13: Rendi, polisi muda (END)

3.9K 74 5
                                    

Menjadi seorang polisi bukanlah hal mudah, banyak resikonya.

Seperti yang dialami Rendi, polisi muda tampan dengan tubuh atletis.

Malam itu dia baru selesai berpatroli dan hendak pulang, tapi tiba-tiba di tengah jalan dia dihadang oleh empat orang pria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam itu dia baru selesai berpatroli dan hendak pulang, tapi tiba-tiba di tengah jalan dia dihadang oleh empat orang pria.

"Siapa kalian?" Keempat orang pria itu memperhatikan tubuh Rendi dari atas ke bawah.

"Bagus juga, gimana? Sikat?" Tanya salah satu pria itu kepada tiga temannya.

"Sikat aja, lubangnya enak pasti!" Rendi yang melihat ada yang tidak beres langsung memasang kuda-kuda.

Dan benar saja, keempat orang itu mulai menyerang Rendi.

Rendi yang memang pernah ikut karate bisa sedikit unggul, namun sayangnya dia sedikit lengah sehingga dua orang di belakangnya berhasil menyergapnya.

"Lepas! Mau apa kalian!" Dua orang yang berada di depannya kemudian berjalan menghampirinya.

Mereka mengusap-usap tubuh Rendi yang berkeringat dan masih terbalut seragamnya.

Dari dada bidangnya dan turun ke perutnya.

"Kami mau pak polisi ini kami entot sampai mampus!" Rendi membelalakkan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kami mau pak polisi ini kami entot sampai mampus!" Rendi membelalakkan matanya.

Tapi dengan cepat bibirnya langsung disambar dan dilumat oleh dua orang di depannya.

"Emphhh! Umphhhh! Emhhh!" Sementara dari arah belakang, dua orang lagi memainkan telinga serta lehernya dan memberi sedikit tanda di sana.

Rangsangan itu benar-benar membuat Rendi kewalahan, ditambah dia belum mengeluarkan spermanya hampir tiga bulan ini.

Kedua orang yang melumat bibir Rendi akhirnya menyudahi aksi mereka, begitu juga yang berada di belakang tubuh Rendi.

Mereka tersenyum puas melihat wajah sayu Rendi dengan air liur yang belepotan kemana-mana.

"Langsung aja, udah ngaceng gue."

"Sama, nggak sabar masukin kontol gue ke lubangnya."

Rendi menggeleng pelan mendengarnya.

MUSCLE: A TORTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang