Bab 1 (part 3)

11 2 0
                                    

Setelah sampai di kelas Zora langasung duduk di tempatnya dengan kasar yang pikirannya masih berantakan.

"Zor, are you okay? why is your face so wrinkled??" Tanya sahabat Zora untuk mengetahui kondisi zora sekarang.

"I'm okay, I just have a lot on my mind" sahut Zora.

"Oh iya, I'm sorry to hear about your brother's passing. Sorry I couldn't go there yesterday because I was still out of town" katanya, suaranya dipenuhi penyesalan sahabat zora.

"It's oke", jawab Zora.

Nama sahabat Zora adalah Tiara. Dia berteman sejak SMP kelas 2. Hati Tiara sangat baik, pintar, cerdas, berprestasi, pintar beladiri yaitu karate sabuk hitam dan bahkan dia ikut organisasi paskibra.

*BEL BERBUNYI*

Pembelajaran pun di mulai di kelas seluruh murid di sekolah belajar sesuai dengan mapelnya masing masing kelasnya.
Kelas Zora pun memulai pelajaran olahraga, Zora dan teman temannya pun beranjak dari kelas mereka ke toilet untuk berganti baju.

"Zor" ucap Tiara.

"Hmm why?" Ujar Zora.

"Are you having a student council meeting later?" Tanya Tiara.

"I don't know, maybe yes. So what?" Tanya balik Zora.

"Nooo, even though I wanted to invite you to play after school" kata Tiara.

"Nanti kalo aku ga ada rapat ayo aja main" ujar Tiara.

"Ok kalo kamu ada pemberitahuan rapat ga rapat bilang ya pas pulang sekolah, janji?" Kata tiara dengan serius.

"Iya dehh, JANJI" jawab Zora.

Setelah obrolan singkat tadi mereka berdua tertawa lepas yang berjalan ke arah toilet untuk berganti baju.

Ketika semua anak kelas sudah berkumpul di lapangan termasuk Zora dan Tiara mereka langsung pemanasan dan joging memutari lapangan. Setelah selesai mereka berkumpul lagi untuk materi selanjutnya.

WAKTU BELL ISTIRAHAT BERBUNYI*

Anak anak keluar kelas yang berbeda bwda arahnya adapun yang menuju ke kantin setelah pembelajaran berlangsung.

"Zor, lu mau ke kantin ga?" tanya Tiara.

"No, gue mau ke ruangan osis ada yang harus gue urus" jawab tolak Zora dengan adanya urusan yang harus di kerjakan.

"Ohh gitu, OK, I'll just go to the canteen together with Aksara" katanya sambil berjalan maju dan melambai kan tangan ke arah zora.

"Biarlah, biar mereka berdua kantin date" ucap Zora di dalam hatinya sambil tersenyum.

Aksara adalah teman Tiara di paskibra yang di sukai oleh Tiara. Bara sangat dekat dengan semua teman cewe ataupun cowo.
Tapi, berbeda dengan Tiara. Bara lebih dekat dengan Tiara di paskibra.

Zora langsung bergegas ke arah ruang osis untuk mengajukan surat pengunduran menjadi anggota osis ke pembina osis karena besok ia akan pindah ke sekolah yang baru dengan kakak kakak laki laki nya. Sebelum Zora mengisi surat tersebut Zora menghembus nafas berat karana ia sangat berat untuk meninggalkan organisasi itu karena sangat berarti baginya. Tapi, demi menemukan keadilan ka Revan. Zora yakin ini keputusan yang tepat dan sudah di pikirkan beribu ribu kali sebelum ia memutuskannya. Zora langsung mengisi surat tersebut dengan penuh keyakinan dan memberikan surat itu ke pembina osis. Dia juga mengembalikan semua identitas yang berhubungan dengan osis, id card dan almet osis kepada pembina osis.

Zora keluar ruangan osis dan bergegas lagi ke ruang kepala sekolah untuk mengambil surat pindah sekolah. Ia sudah berada di depan ruangan dan menarik nafas sebelum mengetuk pintu. Pada akhirnya Zora mengetuk dan di perbolehkan masuk ke ruangan tersebut.

