10 :: Another Cigarette

510 110 11
                                    

Hari Rabu yang tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Rabu yang tenang. Selagi menunggu dosen mata kuliah Kritik Seni mengakhiri kelasnya, Jeka dan Johnny duduk malas di kursi paling belakang, menjadi dua makhluk yang sejak dua jam lalu memelototi sosok yang mengoceh di depan sana.

Johnny malas berpikir. Dia terkantuk-kantuk mendengar ceramah si dosen, langsung berjengit ketika akademisi tersebut mulai menanyai pendapat mahasiswanya. Hanya sebentar saja. Sebelum akhirnya matkul selesai, pandangan Johnny tak sengaja terkunci pada Jisoo dan Taeyong di depan sana yang terlihat mengobrol serius.

Johnny sejak awal udah curiga. Jisoo atau Taeyong, pasti salah satunya ada yang naksir. Waktu menjenguk kemarin-kemarin pun dia hanya ingin memastikan saja. Awalnya dia tidak terlalu suka dengan si Taeyong yang keberadaannya kayak debu di kelas ini, tapi kemudian dia sadar.

Si Taeyong itu perfect juga.

"Jon! Woi, mau ke kabel nggak?" Jeka menepuk jidat Johnny agak keras, membuat laki-laki bule tersebut tersadar dan segera mengerjap.

Johnny kelihatan linglung sebentar. Tapi buru-buru dia meraih tasnya saat Jeka dan Yuta pergi duluan.

Johnny menipiskan bibir begitu keluar dari kelas. Walau dia tidak sesensitif awal-awal dan dia tidak lagi memusingkan Jisoo mau dekat sama siapa, tapi entah kenapa sebagai teman Jisoo dari zaman maba dia merasa kalau cewek itu lagi berada di situasi yang nggak benar? Entah bagian mananya, tapi Johnny betulan agak nggak nyaman.

Kalau dia bilang ke Yuta atau Jeka, atau bahkan Eno sama Jaehyun, mereka pasti bakal ngatain dia alay.

Tapi insting bapak gadungan Johnny berdengung-dengung ngasih isyarat bahaya gitu.

"Jisoo sekarang jarang sama kita lagi, ya." Si Kiming tiba-tiba datang bergabung dengan mereka, menyusuri langkah turun dari lantai lima. Jeka menoleh ke belakang, menatap Kiming yang berjalan di samping Johnny.

Eno menyahut santai, "Pedekatean sama Taeyong itu, kemaren aja di kamar berduaan lama banget keluarnya."

Johnny mendengarkan dengan saksama.

"Nyadar ga sih kalian kalau Jisoo lebih galak?" Jaehyun mulai mengeluarkan dedek yang bersarang di kepalanya. "Kek sekarang dia rada nyolot gitu? Mau tiap hari dia jadi sumbu pendek."

"Pengaruh hormon kali," timpal Yuta asal, sebenarnya tak begitu mempermasalahkan, "cewek kalau pms kan ada tahap-tahapnya gitu nggak ngerti gue juga."

Jeka mendelik. "Ya masa pms tiap hari nyet, apa ga rugi bandar beli pembalut mulu dia."

"Hmm ...." Enam orang laki-laki tersebut mengangguk-angguk, benar juga.

"Btw, tau nggak?" Eno menyela atensi mereka. Begitu mereka masuk ke dalam lift, Eno langsung menutup pintu tak mau menerima penumpang lain karena dia hendak menggosipkan cewek yang saat ini menjadi bahan pembicaraan.

Begitu teman-temannya menunggu dengan sorot penasaran, Eno berkata, "Jisoo ngerokok."

Johnny membelalak. "THAT'S IT!!" sahut Johnny membuat Yuta yang berdiri di depannya berjengit kaget.

Bloody Romance - Jisyong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang