19

116 18 3
                                    

Happy reading







  Yunho bangkit dengan tergesa. nafasnya tersengal sengal. dengan panik dia menoleh kesekitar. eh? dia tidak berada dikamarnya diklub malam? dan ini juga bukan kamarnya dirumah sakit jiwa. Yunho takut. disekitarnya cukup gelap. 

"Kenapa Yunho?" 

suara Mingi mendadak masuk keindra pendengaran Yunho. Yunho menoleh kearah Mingi yang duduk dimeja kerja tidak jauh dari ranjang tempat dia berbaring. "Mingi..? ini bukan mimpi kan..?" Yunho bertanya dengan suara bergetar. Mingi mengangkat kepalanya dan menutup laptopnya. kemudian Mingi bangkit dan duduk disisi Yunho. diusapnya kepala Yunho dengan sangat perlahan. "Mau dicubit?" tawar Mingi. Yunho dengan polosnya mengangguk. 

dengan senyuman samar Mingi mencubit Yunho dengan keras, membuatnya mengaduh kesakitan. "Nah, asli. kan? mimpi tidak akan bisa dicubit sekeras itu" senyum Mingi. Yunho lega bukan main. saking kalutnya kemarin malam diklub malam, dia sampai lupa apa yang terjadi. 

"Sekarang jam..?" 

"Jam 2 siang Yunho" Mingi tersenyum dan mengusap usap pipi Yunho. Yunho mengerjap lagi dan menoleh kearah jendela yang semua gordennya tertutup dan ada sesuatu lagi yang menutupi jendela itu sehingga cahayanya tidak bisa masuk. untuk beberapa saat Yunho diam dan masih mencerna apa yang ada disekitarnya. "Kalau mau bangun, bangun saja. ayahmu ada diluar. ini dirumah ayahmu" ucap Mingi sembari menunjuk pintu kamar. 

tapi Yunho mengerut. ah, Mingi lupa. Yunho masih takut sekitarnya. "Mau sambil kugendong?"  tawar Mingi. awalnya Yunho masih menggelengkan kepalanya. tapi Mingi tersenyum lembut dan mengusap usap rambut Yunho untuk menenangkannya. "Disini hanya ada kita, dan ayahmu. ayo" bujuk Mingi. akhirnya Yunho mau. dia mengalungkan lengannya disekeliling leher Mingi dan melingkarkan kakinya dipinggang Mingi. 

Mingi menggendong Yunho dan membawanya keluar dari kamar. dia membawa Yunho turun kelantai bawah dan disambut oleh suara Jaehyun. "Siang Mingi- loh. Yunho udah bangun rupanya?" Yunho hanya mengerut dan menyembunyikan wajahnya dibahu Mingi. yah.. jangan lupa kalau Yunho dan Jaehyun memang baru saling mengenal beberapa hari ini. makanya Yunho kadang masih takut kepadanya. 

namun disisi Jaehyun ada seorang pria yang lebih tua satu tahun darinya. Jaehyun menggamit lengan pria manis itu dan berkata pelan. "Yunho. ayo sini. kenalan sama ibu tiri kamu" ucap Jaehyun. Yunho menyembulkan kepalanya dari balik bahu Mingi dan memandang kearah pria berwajah manis dan cantik itu. dan dia malah jadi semakin berkerut dan mengeratkan pelukannya kepada Mingi. 

"Yunho takut" Mingi memberi tahu. Jaehyun mengangguk dengan paham. lalu dia menoleh kepada Taeyong, istrinya. dia sudah menceritakan apa yang terjadi. Taeyong tidak marah karena dia tahu Jaehyun dijebak oleh Sana. dan dia juga kasihan pada nasib Yunho. dia sih mau mau aja menerima Yunho dikeluarga ini. "Tidak apa apa, aku tidak akan menggigitmu" ucap Taeyong lembut. 

dengan perlahan Yunho mengangkat kepalanya dan menatap lama Taeyong yang tersenyum manis. Yunho dengan sedikit sedikit menjulurkan tangannya dan lalu menyentuh pipi Taeyong. Jaehyun menahan gemas disisi Taeyong. Yunho terlihat sangat menggemaskan. akhirnya Yunho paham kalau Taeyong tidak akan menyakitinya. Yunho cukup trauma dengan yang namanya 'ibu'. mengingat dia dulu selalu disiksa oleh ibu kandungnya. 

setelah itu Yunho mau turun dari gendongan Mingi. dia menoleh kearah sekitarnya, tangannya tetap memegangi tangan Mingi. Jaehyun dan Taeyong menunggu Yunho bicara. tetapi beberapa saat kemudian terdengar langkah kaki dan seorang bocah berusia 12 tahun muncul dari lantai atas. "Mommy! daddy! aku ada be- eh. hai, kamu siapa?" remaja itu berdiri dihadapan Yunho yang berjengit dan nyaris terjungkang kebelakang karena kaget. 

"Dia hyung kamu nak, namanya Yunho. kenalan dulu" Taeyong tersenyum kepada remaja yang sekarang berkacak pinggang dihadapan Yunho. "Namaku Beomgyu! hyung siapa?" tanya Beomgyu penasaran. Yunho ngeri dan dia malah mundur kedekat Mingi. tapi Beomgyu malah mengikutinya sambil tertawa. 

"Kok malah takut sih?? aku kan enggak bakal nyerang!" 

Beomgyu memandang Yunho dan lalu meraih tangannya. pemuda yang lebih tinggi itu berjengit, namun kemudian dia diam saat Beomgyu mendadak memeluknya erat. Mingi tersenyum tipis dan sedikit menyingkir. sekarang waktunya Yunho berkenalan dengan keluarga ayahnya. 

2 jam berlalu. akhirnya Yunho mulai merasa nyaman dirumah ini. dia sudah mau bermain bersama Beomgyu disudut ruangan tengah. Jaehyun dan Taeyong mengawasi mereka sementara Mingi Jaehyun suruh tidur. karena dari tadi malam Mingi terjaga dan menemani Yunho. 

"Kalung hyung bagus banget" puji Beomgyu sambil menarik kalung yang Yunho pakai. Yunho agak kaget dan refleks mundur. dia selalu takut jika ada orang yang memegang kalungnya atau menariknya, karena itu mengingatkannya akan rantai yang diikatkan dilehernya kalau dia sedang dipesan oleh orang. "Beomgyu, pelan pelan" tegur Jaehyun. Beomgyu nyengir dan mengangguk patuh. 

Yunho memandang lamat lamat Beomgyu yang sekarang mengajaknya bercerita sambil memainkan game dinintendo switch miliknya. Yunho sih hanya menonton game itu. dia tidak mengerti cara bermain game itu. jangankan nintendo, Yunho saja tidak memegang ponsel. 

selama satu jam mereka bermain. kemudian Beomgyu naik keatas untuk mandi karena sebentar lagi sore hari, waktu dia bermain diluar bersama teman temannya. "Yunho mau makan nak?" Jaehyun berlutut disebelah Yunho dan mengusap rambut Yunho. Yunho memandang lamat lamat sang ayah dan dengan ragu mengangguk. "Ayo makan" Taeyong turut tersenyum dan meraih tangan Yunho. 

mereka membawa Yunho kemeja makan dan Taeyong sudah membuat steak dan juga berbagai macam makanan lain. Yunho hanya diam dan ragu memandang makanan itu. "Kenapa nak? ayo dimakan" Jaehyun menyadari jika Yunho ragu. Yunho mengangguk perlahan dan dengan tangan gemetar dia meraih garpu dan juga pisau. 

namun saat itu Yunho ketakutan. selama ini Yunho hanya diberi makan makanan kaleng atau tidak sisa makanan saat berada diklub malam. dan dirumah sakit dia seringnya makan bubur, terkadang Mingi membelikannya es krim atau burger. tapi Yunho hampir tidak pernah makan makanan rumahan seperti ini. Yunho malah jadi takut. 

"Kok malah gemetar? mau mommy suapin aja?" Taeyong berkata lembut. dia duduk disebelah Yunho dan menarik piring milik Yunho. dia muali memotong sepotong daging yang masih hangat dan menuangkan sausnya keatas potongan daging itu. "Ayo buka mulutnya, aaa" 

awalnya Yunho hanya diam. namun kemudian dia membuka mulutnya dan Taeyong menyuapkannya. saat itu Beomgyu berlari turun dari lantai atas dan berteriak. "Haa! hyung makannya masih disuapin! berarti masih kecil!" serunya. Jaehyun segera menangkap Beomgyu agar Beomgyu tidak berulah lagi. 

Beomgyu naik keatas kursi dan hendak makan juga. namun saat itu dia mengernyit saat melihat bacon yang ada dipiringnya. Beomgyu segera menusuknya dengan garpu dan menjulurkannya kepada Yunho. "Aku enggak suka bacon. bikin gemuk. hyung sekarang terlalu kurus. harus banyak banyak makan bacon supaya gendut" kata Beomgyu. 

Yunho terdiam menatap bocah itu. lalu menoleh kearah Jaehyun dan Taeyong yang tersenyum kepadanya. entah kenapa mata Yunho berair. ini kah keluarga yang selalu dia inginkan? "Kok nangis sayang? ayo makan lagi" Taeyong mengusap sudut mata Yunho dan kembali memotong daging. 

"Jangan nangis sama melamun terus dong Yunho. bener kata Beomgyu, kamu terlalu kurus. nih sampe tulangnya kerasa. makan yang banyak ya? jangan cemas kamu akan kembali keneraka itu. daddy dan mommy akan melindungimu. kamu akan bahagia disini. Mingi juga akan selalu melindungimu" 

Taeyong memegang tangan Yunho yang memang terasa sangat kecil. perlahan Yunho mengangguk dan pada akhirnya dia tersenyum manis. "Nah begitu dong! kan jadi cantik. jangan nangis terus ya" Jaehyun menepuk pipi Yunho dengan riang. 

"Oke dad.." 









Tbc. 

chapter ini santuy dulu lah ya ges. betewe sorry i lama enggak update ini story. bingung sama kelanjutannya. ada yang mau request alur? 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Are Not Alone [MINYUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang