14

213 26 4
                                    

Happy reading





   

   "Mau apa kau kemari?" 

Mingi berkata dingin. dia menatap Jongho yang berdiri dihadapannya dengan sikap lesu. "Aku mau minta maaf dengan Yunho" gumam Jongho. Mingi mengernyit. "Minta maaf? minta maaf? kau pikir Yunho akan memaafkanmu dengan mudahnya setelah semua siksaan yang kau timpakan kepadanya??" hardik Mingi. 

Jongho tidak menjawab. dia hanya menunduk menatap lantai. "Setidaknya aku berusaha untuk minta maaf dengannya. tolong izinkan aku masuk, aku benar benar menyesal sudah memperlakukannya dengan sebegitu kasar dan jahat" akhirnya Jongho bicara. 

"Bullshit. aku tahu kau hanya mau minta maaf karena tidak mau putus dengan Yeosang" 

mendengar omongan Mingi, Jongho meringis sebal. "Tidak. aku sungguh sungguh ingin minta maaf kepada Yunho. aku sadar jika selama ini perlakuanku benar benar keterlaluan kepadanya" Jongho berkata perlahan. Mingi menatapnya sinis. 

"Diam, tutup mulut kotormu itu sialan. jangan berani beraninya kau melangkah mendekati kamar ini lagi" 

dengan memelas Jongho jatuh terduduk dihadapan Mingi. "Kumohon izinkan aku masuk.." mohon Jongho. Mingi menatapnya menghina. "Pergi dari sini bajingan. menjauh lah dari kehidupan Yunho dan Yeosang" ujar Mingi sambil mengacungkan jari tengahnya kepada Jongho.  

lalu Mingi mendengus dan masuk kedalam kamar rawat Yunho dan menguncinya dari dalam. meninggalkan Jongho sendirian diluar. 

didalam, Yunho masih meringkuk disudut kasurnya yang menempel kedinding. "Yunho.." panggil Mingi lembut. dia duduk disisi Yunho dan menepuk perlahan gumpalan selimut yang berisi Yunho. 

gumpalan itu bergerak sedikit. lalu Yunho menyembulkan kepalanya, menatap Mingi dengan matanya yang sayu. "Kamu udah makan pagi ini?" tanya Mingi sembari mengangkat tubuh Yunho kepangkuannya. Yunho dengan segera langsung bergelung nyaman dipelukan pemuda itu dan dia membenamkan wajahnya dalam dalam dibahu Mingi. 

"Hei, udah makan belum?" Mingi mengulangi pertanyaannya. dia menimang nimang tubuh Yunho seperti sedang menimang bayi dan lalu menciumi wajah manis pemuda itu. Yunho hanya menggeleng kecil sebagai jawaban. "Aduh? kamu belum makan?" 

Yunho mengangguk dan Mingi menatapnya untuk beberapa saat. "Nanti aku bakal keluar, kamu mau aku beliin apa?" tanya Mingi. Yunho hanya menggeleng dan lalu menarik selimutnya sehingga kepalanya tersembunyi dibalik selimut tebal kesayangannya itu. 

karena tidak ingin mengganggu Yunho lagi, akhirnya Mingi hanya menggendong gumpalan selimut itu dan membawanya mengelilingi ruangan. namun lalu Yunho menggeliat dan berbisik. "Mau tidur.." 

mendengar bisikan Yunho, Mingi segera meletakkannya diatas ranjang dan mengelus elus rambut Yunho dengan pelan. sampai akhirnya Yunho bisa nyaman. saat itu pintu diketuk secara perlahan. Mingi menoleh dengan waspada, mana tahu itu Jongho. 

perlahan Mingi membukakan pintu. rupanya itu dokter yang selalu mengecek kondisi Yunho. "Hai Mingi. Yunho sedang ngapain?" tanya dokter itu. Mingi menggaruk tengkuknya dan menjawab pelan. "Barusan mau tidur.. apa anda mau mengecek kondisinya?" 

"Sekarang jadwal terapinya Mingi. Yunho sudah makan belum?" 

"Belum.. Yunho tidak mau makan" 

dokter itu menggelengkan kepalanya perlahan. dia perlahan mendekati Yunho yang ternyata belum tidur. kepala Yunho tersembul dari balik selimut dan matanya yang bulat memandang dokter itu dengan tatapan memelas. 

omong omong, selama hampir dua minggu Yunho tinggal dirumah sakit itu, dokter satu ini yang selalu merawat Yunho. makanya Yunho jadinya sayang sama dokter satu itu. "Suntik nutrisi aja kali ya dokter, Yunho enggak mau buka mulutnya soalnya" Mingi bergumam pelan. dokter itu mengangguk saja dan lalu membantu Yunho untuk berdiri. 

You Are Not Alone [MINYUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang