•[KESIALAN]•

122 13 5
                                    

"Ah sial, aku belum puas" ucap xiera kesal, dengan kaki yang menendang angin

Ia begitu sangat kesal sekarang, padahal kan ia belum puas untuk menyayati tubuh wanita itu, tetapi pria sialan itu malah mebawa nya pergi, dan meninggal kan ia sendiri di tengah jalan.

"Awas saja bila dia bertemu lagi dengan ku, akan ku patah kan tangan lancang nya itu"

"Ah, sial, sial, sial"

"Sepertinya aku harus mencari mangsa baru besok" ucap nya dengan melompat lompat kegirangan disaat ia membayangkan dirinya yang sedang membunuh besok.

Wajah yang semulanya kesal pun, kini berubah dengan senyum manis di wajah nya, ia begitu sangat senang.

Memang semudah itu ya, moodnya berubah?, tadi ia kesal, dan sekarang ia bahkan tengah bernyanyi riang.

Mari pulang

Mari lah pulang

Mari lah pulang

Bersama sama

Mari pulang

Mari lah pulang

Mari lah pulang

Bersama sama

Xiera terus saja bernyanyi dengan riang, tanpa memperhatikan pijakanya, dan

Brugg

Xiera terjatuh mencium aspal, dengan tidak aesthetic nya.

Tadi, saat ia bernyanyi dengan menari, ia tersandung batu besar yang berada di tengah jalan, hingga tubuhnya terhuyung kedepan dengan dahi yang terbentur.

"Awshh, sakit" ucap nya dengan mata berkaca-kaca.

Entah kenapa ia menjadi lebay sekarang, padahal saat ia masih menempati raga aslina, ia sangat sering kecelakaan, dan bahkan ia tak menangis sedikit pun, tapi kenapa sekarang ia menjadi cengeng seperti ini?

"Ck, batu sialan" ucap xiera yang kini telah terbangun dari jatuh nya.

"Hari ini gue sial banget perasaan, udah mah ga nemu supermarket, di tinggalin sama psikopat gila itu, dan sekarang gue Jatuh nyium aspal" ucapnya cemberut.

Ia begitu kesal,sepanjang jalan pun Xiera sedari terus saja menggerutu, hingga tak terasa ia pun kini telah sampai di depan mansion nya.

"Akhirnya sampe juga" ucapnya dengan memasuki gerbang mansion.

Setelah tiba, ia melihat banyak sekali motor sport yang kini berada di halaman luar.

"Motor siapa nih, banyak banget" ucap nya.

Xiera yang penasaran pun segera masuk ke dalam, dan saat ia masuk, suara bising pun kini terdengar dari arah ruang tamu.

Semua orang yang berada di sana pun menoleh saat mendengar suara pintu yang di buka.

"Dari mana?" ucap salah satu dari mereka.

"Luar" balas xiera yang kini melenggang pergi ke lantai atas.

Saat tiba di kamar.

"Huft, baru juga satu hari gue di sini, tapi udah sial aja" ucap nya sembari membaringkan tubuh nya di kasur.

Semilir angin yang masuk dari arah balkon pun menerpa wajah xiera yang tengah memejamkan matanya.

Begitu sejuk dan menenangkan, hingga membuat xiera merasa mengantuk, dan perlahan terlelap.

***

Jangan lupa vote and comment guys, jangan jadi pembaca senyap.🙄

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HAZELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang