10

229 24 10
                                    

Happy reading





  pada jam setengah tiga pagi, Yunho terbangun dikamar tuan Song. tuan Song sedang bekerja dimeja sebelah ranjang. Yunho menoleh kearah tuan Song dan bicara dengan suara pelan. "Tu-tuan, boleh kah saya pergi sekarang..?" tanya Yunho pelan. tuan Song menoleh kearahnya dan mengangguk datar. 

Yunho segera turun dari ranjang, dia menyambar pakaiannya yang berserakan dilantai dan bergegas memakainya. setelah itu Yunho mengenakan mantelnya. "Saya pergi dulu tuan" bisik Yunho. tuan Song hanya mengangguk. 

submissive itu dengan memaksakan diri menuruni tangga dan keluar dari rumah utama keluarga Song. dia berjalan tertatih keluar gerbang dan kemudian tidak melangkah menuju arah klub malamnya. 

dia malah berjalan kearah rumah Mingi yang jaraknya 100 meter dari sana. Yunho merapatkan mantelnya agar tidak kedinginan. pada dini hari seperti itu, udara sangat lah dingin dan juga suasana sangat lah sepi. 

dalam waktu 5 menit Yunho tiba didepan rumah Mingi. dia menyelinap masuk kedalam gerbang rumah Mingi. lalu dia mengetuk pintu beberapa kali. tidak terdengar jawaban. Yunho gemetar kedinginan dan akhirnya menekan bel. 

dua menit kemudian perlahan pintu terbuka dan seorang wanita muda usia 32 tahun berdiri disana. Yunho tertegun menatap wanita cantik itu. "Gahyeon nunna.." lirih Yunho perlahan. Gahyeon memandang Yunho dengan sedikit curiga, namun kemudian dia sadar siapa pemuda yang berdiri kedinginan didepan pintu rumah. 

"Astaga, Yunho? ini kamu?!" pekik Gahyeon. Yunho mengangguk. Gahyeon segera menarik Yunho masuk kedalam rumah Mingi. "Ada siapa, nunna?" terdengar suara serak Mingi. Yunho mengangkat muka dan menatap Mingi yang berdiri didekat televisi. 

Mingi tertegun saat melihat Yunho. "Apa yang kamu lakukan disini? bukannya kamu sedang.. bersenang senang dengan ayahku?" Mingi berkata dengan sedikit dingin. dia tidak memandang wajah Yunho. Yunho menahan tangisnya, dia terhuyung mendatangi Mingi dan jatuh terduduk dihadapannya. 

"Mingi.. maafkan aku.. please..." Yunho menunduk. Mingi memandangnya untuk beberapa saat dan lalu berlutut dihadapannya. "Kenapa kamu menjadi jalang ayahku..?" bisik Mingi. dia juga terlihat sedih. Yunho memandang wajah tampan pemuda itu dan terbayang olehnya Mingi saat kecil dulu. 

air mata Yunho kembali mengalir. dia menutup wajahnya dengan tangan dan terisak perlahan. "Maafkan aku Mingi.. sampai sekarang aku masih bekerja diklub malam itu. aku tidak bisa pergi dari sana.. dan ayahmu sering menyewa pelacur dari sana, dan.. kemudian klub malam mengirimku kerumahmu. aku tidak berani melawan mereka.. maafkan aku Mingi.. please maafkan aku.." 

mendengar penjelasan Yunho, Mingi ikutan mau menangis. tidak seharusnya dia marah pada Yunho sekarang. bukan kesalahan Yunho jika dia menjadi pelacur tuan Song, Yunho dipaksa oleh klub malam tempatnya tinggal. 

akhirnya Mingi memeluk Yunho erat erat. dia membenamkan wajahnya dalam dalam dibahu Yunho. Yunho terisak lebih keras dan balas memeluk tengkuk Mingi. "Aku juga minta maaf Yunho.. selama bertahun tahun aku melupakanmu.. aku membiarkanmu tinggal dineraka itu sementara aku malah.. malah sibuk memikirkan untuk mengakhiri hidupku. aku sungguh tidak berguna.." Mingi berbisik. tangannya mengeratkan pelukan pada pinggang ramping Yunho. 

untuk beberapa saat keduanya hanya saling berpelukan. akhirnya Mingi melepaskan pelukannya dan dia menyeka air mata Yunho. "Kamu terlihat semakin cantik sekarang" gumam Mingi. Yunho memandangnya untuk beberapa saat dan mengangguk pelan. dia kembali melesakkan dirinya dipelukan Mingi.

"Mingi.. sekarang kamu benar benar janji akan menyelamatkanku dari sana, kan..?" tanya Yunho perlahan. Mingi mendekapnya lembut dan mengangguk. "Aku janji, sayang" bisiknya. Yunho kembali menangis saat mendengar Mingi memanggilnya 'sayang'. 

You Are Not Alone [MINYUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang