Bab 1 (part 4)

17 1 0
                                    

Zora menggenggam tangan Tiara dan mengusap tangannya.

"Gue janji setelah gue pindah gue ga akan lupain lo. Gue akan kirim lu pesen buat berkabar dengan lo apapun caranya." Kata Zora untuk menyakinkan Tiara agar berhenti menangis.

"Are you sure?" Tanya Tiara.

Zora menggerakan kepalanya turun naik menandakan dia menjawab pertanyaan Tiara sambil tersenyum. Dan Aksara hanya melihat interaksi Zora dan Tiara sambil tersenyum dan memakan makanan ia layaknya menonton drama genre persahabatan.

*BEL PULANG SEKOLAH*

Orang orang yang berada di kelas langsung membereskan buku bukunya setelah pembelajaran agar cepat langsung pulang dari sekolah. Tetapi, Guru wali kelas langsung masuk ke kelas dan meminta anak murid di kelasnya tidak untuk langsung pulang karena ada beberapa hal yang harus diumumkan.

"Anak anak, tolong jangan pulang dulu ya. Karena ada hal yang ingin ibu sampaikan. Pertama silahkan Zora maju kedepan dan berbicaralah." Kata Bu wali kelas Zora.

"Baik bu" Zora menjawab perkataan bu wali kelas sambil mendoring kursi kebelakang dan berdiri dengan penuh percaya diri.

Zora langsung berjalan ke depan dan mengangguk kepalanya dan tersenyum pahit ke arah Guru. Zora menarik nafas dan membuang nafas dengan kasar karena dia mau tidak mau harus menyatakan yang sebenarnya terjadi.

"Guys, mungkin ini akan jadi hari yang berat untuk ku dan kalian juga" Tutur perkataan Zora dengan nada rendahnya sambil tersenyum paksa.

Suasana di dalam kelas menjadi riuh dan bingung apa yang di katakan Zora.

"Gua besok udah ga ketemu kalian lagi dan hari ini adalah gari terakhir gua ketemu kalian di sekolah ini. Gua besok udah ga sekolah di sini lagi, gua akan sekolah di sekolah yang baru"
Kata Zora yang dengan nada sedih dan berat hati menhampaikannya.

"Jujur gua seneng bisa kenal sama kalian, kita happy bareng, sedih bareng, selalu saling support dan kelas ini adalah kelas yang paling solid yang pernah gua tempatin. Gua bangga kok sama kalian semua, kalian yang ngajarin gua gimana caranya berteman baik, saling mejaga satu dengan yang lain, kita berjuang bareng bareng buat dapet nilai bagus. Gua bangga banget" Tutur Zora, suara yang sudah bergetar dengan penuh emosi dan mata nya berkaca - kaca.

*MAKAN MALAM BERSAMA KELUARGA DI RUMAH*

Semua berkumpul di meja makan, sendok dan garpu saling menyentuh piring yang menghasilkan suara di ruangan tersebut. Semua menikmati dengan makanannya masing-masing. Papa memulai pembicaraan di meja tersebut.

"Dek, kemu besok udah bisa ke sekolah yang baru ya" Kata Papa.

"Iya pah, aku juga tadi udah minta penguduran diri dari osis dan ke kepala sekolah" ujar Zora yang menceritakan kejadian di sekolah dan mengurus urusan Zora selama di sekolah.

"Bagus, besok kamu berangat saa kaka ya. Biar seklaian bareng" Ucap papa.

"Iya pah" serentak kaka kaka cowo menjawab perkataan papa.

"Oh iya, besok Ares tolong anter Zora ke ruangan kepala sekolah ya. Biar kepala sekolah nya yang mengantarkan Zora ke kelas nya dia" Cakap papa dan memberikan pemberi tahuan kepada Ares.

"Iya pah" jawab Ares

Setelah Ares menjawab percakapan papa. Di ruangan tersebut kembali menjadi hening dan yang berbunyi adalah sentuhan alat makan dengan piring. Akhirnya Zora pun memulai percakapan kembali.

"Oh iya. Pah, Mah, ka besok kan kita berangkat bareng ya. Aku mau pas turun tinggalin aku sendiri di mobil" Kata Zora.

Semua orang di meja makan seketika berhenti gerakan mereka. Mereka bingung apa yang di katakan Zora dan mengapa harus meninggalkan Zora sendiri di mobil.

"Kenapa dek? Kamu malu?" Vano memotong perkataan Zora yang terheran heran dengan percakapan adik nya.

"Apa sih ka van, aku belom selesai ngomong juga. Jadi maksud aku kek gitu karena aku mau liat siapa sih orang yang ga suka sama aku dan bener bener mau temenan sama aku tanpa ada mereka tahu bahwa aku adik kalian. Yah, jadi aku ga perlu repot repot menceritakan satu persatu buat ngejelasin apa yang kaka suka~, tipe kaka yang kaka suka~, kaka kayak gimana orang nya kalo di rumah~, ga perlu nitip-nitip barang ke aku~. Ya pokoknya aku mau hidup damai dan tentram tanpa adanya tau kalo kaka kaka punya adik kayak aku" Kata Kata Zora dengan penuh kesah karena kaka kakanya yang banyak fans nya di sekolah.

"Kenapa? Kamu ga bangga punya kaka yang ganteng ini?" Tanya Vano dengan nada yang lembut dan mengayun.

"IYAH" jawab Zora sambil menggerakan bahu kanan ke depan dan ke belakang

"Kamu ga seneng ka Ares punya banyak fans di sekolah tapi kaka diemin?" Tanya ares dengan nada yang sangat berwibawa.

Zora menjawab pertanyaan Ares dengan jawaban dan gerakan yang sama seperti Vano.

"Kamu ga suka Ka Farza ramah gini ke orang-orang?" Tanya Farza dengan nada yang sengaja di imut imutkan.

Zora kembali menjawab pertanyaan Farza dengan jawaban dan gerakan yang sama seperti Vano dan Ares.

"Kamu ga suka kita-kita punya banyak fans di sekolah?" Serentak Vano Ares dan Farza tanya dengan nada mengejek.

Zora kembali menjawab pertanyaan dengan jawaban dan gerakan yang sama seperti sebelumnya.

Papa dan mama hanya tersenyum dan tertawa melihat tingkah laku anak anakanya yang saling mengejek satu sama lain. Ruangan di sana pun hidup dan saling tertawa lepas tanpa beban menghilangkan keheningan di ruangan tersebut.

WOLFREZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang