Tubuh Erza kelonjotan saat alat pemerah itu mulai beraksi. Kontolnya seperti disedot dan menimbulkan sensasi aneh tapi membuatnya keenakan.
"AHHH...AHHH...YAHHHH...OUHHH!"
Karena belum lama mengeluarkan pejuhnya, otomatis kontolnya terasa sensitif karena kembali dikocok.
"Emhhh...ahhhh...iyahhh...uhhhh!" Erza benar-benar gila sekarang, dia sudah tidak peduli lagi dengan kondisi nya.
Alat itu naik turun dan menyedot nyedot kontol Erza seolah sedang mem blow job kontol cowok itu.
Tubuh Erza semakin berkeringat tapi hal itu juga menambah keseksian tubuhnya. Celana nya juga sudah basah akibat keringat dan pejuh tadi.
"Gue nggak kuathhh...ahhhh...uhhhh!"
Erza sesekali menggigit bibir bawahnya merasakan jika pejuhnya akan keluar lagi.
"KONTOLHHHH...ARGHHHH!!"
CROT...CROT...CROT
Pejuh Erza akhirnya muncrat di dalam alat itu. Meski sudah keluar tadi, nyatanya persediaan pejuh Erza masih banyak.
"Cukuphhh....AHHH...STOPHHH...ARGHHH!!" Erza kira siksaan untuknya sudah berhenti, nyatanya tidak.
Alat itu kembali mengocok kontolnya dengan pejuh yang tadi masih berada di dalam.
Kontol tentu saja menjadi licin, bahkan pejuh miliknya sesekali mengalir dari alat itu.
"BANGSATHH!!"
CROT...CROT...CROT
Erza kembali menembakkan pejuh nya dan masih sama, sangat banyak. Barulah alat itu berhenti dan Erza bernafas lega.
Tak lama kemudian Adi kembali lagi dengan senyum miring melihat kondisi Erza.
"Gimana kak? Puas?" Erza hanya menggumam tidak jelas karena kelelahan, tapi hal itu justru menambah semangat Adi.
Adi melepaskan alat pemerah itu dan membuat pejuh Erza yang ada di dalamnya mengalir keluar dengan deras.
Adi kembali melumuri badan Erza dengan pejuh cowok itu sendiri.
"Please Di, lepasin gue. Gue minta maaf, please." Adi tidak menjawab.
Dia lalu berdiri dan mengambil sebuah gunting."Baru minta maaf sekarang? Kenapa nggak dari dulu?" Adi mulai memainkan gunting itu di perut sixpack Erza.
Erza yang melihatnya menjadi gemetaran. Tangan Adi yang menganggur mengocok cepat kontol Erza dan membuat cowok itu kembali kelonjotan.
"STOPHHH...UDAHHH...AHHHH!" Erza benar-benar sensitif sekarang. Kontol nya hendak mengeluarkan pejuhnya lagi.
Tapi saat itu juga Adi berhenti mengocok kontolnya.
Adi tersenyum miring dan tiba-tiba...
CRASHH!
"ARGHHH KONTOL GUE! ARGHHHH!"
CROT...CROT...SYURRR...SYURRR!!
Adi menggunting kontol Erza yang dalam posisi ereksi dan hendak memuntahkan pejuhnya.
Pejuh Erza kembali keluar bersamaan dengan darah yang ikut muncrat. Tubuhnya mengejang merasakan sakit itu.
"SAKITHHH, TOLONG DIHH...AKHHH!" Erza hanya bisa melolong kesakitan dan meratapi nasibnya.
Pandangannya semakin lama menjadi buram dan akhirnya dia tidak sadarkan diri.
Adi kemudian mendekati Erza, menjilat perut sixpack kakak kelasnya itu dan mengecup bibirnya sebentar.
"Lo nggak akan mati kak, karena gue nggak bakal berhenti." Adi lalu menyuruh beberapa orang masuk ke dalam situ.
"Lakukan tugas kalian! Jangan sampai ada kesalahan!"
Orang-orang itu mengangguk. Adi tersenyum miring kemudian meninggalkan ruangan itu dengan Erza yang sedang 'diperbarui' oleh orang-orang suruhan Adi.
TAMAT.
××××××××××××××××××××××××××××××××
Mengingatkan, yang tidak berkenan bisa out dulu ya. Thank you...
Gimana kabarnya kalian, jangan lupa vote dan komen...
Bye-bye...
KAMU SEDANG MEMBACA
MUSCLE: A TORTURE
FantasyHanya kisah dari mereka yang berbadan atletis dan sexy serta pemilik perut sixpack. Tidak menerima REQUEST dalam bentuk apapun🙏🏼 Update suka-suka author😗 🔞WARN