•[SISI LAIN XIERA]•

124 10 0
                                    

Malam telah tiba, xiera yang tadinya tertidur lelap pun kini telah bangun, dengan keadaan tubuh yang sudah segar karna ia baru saja membersihkan diri.

Xiera yang merasa bosan pun mulai berjalan menuju balkon kamarnya.

"Hmm, udaranya seger banget" ucap nya dengan tersenyum manis.

Pemandangan di balkon kamar xiera memang begitu sangat indah, balkon yang mengarah langsung ke perkebunan jeruk yang sangat luas, serta halaman taman belakang yang begitu indah sangat menyegarkan mata.

Hingga saat xiera tengah sibuk memandangi halaman belakang rumah nya pun, tiba-tiba di buat kesal dengan bunyi perutnya yang kini minta di isi.

Karna terlalu sibuk merenung, membuat nya melupakan perut nya yang belum di isi, hingga ia pun memilih untuk keluar, mencari minimarket terdekat.

***

Kini xiera tengah berjalan santai dengan kondisi jalanan yang sangat sepi, pepohonan besar yang berada di sepanjang jalan, membuat udaranya menjadi sangat dingin sekarang.

Entah berada di mana, minimarket terdekat disini, tetapi ia terus saja berjalan tanpa tau arah tempat yang ia tuju sekarang.

Hingga suasana pepohonan yang mencekam kini telah berganti dengan banyak nya rumah-rumah kecil yang saling berdempetan.

Dan saat ia tengah berjalan dengan sesekali bersenandung ria, tiba-tiba

"Arghhh, to-tolong"

Deg

Suara teriakan yang terdengar di sekitarnya mampu membuat xiera mematung, dengan kepala yang ia toleh kan ke arah kanan yang dimana disana terdapat sebuah gang sempit yang terlihat begitu mencekam dengan cahaya remang-remang.

dan perlahan xiera pun berjalan memasuki gang sempit itu dengan langkah yang mengendap endap, hingga

Deg

Di depan sana ia dapat melihat seorang gadis-ralat wanita yang tengah di kuliti oleh seorang pria jangkung berjubah hitam yang kini terlihat begitu menyeramkan.

Dan perlahan ia pun menguliti wanita itu dengan senyuman yang mengembang di wajah nya.

Bukannya takut, xiera malah tersenyum miring dengan wajah yang berseri.

"Hm, sepertinya menyenangkan" ucapnya bahagia.

Hingga Ia pun kini melangkah kan kaki nya berjalan menuju pria berjubah hitam itu.

"Apakah aku boleh bergabung?" tanya nya dengan senyuman manis.

Pria yang sebelumnya tengah asik menyayat sang korban pun kini mengalihkan pandangan nya kearah xiera yang terlihat begitu mungil di sampingnya.

"Siapa kau, sangat mengganggu" ucap nya dengan menatap tajam xiera.

"Aku, xiera" jawabnya dengan polos.

"Pergilah, ini bukan tempat untuk kurcaci sepertimu" usir pria itu dengan ejekan nya yang mampu membuat xiera kesal.

"Ck, sialan kau" umpat xiera yang mampu membuat pria itu terkejut.

"Ternyata gadis manis sepertimu, juga bisa mengumpat, ya" ejeknya.

"Ck, awas kau" ucap xiera ketus.

Lalu setelah nya ia mendekat ke arah wanita itu dengan tangan yang mengeluarkan sebuah belati dari saku nya.

Lalu ia menduduki perut korban dengan belati yang ia arah kan ke wajah yang kini sedang ia congkel matanya.

"Wow, ternyata kau bukan gadis biasa, rupanya" ucap pria itu dengan tersenyum miring.

Xiera yang kini tengah asik menyayat pipi sang korban pun tak menghiraukan ucapan pria itu, ia begitu asik sekarang.

"Ahh, sangat menyenangkan" ucap xiera dengan wajah dan pakaian yang kini telah berlumuran darah.

Xiera pun kini melanjutkan aksinya dengan menusuk dan menyobek perut sang korban, lalu mengambil sebuah kayu runcing yang berada di dekat nya.

Perlahan ia mengarah kan kayu itu dan mengobok obok isian perut sang korban yang kini sudah tak bernyawa lagi.

"Ck, kau sangat menggangu" pria itu berkata dengan nada kesalnya yang ia lemparkan untuk xiera.

Bagaimana tidak kesal, korban yang sebelumnya ia mangsa dengan sulitnya kini malah di bunuh dan di mutilasi oleh psikopat kecil di depannya ini.

Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk pergi dengan membawa xiera pergi dari sana.

Xiera yang masih belum puas pun terus saja memberontak, tetapi semua usahanya sia-sia karna tenaga pria itu yang lebih besar darinya.

HAZELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang