Haechan duduk di bangku taman, menatap pemandangan dari depan Villa milik oma nya ini. Ia berulang kali menghela nafas kasar.
Pernikahan Johnny dan Tiffany sebulan lagi, itu artinya--
MARK AKAN MENJADI SAUDARANYA!
"Tak cocok, kasihan sekali inisial di undangannya jelek, J&T."
Itu kan layanan pengiriman..
"Aish sial, aku tak suka Mark!"
Haechan menggeram kesal, selama tiga hari disini, kerjaannya hanya sebatas mengumpati Mark terus terusan, semoga lelaki itu tersedak..
"Sial, apa ku racuni saja dia ya? Atau ku bunuh? Atau ku dorong dari lantai 3? Ku tenggelam kan?"
"HAECHAN SAYANG, AYO MAKAN DULU!"
Haechan tersentak kaget, dia mana pernah di teriaki Johnny begini..
"Ah, berarti di mansion akan begini juga mulai minggu depan? Kan sudah ada tante Tiffany."
Dan Haechan lagi lagi mengerang kesal, dia stress..
___________________________
"Astaga Mark, kau membunuh dengan cara apa sih?"
Vernon mendadak pusing, melihat bagaimana Mark berlumur darah kala keluar dari ruang bawah tanah.
"Sesuai mood, kenapa kau di markas jam segini?"
Vernon mendengus, "Ku dengar aunty Tiffany menikah? Siapa yang berani menikung ku hah?!"
Mark menatap sahabatnya malas, "Jangan bilang kau dari Amerika kesini hanya karena itu?"
"Iya, jadi siapa yang menikung ku?!"
"Jung Johnny."
"...."
Vernon terdiam, berusaha mengingat nama yang tak asing tersebut, apa salah satu pengusaha?
"Oh, mafia ya?"
Mark mengangguk.
"Oohh mafia ternya--APA?!"
Vernon memegang kedua bahu Mark, "Apa bidadari ku yang cantik akan menikah dengan iblis? Astaga Mark, kau tak bisa menjaga ibu mu ya?!"
"Tak bisa, aku harus menemui aunty--"
"Diamlah, dia pria yang baik, dan jelas lebih PRIA dari mu yang masih bocah ingusan."
"Dia mafia--"
"Lalu aku?"
Vernon lagi lagi terdiam, "..kau lebih dari itu.."
"Astaga, Jung Johnny yang malang, apa dia sanggup punya anak seperti mu?"
Keadaan dengan cepat berbalik, kini Vernon menggeleng dengan raut sok iba. Membuat Mark dengan kesal mendorong lelaki tersebut dan memilih menaiki tangga menuju lantai 2.
"Mark, kau tau tidak, ada yang masuk organisasi, tapi ini bahkan lebih muda dari kita!"
"Siapa?" Tanya Mark malas, pasti tak akan lewat..
"DIA LEWAT!"
"Ha? Siapa?"
"H-hecan? Haehan?"
Mark mengernyit, "Haechan?"
"Nah benar! Dia lewat semua tes, dari minggu lalu, semua bilang kemampuannya sangat gila, dia 16 tahun, bayangkan Mark, dia 16 TAHUN!"
Mark mengerjap, Haechan--masuk organisasi?
"Waah aku jadi penasaran, apa dia segila kau? Atau lebih parah? Usia nya muda sekali."
Sial, apa apaan bocah itu? Ini kan zona berbahaya!
KAMU SEDANG MEMBACA
DIGGITY
Teen FictionMark itu kasar, kejam walaupun usianya remaja. Dan Haechan tak suka Mark, amat sangat benci dan menggunakan seluruh kesempatan yang ia punya untuk mengatai Mark. Walau nyatanya Haechan sendiri tak kalah gila dari lelaki itu. Lantas bagaimana kalau m...