*SUDUT PANDANG TIARA*

Tiara sudah berada di depan kelas Bara. Tiara menelfon Bara untuk keluar kelas dan menemaninya untuk ke kantin bersama karena Zora sedang ada urusan yang tidak bisa di tinggalkan. Aksara langsung mengangkat telfon tersebut dan paham apa yang harus ia lakukan. Bara pamit kepada teman temannya karena mau ke kantin. Ketika Bara sudah keluar dari kelasnya Tiara langsung Teriak ke arah Bara.

"AKKSAA" teriak Tiara untuk mengetahui keberadaannya.

"YAA" sahut Aksara.

Aksara langsung berjalan menghampiri Tiara dan berhenti tepat berada di depan Tiara.

"Ayo ke kantin" Ajak Aksara.

"Yu" jawab Tiara.

Aksara dan Tiara berjalan bersama ke arah kantin dan sambil berbincang bincang.

"Ra" panggil Bara ke Tiara.

"Hmm" jawab sahutan Aksara.

"Gue mau nanya, cowo tipikal lu tuh kek apa sih?" Tanya Aksra kepada Tiara.

"Kenapa tiba tiba lu nanya gituan?" Tanya balik Tiara dengan penuh kebingungan apa yang di tanyakan oleh Aksara.

"Ya gapapa sih gue cuma mau tau aja lu suka cowo kayak apa. Kan lu masih jomblo nih ya bisa aja gw bantu cariin buat lu" Katanya sambil tersenyum menggoda.

"Apaan sih gaje lu. Gue masih jomblo ya karena emang belum ada yang gue tertarik aja. Yaa masih pengen sendiri aja dulu gue" terus terang Tiara memeberikan alasannya pada Aksara.

"Ohh gitu" sahut Aksara sambil mengganguk kepala nya ke atas dan ke bawah.

*SUDUT PANDANG ZORA*

Zora keluar dari ruangan kepala sekolah sambil membawa amplop putih, Zora lipat amplop itu dan memasukannya ke dalam kantong rok nya agar tidak di lihat oleh siapapun. Zora langsung menyusul Tiara yang sedang berada di kantin.

Setelah sampai kantin Zora melihat sekeliling untuk mencari keberadaan Tiara. Tiara melihat Zora dari jauh dan melambaikan tangannya ke atas untuk mengetahui keberadaan dimana ia. Zora melihat lambaian tangan itu dan langsung berjalan ke arah meja Tiara.

"Hai" Sapa Zora sambil berjalan mendekati kursi.

"Hai, gimana udah selesai urusan lo?" Kata Tiara. Sambil mengangkat alis nya dan memasukan makanannya ke mulutnya.

"Udah" balas Zora.

"Why, Is your face tired like that?" Tegur Tiara karena mengkhawatirkan kondisi Zora.
Aksara tiba tiba datang ke meja dan langsung duduk bersebelahan dengan Tiara.

"Haii" sapa aksara ke Zora

"Hai" Zora balas sapaan Aksara dengan nada rendah

"Ti, sebenernya, I won't be going to school here anymore tomorrow" tuturnya pelan Zora dengan kepala menunduk ke arah bawah dan menatap meja.

"WHAT? ARE YOU SURE?? WHY JUST TOLD ME?" teriaknya dengan mata melebar dan alis yang berkerut, tidak percaya.

"I'm very, very sorry for that, because I have a mission to do at my brother's school, im so sorry" tutur zora mengungkapkan alasan mengapa ia pindah sekolah.

"Lo yakin ini keputusan yang bener buat lo?" Tanya aksara penuh mengintimidasi ke Zora.

"Gue yakin ini keputusan yang bener, keputusan gue udah bulat ga bisa di ganggu gugat lagi" Jawab Zora dengan penuh keyakinan dan raut muka yang tegas dengan keputusannya.

"Kalo emang itu keputusan lo, gue hargai keputusan lo buat pindah sekolah" ucap Aksara.

"Thanks ksa" ujar Zora.

Tiara yang melihat Zora dengan mata yang hampir mengeluarkan air dari matanya karena tidak percaya apa yang di katakan Zora. Ini terjadi secara tiba tiba. Air mata sudah tidak bisa di tampung dan pada akhirnya air itu pun jatuh dan membasahi setengah pipi nya.

WOLFREZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang