3. Kecelakaan

466 73 10
                                    

Mark menyeringai, menambah kecepatan dan menyalip mobil Haechan dengan mudah.

"Hm, percaya diri sekali adik kecil, karena kemenangan mu kemarin?" Bisik Mark mengejek, terus menghalangi mobil Haechan untuk maju.

"Sampai bertemu di pernikahan mami," Mark menyeringai lebar.

Ayolah, dia mengorbankan mobil mahalnya kemarin..

















"WOOO MARK LEE!!"

Sungchan dan Shotaro kompak terdiam, menatap mobil Mark yang sampai ke garis finish di ikuti Haechan.

Jung Haechan..kalah..

Mark turun dari mobilnya, mendekati Haechan yang tampak kesal.

"Kau--"

"Kenapa? Mau mengingkari ucapan mu? Jika kau melakukannya, kurasa kau harus berubah jadi wanita saja--"

BUGHH

"Mark Lee sialan!" Desis Haechan kesal setelah melayangkan pukulan yang di terima begitu saja oleh Mark.

Mark terkekeh, menatap Haechan santai, "Kau benar benar akan mengingkari ucapan mu?"

Tangan Haechan mengepal, sial..

"Tepati perkataan mu jika kau memang laki laki, Jung Haechan."

Haechan dengan kesal mendorong Mark dan kembali masuk ke mobil, melaju pergi dari sana dengan penuh amarah.

Arghh sialan!

Sibuk dengan pikirannya, Haechan tak sadar sebuah truk melaju tak terkendali ke arahnya.

Haechan melotot, dengan cepat membanting stir ke kiri hingga menabrak pembatas jalan dengan kuat.

BRAKKK

_______________________________

Johnny terdiam, duduk termenung menatap Haechan yang tak kunjung sadarkan diri meski sehari telah berlalu dan operasi semalam berjalan lancar.

Satu pecahan kaca menusuk perut Haechan lumayan dalam hingga nyaris mengenai organ dalam anak itu.

Bayangkan seberapa kaget Johnny menerima telpon dari Ten bahwa putranya itu berada di rumah sakit dan butuh persetujuan untuk di operasi.

Jantung Johnny rasanya berhenti berdetak untuk sesaat, ia langsung berlari pergi meski hanya menggunakan pakaian santai rumahan karena jam memang sudah menunjukkan pukul 2 pagi.

"Haechan, bangun nak," Bisik Johnny khawatir.

Johnny sudah melihat rekaman cctv jalanan, selain truk yang memang melaju tak terkendali, mobil Haechan pun melaju amat cepat, padahal dari jauh seharusnya sudah terlihat truk tersebut, namun mobil Haechan terus melaju dan baru membanting stir dengan cepat saat hampir dekat.

Ya, Haechan memang selalu melajukan mobilnya dengan cepat dimana pun..

Dan Johnny juga tau bahwa anaknya baru saja pulang dari arena balapan saat kejadian tersebut.

"Haechan, bangun.."

Tangan dalam genggaman Johnny bergerak pelan, membuat pria itu menatap putranya lekat.

"Haechan?"

Dan ya, mata Haechan dengan perlahan terbuka, kening nya mengernyit kala merasa seluruh tubuhnya nyeri.

"D-dad?"

Haechan ingin mengumpat saja rasanya, kenapa dia memakai masker oksigen?!

Johnny dengan cepat menekan tombol di samping ranjang tanpa melepas pandangannya dari Haechan, "Iya? Ada yang sakit?"

DIGGITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang