua mematung dengan pandangan lurus ke depan, tubuh mereka seketika melemas, dan dengan perlahan tubuh mereka meluruh ke lantai dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Flashback off! ~

HAZELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang