1

522 30 0
                                    


Happy reading

  

  Song Mingi adalah seorang bocah usia 7 tahun yang hidupnya sengsara. dia kaya raya, ayahnya pemilik dua perusahaan terbesar dinegaranya. namun hidupnya selalu dikekang oleh sang ayah. ayah Mingi adalah seorang pria abusive. 

ibu Mingi tidak ada, Mingi tidak tahu apakah ibunya mati atau lari dari ayahnya yang senang sekali main tangan. sejak usia 5 tahun Mingi sering dipukuli. hingga sekarang usianya 7 tahun. setiap kali ayahnya marah atau Mingi melakukan kesalahan kecil, sang ayah akan selalu menghajar Mingi tidak peduli anaknya sampai babak belur. 

saat Mingi kesekolah, banyak guru guru yang merasa iba dengan kondisi Mingi. mereka berkali kali hendak melaporkan ayah Mingi kepada polisi namun Mingi selalu mencegah mereka. ayahnya adalah orang yang cukup berkuasa dinegara itu, polisi saja tunduk kepada ayahnya. 

dulu pernah ada guru yang Mingi sayangi diam diam melapor kepada polisi. namun akibatnya guru itu hilang sampai sekarang dan Mingi dihajar dirumah, dengan ikat pinggang. 

saat usianya masih 5 tahun, Mingi akan menangis jika dipukuli. namun dua tahun berlalu, anak itu tidak pernah lagi menangis. setiap kali dirinya dihajar habis habisan, dia hanya memandang kosong kearah lantai setiap kali sang ayah menghajarnya dengan ikat pinggang. 

namun setidaknya para maid dirumah sangat lah baik. setiap kali tuan Song pergi atau mengurung diri diruang kerjanya dirumah, mereka akan mengobati Mingi dan mengurusnya dengan sangat baik. 

ayah Mingi sangat lah tempramental, contohnya ini. saat itu Mingi sedang latihan memanah dihalaman belakang rumah besarnya yang sangat luas itu. jarak 70 meter. sebenarnya anak kecil belum boleh latihan dengan jarak 70 meter, itu sangat berlebihan. 

arrow yang Mingi tembakkan meleset saat itu karena tangannya sedikit keram saat dirinya sedang menarik string dari busur yang lbsnya sangat berat itu. tangan Mingi gemetar, gila saja! anak usia 7 tahun sudah dipaksa untuk menggunakan busur dengan lbs 45. 

itu bisa merusak pertumbuhan tulang sang anak jika dibiarkan terus menerus. makanya kadang para maid suka diam diam membawa Mingi kesensei atau apa untuk menyembuhkan tulang punggungnya lagi. 

pagi ini Mingi gemetaran menarik string dengan arrow sudah terpasang, pagi ini Mingi latihan menggunakan busur yang tradisional yang disebut horsebow. dan busur ini adalah busur yang paling sulit dipakai karena tidak ada alat bantu pada busur ini. 

murni bidikan, insting, dan kekuatan. 

saat tangan Mingi hampir tiba menarik sampai keposisi mengunci, tahu tahu tangannya keram sehingga dia refleks melepaskan stringnya, hingga arrow melesat dan miss. saat itu juga seutas ikat pinggang menyambar kencang punggunngnya. 

"Yang benar!! mana bisa kau menjadi manusia yang berguna jika memanah dengan jarak segini saja miss!" 

Mingi meringis dan berusaha bangkit. sakit, baru tadi malam dia dipukuli hanya karena dirinya bilang tidak mau melanjutkan memanah lagi. 

namun tangan Mingi keram, sakit sekali. hal itu paling menyakitkan jika kalian memanah. namun dengan susah payah Mingi berusaha untuk tetap melanjutkan dan gagal. sang ayah berseru marah dan memukulinya habis habisan. 

Mingi menutupi wajah dan kepalanya saat dirinya didorong sampai jatuh dan ditendang habis habisan oleh sang ayah. "Besok ulangi! jika dad lihat kau masih kacau seperti ini, kau tidak boleh tidur didalam!" bentak ayah Mingi. Mingi gemetaran dan mengangguk. dirinya ditinggalkan begitu saja oleh sang ayah yang pergi kekantor. 

salah satu maid yang mengurus Mingi sejak bayi menghampiri Mingi. namanya Gahyeon. "Mingi sayang hari ini masuk sekolah tidak?" tanya Gahyeon lembut sembari membantu Mingi bangkit. namun bocah itu masih gemetar dan perlahan menangis. 

You Are Not Alone [MINYUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang