8

202 22 2
                                    

Happy reading





  "Astaga Yunho.. kamu sudah besar sekarang.." lirih Minho. dia mendongak memandang Yunho dan mengusap lembut wajah Yunho. Yunho menyeka air matanya dan lalu menoleh kearah dominan dibelakang mereka. "Ini suamiku, Han Jisung" Minho memperkenalkan Jisung. 

Yunho mengangguk kepadanya. lalu dia kembali menatap Minho. "Yunho. apakah kamu masih tinggal di.." ucapan Minho terhenti. Yunho lebih dulu mengangguk. wajah Minho berubah menjadi sedih. "Maafkan aku karena aku tidak pernah menjengukmu lagi.." lirih Minho. 

lagi lagi Yunho mengangguk. namun kemudian segera bertanya. "Hyung. apakah hyung masih bekerja dirumah keluarga Song?" tanya Yunho. Minho menggeleng perlahan. "Tidak lagi Yunho. aku sudah keluar dari sana sejak 5 tahun yang lalu.." sahut Minho. 

untuk sejenak mereka diam. akhirnya Yunho bertanya lagi. "Hyung.. kenapa.. kenapa Mingi tidak pernah lagi muncul ditepi sungai tempat kami sering bertemu itu?" akhirnya pertanyaan itu keluar. betapa herannya Yunho saat dia melihat Minho yang matanya mendadak berkaca kaca. 

"Hyung..?" 

pria yang lebih tua dari Yunho itu hampir menangis, suaminya segera menenangkan. "Yunho. maaf aku tidak pernah memberitahukan hal ini kepadamu.." bisik Minho. Yunho jadi ketakutan. Mingi kenapa? 

"Kamu sedang senggang hari ini?" tanya Jisung karena Minho menunduk sedih. Yunho mengangguk. "Sebaiknya kamu ikut dengan kami. kami akan menunjukkan dimana Mingi sekarang" Jisung merangkul pinggang Minho dan menuntun tangan kanan Yunho. 

dominan itu membawa dua submissive itu kedalam mobilnya. Yunho menatap khawatir Minho yang masih terlihat sedih. dia juga takut kalau ternyata Mingi sudah mati atau apa. 

15 menit kemudian, Yunho terdiam saat mereka sampai ditempat tujuan. 

rumah sakit jiwa. 

"Mi-Mingi kenapa?" tanya Yunho ketakutan. mereka turun dari mobil. Minho menggandeng Yunho dan membawanya kesebuah koridor sepi dirumah sakit itu. disalah satu ruangan yang ada dikoridor itu, terlihat dua orang dokter keluar dari sana dengan mendorong troli berisi nampan makanan. 

para dokter itu mengangguk kepada Minho dan berkata pelan. "Harap jangan mengagetkan tuan muda" ujar salah satu dari dokter itu. Minho mengangguk. dia menoleh kearah Yunho menatap ketakutan sekitarnya. 

"Mingi ada disini" Minho mendorong pintu tadi. Jisung menunggu diluar. Yunho menyusul Minho masuk kedalam ruangan itu. dia terdiam melihat seorang pemuda seusianya yang bertubuh sama tinggi dengannya berdiri membelakangi mereka. 

"Mingi? ini hyung" panggil Minho lembut. Mingi menoleh kearah Minho dan membalik badannya. mata Yunho langsung berkaca kaca. wajah Mingi masih sama dengan dulu, hanya menjadi semakin tampan. namun wajah itu tidak memiliki pancaran semangat seperti dulu. 

pemuda itu hanya diam dan menoleh kearah Yunho. Minho izin keluar sebentar. menyisakan Yunho dan Mingi berdua saja. "Migi.." panggil Yunho pelan. Mingi hanya diam. dengan langkah tersaruk Yunho mendekati pria itu. 

"Migi? kamu masih ingat denganku..? Yunho?" bisik Yunho pelan. dia melepas kalung yang dia kenakan dan dia meletakkannya ditelapak tangan Mingi. sekarang mereka sudah berdiri berhadapan. Mingi menunduk menatap kalung mutiara dengan liontin yang terbuat dari ruby itu. 

perlahan memori diotaknya berputar. Yunho. anak kecil yang sangat dia sayangi. anak kecil yang membuat Mingi bersumpah akan melindunginya, namun dia gagal melindunginya. mata Mingi ikut berkaca kaca. "Mingi..? kamu ingat aku..?" 

akhirnya Mingi mengangguk. "Yunho.. Yuno.." 

karena tidak tahan, Yunho berlari dan langsung memeluk erat Mingi. Mingi balas memeluknya erat erat. "Mingi.. aku kangen.." tangis Yunho sembari membenamkan wajahnya dibahu Mingi. Mingi tidak mengatakan apa apa dan hanya mengusap usap rambut Yunho. 

You Are Not Alone [MINYUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang